Agar sejarah tak kabur, Keluarga besar minta penulisan KS Tubun diubah
Merdeka.com - Keluarga besar Aipda Anumerta Karel Sadsuitubun protes. Mereka menginginkan pemerintah meralat nama satu-satunya perwira polisi yang gugur di peristiwa G30S/PKI tahun 1965 silam.
Aipda Anumerta Karel Sadsuitubun biasa dikenal KS Tubun. Salah satu perwakilan keluarga, Jack mengatakan singkatan nama tersebut adalah salah kaprah. Penulisan Sadsuitubun yang benar tidak dipisah.
"Kami meminta untuk diubah namanya karna merupakan satu-satunya pahlawan dari kepolisian yang tertembak pada saat peristiwa G30s/pki saat sedang bertugas," ujar Jack ditemui di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (1/10).
Aipda Anumerta Karel Sadsuitubun merupakan satu-satunya polisi yang tewas ditembak PKI dalam peristiwa G30S/PKI pada saat bertugas dikediaman Dr. J Leimena yang bersebelahan dengan rumah Jendral Ahmad Yani.
"Rata-rata di pulau-pulau di luar maluku namanya KS Tubun. Bagi kita itu bagian dari pengkaburan sejarah. Artinya kami dari keluarga sebagai orang maluku engan nama yang seperti itu (KS Tubun) orang jadi kabur (buram). Nama kan itu identitas," tegas Jack.
Mereka sangat berharap untuk perubahan nama jalan KS Tubun yang selama ini telah salah. Mereka tak mempermasalahkan jika nama Karel disingkat menjadi K, namun yang menjadi permasalahan adalah nama Sadsuitubun yang dipisah menjadi S Tubun.
"Kita pingin itu diluruskanlah itu si intinya pointnya. Kalau Karel disingkat menjadi K tidak masalah tapi kalau Sadsuidtubun dipisah menjadi S Tubun itu yang menjadi masalah karna itu merupakan nama marga.
Mereka mempermasalahkan banyaknya baik nama jalan ataupun nama gedung yang menggunakan nama Aipda Anumerta Karel Sadsuitubun salah penulisannya.
"Menurut kita kan banyak. Contoh kayak nama jalan banyak di Palmerah nama jalannya KS Tubun. Ini simpang siur sejarah harusnya Sadsuitubun huruf S nya digabung menjadi Sadsuitubun bukan KS Tubun," terangnya.
Harapan mereka terhadap pemerintah dan pihak terkait atas kelirunya nama penulisa jalan yang menggunakan nama Aipda Anumerta Karel Sadsuitubun untuk segera diperbaiki
"Intinya pemerintahlah ke pihak-pihak terkait. Karna rata2 di jalan namanya KS Tubun harusnya K Sadsuitubun. Jadi supaya orang ga salah kalau ini merupakan salah satu pahlawan yang berasal dari kepulauan Kei."
Makam Aipda Anumerta Karel Sadsuitubun sendiri berada disamping makam DI Pandjaitan yang berada di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Selain Jack, nampak hadir sejumlah keluarga dari korban peristiwa G30S/PKI. Diantaranya, keluarga Jendral Ahmad Yani, keluarga Letjen Suprapto dan keluarga Mayjen DI Pandjaitan. Mereka datang untuk tabur bunga dan mengirimkan doa.
Tak banyak kalimat yang diucapkan. Mereka hanya mengatakan usai mengikuti upacara di Tugu Proklamasi Lubang Buaya, Jakarta Pusat.
"Abis dari lubang buaya tadi upacara trus nyekar ke sini," ucap salah seorang keluarga.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Timnas AMIN ingin Bawaslu Tindaklanjuti Putusan DKPP Terhadap Ketua KPU
Pelanggaran terhadap enam anggota KPU lainnya ini dikarenakan menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKisah Haru Lulusan Cumlaude Universitas Sempat Bekerja jadi Kasir & Tak Lulus Tes TNI, Kini Sukses jadi Polisi
Menemui lika-liku kehidupan usai lulus SMA, kini Kelvin Adianto menjadi Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaAnggota KKB yang Merampas Senjata Api di Papua Tengah Akhirnya Diringkus Polisi
Jukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PP Jatim Temukan Dugaan Penggelembungan Suara Calon Anggota DPD pada Sirekap KPU
Dugaan terjadinya penggelembungan suara pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) ditemukan ormas Pemuda Pancasila (PP).
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Rumah Ketua Gerindra Maluku Utara Terkait Kasus Suap Abdul Gani Kasuba
KPK menggeledah kediaman Ketua DPD Partai Gerindra Maluku Utara (Malut) Muhaimin Syarif pada Kamis, 4 Januari 2023.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Ungkap Komunikasi Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo saat Janjian Bertemu
Kemudian komunikasi kembali terjadi pada Juni 2021. Saat itu Syahrul Yasin Limpo mengirimkan dokumen.
Baca SelengkapnyaBerkas Rampung, Syahrul Yasin Limpo Segera Diseret ke Meja Hijau
Berkas tersebut telah diserahkan ke jaksa KPK, Rabu (7/2).
Baca SelengkapnyaKelelahan saat Penghitungan Suara, 6 Anggota KPPS di Sinjai Masuk Rumah Sakit
Enam anggota KPPS di Kabupaten Sinjai harus dirawat di rumah sakit setelah kelelahan melakukan rekapitulasi suara Pemilu 2024 yang berlangsung hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaKelelahan hingga Pingsan dan Dilarikan ke Rumah Sakit, Anggota KPPS di Garut Meninggal
Seorang lagi anggota Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia, Sabtu (17/2).
Baca Selengkapnya