Belum ditangani pemerintah, Abrasi pantai di Gilimanuk semakin parah
Merdeka.com - Meski sudah lama warga meminta agar Pantai Jineng Agung, Gilimanuk, Jembrana yang porak-poranda karena abrasi segera ditangani, namun hingga kini belum ada realisasi.
Padahal abrasi tersebut sudah semakin mengancam permukiman warga yang masih bertahan di sana. Bahkan sejumlah rumah warga sudah menjadi korban keganasan gelombang pasang.
Kebanyakan warga mengungsi karena sempat sebelumnya ombak besar menghancurkan beberapa rumah di kawasan pesisir pantai ini. Tidak hanya itu, jalan yang menjadi akses warga juga putus dan belasan rumah warga kini semakin terancam.
Pemkab Jembrana memang sudah banyak memberikan bantuan, terutama untuk kebutuhan warga. Namun pantai yang porak-poranda belum ditangani karena kewenangannya ada di provinsi.
Karena abrasi di Pantai Jineng Agung belum tertangani, warga yang rumahnya terancam semakin khawatir. Sebab, jika ombak besar kembali datang maka rumah mereka akan hancur.
Jika memang belum bisa dibangun pengaman pantai, warga berharap solusi sementara yakni diberikan bantuan alat berat untuk mengangkat buis yang terkubur di pantai sehingga bisa dipasang kembali seperti sebelumnya guna menahan gempuran ombak.
"Bantuan alat berat juga belum terwujud. Kami sangat khawatir jika ombak besar kembali terjadi. Kami berharap untuk sementara menunggu pembangunan pengaman pantai, agar alat berat segera dikirim," ujar Astika, seorang warga, Minggu (11/10).
Kadis PU Pemkab Jembrana IGP Mertadana, kertika dikonfirmasi mengaku pihaknya sudah mengusulkan penanganan abrasi di Gilimanuk itu ke pemerintah pusat.
"Survei sudah dilakukan dan saat ini yang di selatan sudah ditangani. Sementara yang di Jineng Agung kita masih menunggu pusat kapan akan direalisasikan. Mudah-mudahan bisa secepatnya," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca SelengkapnyaTernyata, memotret orang lain yang sedang tertidur diam-diam sebagai bahan lucu-lucuan bisa dipidana sampai 12 tahun.
Baca SelengkapnyaKampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Punggawa Timnas Indonesia U-23 ini menggunakan perban di kepalanya saat lawan Guinea tadi malam, hampir terlepas dan bikin netizen salfok.
Baca SelengkapnyaWarga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaMasyarakat dan pendaki diharapkan dapat menaati kebijakan tersebut.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaRuang angkasa merupakan tempat hampa yang tidak memiliki atmosfer untuk menyebarkan cahaya bintang atau matahari.
Baca SelengkapnyaAceng menjelaskan alasannya maju sebagai calon Bupati Garut tidak lepas dari adanya dorongan dan aspirasi masyarakat.
Baca Selengkapnya