Angka Stunting di Sragen Mencapai 25 Persen
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen harus mewaspadai angka stunting yang masih berada di atas garis yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO). Saat ini anak yang terindikasi stunting mencapai 25 persen, lebih besar ketentuan WHO sebesar 20 persen.
Kendati demikian angka tersebut masih lebih rendah dari prosentase angka nasional sebesar 30 persen, atau Provinsi Jawa Tengah sekitar 28 persen. Pemkab Sragen kini terus berupaya menurunkan angka stunting di wilayah Bumi Sukowati.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan antara lain dengan memaksimalkan kinerja para kader kesehatan yang ada sebanyak 7.975 orang.
Yuni meminta para kader kesehatan untuk melakukan langkah pencegahan stunting pada anak. Selain tugas-tugas kesehatan masyarakat lainnya yang tak kalah berat.
"Kita minta para kader kesehatan untuk melakukan langkah pencegahan stunting pada anak. Harapannya kita bisa 20 persen sama dengan WHO," katanya, Selasa (2/7).
Dia mengungkapkan, penyebab stunting adalah ketika dalam kandungan, ibu bayi tidak rutin memeriksakan kesehatannya. Selain itu janin juga kurang tercukupi asupan asam folat dan gizi. Saat dilahirkan, bayi tersebut terkena stunting.
"Ini harus ada tindakan edukasi promotif dari Puskesmas dan kader," ujarnya.
Menurut Yuni, saat ini banyak pekerjaan rumah yang mesti dikawal. Diantaranya stunting, angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (AKI) dan sejumlah program nasional. Salah satunya meningkatkan partisipan peran kader. Dia berharap seluruh kader bisa maksimal memberi penyuluhan kesehatan.
"Peran kader kesehatan sangat penting, karena harus mengawal para ibu yang tengah mengandung. Kita mengalokasikan anggaran Rp 2 miliar untuk membantu 7.975 kader ini," jelasnya.
Lebih lanjut, dia menekankan, pentingnya upaya menekan AKI dan AKB. Ia menyebut, selama tahun 2017 ada 11 kasus AKI dan 113 kasus AKB. Sedangkan tahun 2018 ada 15 kasus AKI dan 140 kasus AKB. Sementara hingga Juni 2019 ini sudah terdapat 4 AKI dan 53 AKB.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belajar dari Kampar Turunkan Angka Stunting
Keberhasilan Kabupaten Kampar turunkan angka prevalensi stunting menjadi sorotan
Baca SelengkapnyaStunting Adalah Gangguan Pertumbuhan pada Anak, Berikut Gejala dan Cara Mencegahnya
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
Baca SelengkapnyaTurunkan Angka Stunting, Pemkab Cianjur Mengandalkan Pangan Lokal
Kekayaan alam di Cianjur menjadi kunci turunnya kasus stunting.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Paparkan Data, Kepala BKKBN Puji DIY Karena Angka Bayi Stunting Rendah
Angka prevalensi stunting di DIY sudah di bawah angka standar WHO
Baca SelengkapnyaMahasiswa KKN UGM Berhasil Turunkan Angka Stunting di Jepara, Begini Caranya
Keberhasilan mereka mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
Baca SelengkapnyaKondisi Permasalahan Sampah, Kualitas Air dan Gizi di Indonesia
Pengelolaan sampah secara berkelanjutan masih perlu menjadi perhatian serius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDi Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaAnies Kritik Pemerintah Kumpulkan Pemda Hanya Bahas Anggaran: Tak Pernah Urusan Stunting atau Ibu Hamil
Anies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca SelengkapnyaCak Imin Ungkap Ada Anggaran Rapat di Era Jokowi Sampai Triliunan, Padahal Dihapus SBY
Cak Imin berjanji akan fokus memberi kebutuhan kepada ibu hamil untuk mencegah stunting.
Baca Selengkapnya