3 Kali kelakar ada bom di Bandara Hasanuddin, pelaku malah dilepas
Merdeka.com - Candaan, gurauan atau aksi tipu-tipu penumpang pesawat mengaku ada bom sudah tiga kali terjadi di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar yang masuk wilayah Kabupaten Maros.
Kejadian pertama pelakunya bernama Iptu Cahyo Widyanto (27) anggota Puslabfor Polda Bali yang berulah Minggu (10/1) yang mengaku bawa bom di tasnya. Menyusul Dominggus H Simunapendi (42), seorang PNS Pemprov Papua dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan yang mengaku kantongi bom di saku celananya, Senin (11/1).
Dan terakhir pelakunya adalah perwira menengah di kesatuan Detasemen Markas Markas Besar Angkatan Darat (Denma Mabesad) bernama Letkol Arm Rudy Setiawan yang mengaku ada bom di saku jaketnya kepada petugas bandara saat hendak melintasi alat pemindai, Kamis (14/1). Ketiga pelaku ini adalah penumpang pesawat dari maskapai penerbangan Lion Air.
Akibat aksi tipu-tipu pelaku yang tergolong orang terpelajar ini, pihak bandara harus kerja extra dengan melakukan pemeriksaan ulang terhadap barang dan orang untuk mengecek dan memastikan ada tidaknya potensi membahayakan itu. Bahkan jadwal sejumlah penerbangan terdelay karena semua sistem penerbangan itu dalam satu rangkaian.
Meski sudah tejadi tiga kali candaan ada bom, pelakunya tidak diproses. Mereka semua sudah dikembalikan ke institusinya masing-masing.
Kapolres Maros, AKBP Lafri Prasetyo yang dikonfirmasi, Jumat (15/1) membela diri. Dia mengatakan pihaknya tetap menangani kasus tersebut dengan melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. Hasilnya adalah unsur-unsur pengancaman tidak terbukti. Olehnya, kasus ini diserahkan kembali ke pihak Angkasa Pura sebagai pelapor.
"Kita kembalikan ke pihak Angkasa Pura karena dari hasil pemeriksaan ini tidak memenuhi unsur pidananya, unsur-unsur pengancamanya tidak terbukti. Kalau memang ada pertimbangan kemanusiaan dari pihak Angkasa Pura, tiga pelaku ini masih bisa diberi kesempatan untuk dilakukan pembinaan," kata AKBP Lafri Prasetyo seraya menambahkan, ketiga pelaku saat ini sudah dikembalikan ke institusinya masing-masing misalnya Iptu Cahyo Dwiyanto anggota Puslabfor Polda Bali dikembalikan ke Bali oleh Propam Polda Sulsel disertai laporan pelanggaran disiplinnya.
Sementara General Manager (GM) Angkasa Pura I, Ahmad Munir yang dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah menjalankan proses penanganannya sesuai prosedur yang berlaku yakni menangkap, mengamankan dan menyerahkan ke polisi. Jadi proses selanjutnya adalah domain pihak kepolisian.
"Tetapi bagi kita aturannya sudah jelas bahwa pelaku candaan ada bom itu adalah tindakan memberikan informasi palsu dan bisa dijerat UU No 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, yakni di pasal 344 tentang pemberian informasi palsu dan pasal 347 terkait pemberian sanksi terhadap pelaku informasi palsu itu," tandas Ahmad Munir.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolres berterima kasih pada warga yang dengan antusias mendatangi TPS untuk menggunakna hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca SelengkapnyaOperasi ketupat akan segera digelar Kepolisian jelang Lebaran 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kombes Jeki tak ingin ada gangguan Kamtibmas menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaKorps Lalu Lintas (Korlantas) Polri meminta pemudik tidak membawa kendaraan di atas kecepatan yang telah ditetapkan.
Baca SelengkapnyaKapolres mengimbau kepada peserta KPPS agar selalu kompak satu sama lain agar menjalankan tugas dengan baik dan lancar
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap Palti dalam kasus dugaan penyebaran informasi hoaks terkait rekaman suara
Baca SelengkapnyaKondisi korban hanya mengalami luka ringan dan telah menjalani proses rawat jalan.
Baca Selengkapnya