Merdeka.com - Acara bagi-bagi es krim Wall's gratis yang digelar PT Unilever Indonesia menyisakan luka bagi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu marah besar melihat Taman Bungkul dan beberapa titik taman lagi rusak setelah tergilas kaki ratusan ribu orang yang berebut es krim itu.
Risma, demikian dia disapa, langsung meminta Bagian Hukum Pemkot Surabaya menuntut pidana dan perdata panitia acara. Peristiwa itu juga membetot perhatian warga Surabaya. Foto rusaknya taman ramai diunggah ke situs jejaring sosial, Facebook dan Twitter.
Kemarahan Risma seperti itu sebenarnya bukan kali ini saja. Wali kota jebolan Institute Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya itu pernah beberapa kali diberitakan marah-marah. Misalnya saat dia memarahi kontraktor yang kerjanya tidak beres.
Selain itu, masih ada beberapa lagi kisah Risma marah-marah. Berikut ini 4 cerita Risma marah-marah di Surabaya:
Risma pernah memarahi anak buahnya saat menangani banjir di Surabaya pada Desember 2013. Dia marah-marah melihat anak buahnya lambat dalam bekerja. Saat itu Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Pakal, Surabaya, sedang dilanda banjir besar.
Banjir akibat hujan deras yang melanda Surabaya dan Gresik, plus luapan air dari Kali Lamong, Gresik, juga membuat daerah sekitar Cerme, Gresik dan Pakal Surabaya, banjir.
"Sejak tadi malam (16/12), Bu Risma marah-marah. Semuanya kena marah beliau. Tadi ada pohon yang tumbang dan harus segera dievakuasi agar tidak menghambat proses evakuasi warga keluar desa, semuanya dimarahi karena dinilai lambat," kata salah satu karyawan honorer bagian dokumentasi Bidang Humas Pemkot Surabaya di lokasi banjir, Selas petang (17/12).
Hal senada juga diungkap Arie, salah satu relawan yang ikut terjun membantu warga. Arie juga mengatakan, saat mendung pekat siang tadi, Risma juga melontarkan emosinya ke sejumlah PNS dan Satpol PP.
"Tadi pas kita membantu mengevakuasi barang-barang warga Bu Risma marah-marah. Tadi kandung mendungnya sudah gelap, beliau minta cepat, sementara truk-nya kan gak bisa jalan cepat karena banjir, itu saja didamprat semua," kata Arie.
Advertisement
Kali ini Risma emosi karena proyek jembatan di sekitar bundaran kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, progresnya lamban. Dia pun langsung menegur pihak kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut.
"Bagaimana ini kok sampai sekarang belum ada pengerjaan. Kalau seperti ini bukan hanya pihak anda saja yang rugi tapi juga warga Surabaya," kata Tri Rismaharini di hadapan kontraktor saat blusukan ke lokasi proyek, Surabaya, Selasa (25/6).
Tri Rismaharini yang terkenal sebagai Jokowi dari Jawa Timur ini merasa, sejak kontraktor itu memenangi proses lelang tender sejak April 2013, tidak ada kemajuan yang signifikan. Bahkan baik alat berat maupun bahan material tidak terlihat di sekitar proyek.
Tri Rismaharini saat blusukan didampingi Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati, Kabag Bina Program Eri Cahyadi, dan Kabag Humas Nanis Chairani, akhirnya memberi peringatan kepada pihak kontraktor. Dia pun memberi tenggat waktu paling lambat akhir Juni harus hasil yang bisa dilihat.
Jika peringatannya ini tidak diindahkan, Tri Rismaharini mengancam akan memidanakan kontraktor. Karena sanksi sosial maupun 'blacklist' tidak cukup memberikan efek jera bagi kontraktor nakal, sebab bisa saja kontraktor tersebut memakai nama lain atau membuat kantor lain.
"Nanti seluruh pekerjaan atas nama kontraktor yang mengerjakan proyek ini tolong dievaluasi," tutupnya.
Karena terlibat kasus poligami dan masalah penyalahgunaan anggaran sepanjang tahun 2013, 30 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Surabaya, Jawa Timur, dipecat oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Dan pelanggaran paling banyak adalah kasus menikah lagi.
"Mayoritas yang kami pecat sepanjang 2013 adalah kasus kawin lagi tanpa izin. Sisanya kasus penyalahgunaan anggaran," terang Risma usai acara pelantikan sekitar 560 PNS baru di Gedung Sawonggaling, Surabaya, Selasa (18/3).
Mantan Kepala Dinas Pertamanan ini juga mengaku, sebelum melakukan pemecatan terhadap ke-30 PNS tersebut, pihaknya juga sudah memberikan peringatan keras. Namun, mereka justru tidak mengindahkan teguran, baik secara lisan maupun tertulis.
"Tapi justru sikap yang ditunjukkan atas teguran itu, terkesan meremehkan dan seperti menantang. Akhirnya ya sudah, kita lakukan pemecatan," tegas alumnus Institut Teknologi 10 November (ITS) tersebut.
Risma juga menegaskan, pihaknya juga akan melimpahkan kasus itu ke proses hukum. "Karena itu, PNS di lingkungan Pemkot wajib menaati aturan dan memegang teguh sumpah jabatan, yang akan dipertanggungjawabkannya nanti di hadapan Tuhan," kara Risma mengingatkan.
Advertisement
Ini peristiwa paling anyar. Risma murka mengetahui taman kota rusak akibat acara bagi-bagi es krim Wall's yang diselenggarakan PT Unilever Indonesia. Risma langsung menginstruksikan Bagian Hukum Pemkot Surabaya menggugat panitia acara secara pidana dan perdata.
