5 Polisi Penganiaya Perawat dan Satpam Rumah Sakit di Medan Ternyata Baru Dilantik
Merdeka.com - Lima anggota Polri yang diduga melakukan penganiayaan terhadap perawat dan sekuriti Rumah Sakit Umum (RSU) Bandung, Jalan Mistar, Kota Medan, tengah diproses Polda Sumut. Kelimanya ternyata belum malam dilantik sebagai bintara.
"Ya (dilantik jadi polisi) sudah beberapa bulan yang lalu," kata Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Hadi Wahyudi, Selasa (8/11).
Kelima anggota polisi yang melakukan penganiayaan itu seluruhnya masih berpangkat brigadir dua (bripda). Mereka dilantik menjadi bintara Polri di jajaran Polda Sumut pada Juli 2022 dan ditugaskan di Direktorat Sabhara.
Kemudian, pada malam hingga saat penganiayaan itu terjadi diketahui kelima anggota Polri itu tidak mendapatkan izin untuk keluar dari barak.
"Tidak ada izin (keluar)," ungkap Hadi.
Namun, Hadi belum membeberkan identitas kelima anggota polisi yang melakukan penganiayaan terhadap perawat dan sekuriti tersebut.
Berawal dari Minuman Keras
Berdasarkan kronologi dari Polda Sumut, penganiayaan tersebut terjadi di RSU Bandung Kota Medan, Minggu (6/11). Penganiayaan itu disebut akibat salah paham antara salah seorang anggota Polri, Bripda T dengan sekuriti RSU Bandung dan salah seorang perawat di salah satu hotel di Kota Medan.
Kemudian, berawal dari empat orang yang sama-sama berteman serta saling mengenal Bripda T, beberapa mahasiswi, dan seorang perawat nongkrong di salah satu kafe dan minum alkohol. Setelah itu pada pukul 04.00 WIB mereka menuju hotel dan memesan dua kamar.
Lantaran kedua perempuan itu mabuk, Bripda T mengunci mereka dari luar kamar. Namun, perawat yang dikunci di dalam kamar itu marah dan menelepon rekan-rekannya yang bekerja di RSU Bandung. Setelah kunci kamar dibuka terjadi cekcok mulut antara Bripda T dengan perawat dan sekuriti RSU Bandung. Perawat dan sekuriti RSU Bandung pun kembali ke tempat bekerjanya.
Seusai cekcok Bripda T bersama teman-temanya yang terdiri dari enam anggota Polri dan satu warga sipil mendatangi RSU Bandung. Sekawanan anggota Polri dan satu warga sipil itu langsung memukuli sekuriti dan perawat laki-laki di halaman RSU Bandung. Aksi itu sempat terekam kamera CCTV.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaHengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi menyatakan pria yang menyerang polisi jaga di rumah dinas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bukan termasuk jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaRambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.
Baca SelengkapnyaPetugas penjagaan di Rumah Dinas (Rumdin) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta Selatan diserang seorang pria.
Baca SelengkapnyaGudang itu rencananya akan dipindah jauh dari pemukiman seusai insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaImbauan itu sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca Selengkapnya