"Iya, ibu marah besar karena penyelenggara tidak memperhatikan risiko acara bagi-bagi sesuatu di Hari Kartini. Bu wali marah, meminta pemkot bagian hukum menggugat penyelenggara, secara pidana dan perdata, sekaligus ganti rugi," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser, Minggu (11/5).
Acara bagi-bagi es krim ini diselenggarakan pagi tadi, tepat saat ada acara Car Free Day. Konsentrasi massa sedang banyak. Acara bagi-bagi es krim itu langsung membetot perhatian warga yang datang, sementara penyelenggara tidak berkoordinasi dengan pemkot.
"Yang beliau sampaikan, pertama, 'taman ini dibangun dengan dana APBD, itu uang rakyat. Taman ini dibangun dalam waktu yang cukup lama.' Beliau juga sampaikan, 'bukan hanya uang, tapi juga keringat orang-orang yang telah melakukan sesuatu, ini hilang semua. Tapi anda tidak menghiraukan itu.' Seperti itu ibu marahnya," kata Fikser.
Baca juga:
Biaya perbaikan Taman Bungkul habiskan dana Rp 1 milyar
PT Unilever tak menyangka peserta bagi-bagi es krim membludak
PT Unilever bantah acara bagi-bagi es krim tak berizin
PT Unilever Indonesia akan minta maaf langsung ke Risma
Ini alasan Risma marah-marah kepada Unilever
Komisi III soal Mahasiswa UI Tewas Jadi Tersangka: Penanganan Tidak Profesional
Sekitar 16 Menit yang laluJadi Inspirasi, BPJS Ketenagakerjaan Berikan Penghargaan Kepada Pemkab Muna Barat
Sekitar 17 Menit yang laluTerungkap, Teddy Minahasa Hendak Edarkan Sabu Hasil Sitaan ke Riau bukan Jakarta
Sekitar 18 Menit yang laluPanglima Yudo Mutasi 84 Jabatan TNI, Brigjen TNI Rafael Granada Jabat Danpaspampres
Sekitar 23 Menit yang laluJokowi Tiba-Tiba Minta Rombongan Berhenti di RTH Taman Bung Karno
Sekitar 29 Menit yang laluBagir Manan Cecar Calon Hakim Soal Kasus HAM Berat Tak Tuntas, Dijawab Karena Politik
Sekitar 30 Menit yang laluCak Imin Tak Tahu soal Perjanjian Politik Prabowo dan Anies
Sekitar 34 Menit yang laluCak Imin Ungkap Alasan Gerindra-PKB Belum Umumkan Capres-Cawapres
Sekitar 37 Menit yang laluFaktor Historis Jadi Alasan NasDem Lebih Nyaman dengan Golkar Ketimbang Demokrat-PKS
Sekitar 40 Menit yang laluSidang Vonis Putri Candrawathi Digelar pada 13 Februari 2023
Sekitar 1 Jam yang laluDiburu Polisi Setelah Bunuh Selingkuhan, Pria Malang Ditemukan Tewas Tergantung
Sekitar 1 Jam yang laluCegah Stunting, Menkes Minta Orangtua Penuhi Gizi Anak Usai 6-24 Bulan
Sekitar 1 Jam yang laluTerinspirasi Pangeran Sambernyawa, Polres Wonogiri Usung Konsep Kerja SUPER
Sekitar 2 Jam yang laluKisah Edward Pernong Pensiunan Jenderal Polisi Dipanggil Soeharto, Langsung Promosi
Sekitar 3 Jam yang laluHarta Kompol D yang Nikah Sirih dengan Nur Capai Rp1,5 M
Sekitar 3 Jam yang laluMpok Alpa Tiba-tiba ke Kantor Polisi 'Terima Kasih Bapak-bapak Ganteng'
Sekitar 3 Jam yang laluMomen Sidang Duplik Putri Candrawathi Menepis Asumsi Omong Kosong JPU
Sekitar 1 Jam yang laluKubu Putri Candrawathi Sindir Jaksa: Mungkin Penuntut Umum Terlalu Lelah
Sekitar 2 Jam yang laluPengacara Putri Candrawathi Baca Duplik: Replik JPU Hanya Klaim Kosong
Sekitar 3 Jam yang laluPengacara Ferdy Sambo Rangkum Keterangan Bharada E yang Disebut Inkonsistensi
Sekitar 4 Jam yang laluMomen Sidang Duplik Putri Candrawathi Menepis Asumsi Omong Kosong JPU
Sekitar 1 Jam yang laluKubu Putri Candrawathi Sindir Jaksa: Mungkin Penuntut Umum Terlalu Lelah
Sekitar 2 Jam yang laluPengacara Putri Candrawathi Baca Duplik: Replik JPU Hanya Klaim Kosong
Sekitar 3 Jam yang laluPengacara Ferdy Sambo Rangkum Keterangan Bharada E yang Disebut Inkonsistensi
Sekitar 4 Jam yang laluMomen Sidang Duplik Putri Candrawathi Menepis Asumsi Omong Kosong JPU
Sekitar 1 Jam yang laluPengacara Ferdy Sambo Rangkum Keterangan Bharada E yang Disebut Inkonsistensi
Sekitar 4 Jam yang laluHari Ini, Bharada E dan Putri Candrawathi Hadapi Sidang Duplik
Sekitar 6 Jam yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 3 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Minggu yang laluLink Live Streaming BRI Liga 1: Persikabo 1973 Vs Persita
Sekitar 44 Menit yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami