12 WNI yang ditangkap Malaysia diduga mau ikut ISIS warga Jatim
Merdeka.com - Sebanyak 12 warga Jawa Timur dikabarkan ditangkap dan ditahan di Markas Besar Polisi Diraja Malaysia di Bukit Aman. Informasinya, mereka diringkus polisi negeri jiran itu karena diduga terlibat jaringan organisasi Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Irak and Syiria/ISIS).
Inisial 12 Warga Negara Indonesia asal Jawa Timur itu adalah HA, LMF, W, AB, ABM dan TR berasal dari Surabaya. Kemudian dua lainnya, yakni MSS dan MZA, berasal dari Magetan. Sisanya dua berasal dari Sampang, Madura, yaitu NAR dan MAB, RSM dari Lamongan, serta FA dari Blitar.
Informasi dihimpun, para WNI asal Jawa Timur ini ditangkap oleh pihak kepolisian Malaysia bersama lima orang perempuan dan lima anak. Saat ini mereka masih ditahan di Markas Polisi Antiterorisme Malaysia, sejak diringkus Kamis lalu (11/12). Kabarnya pula, ke-12 WNI asal Jawa Timur ini akan diusir oleh pemerintah Malaysia menggunakan Pesawat Garuda Indonesia.
Saat dikonfirmasi terkait peristiwa ini, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono, membenarkan penangkapan 12 warga Jawa Timur oleh kepolisian Malaysia. Bahkan, mantan Wadirlantas Polda Jawa Timur ini mengaku, sebelum terjadi penangkapan, pihak intelijen Polda Jawa Timur sudah mengintai gerak-gerik kelompok-kelompok radikal di wilayahnya.
"Termasuk untuk 12 orang yang ditangkap pihak Malaysia itu. Mereka sempat kita pantau ketika meninggalkan daerah asalnya. Salah satunya, yang berasal dari Magetan," kata Awi Setiyono, Selasa (16/12).
Awi mengakui Jawa Timur memang merupakan salah satu daerah basis kelompok-kelompok radikal maupun teroris.
"Jadi dari fakta-fakta yang sudah ada, tidak bisa dipungkiri Jawa Timur ini salah satu basis pelaku terorisme. Ini terus menjadi pantauan kami, intelijen Polda Jatim," ucap Awi.
Awi juga menyebut, lokasi-lokasi yang menjadi fokus utama pengawasan Polda Jawa Timur terkait tindak terorisme. Antara lain di Surabaya, Lamongan, Malang Raya, Sampang, Magetan dan beberapa daerah lainnya.
"Gerakan-gerakan radikal ini merupakan masalah ideologis, jadi memang sangat sulit diatasi. Mereka akan terus bergerak dari satu tempat ke tempat lain," ujar Awi.
Untuk itu, lanjut Awi, Polda Jawa Timur mengimbau kepada seluruh masyarakat Jawa Timur agar waspada dan membentengi diri dan keluarganya agar tidak mudah terjebak dan mengikuti organisasi-organisasi radikal yang terus berkembang.
"Kita imbau kepada seluruh masyarakat, mari kita bentengi diri dan keluarga kita agar jangan sampai tertarik dengan kelompok-kelompok radikal," lanjut Awi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah Empat WNI di Malaysia Lolos dari Hukuman Mati dan Seumur Hidup
Pengacara mengatakan kepada majelis hakim pemohon telah menyatakan insaf dan bertobat, dan hanya sekali mengajukan banding ke Mahkamah Tinggi.
Baca SelengkapnyaTiba-Tiba Jatuh, Anggota TNI Meninggal saat Jaga Rapat Pleno Pemilu
Tim medis yang melakukan pertolongan menyatakan korban Serma Fedi telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTiga WNI Meninggal Karena Terseret Banjir Bandang di Malaysia, Jenazah Dimakamkan di Lumajang
Ketiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pria Bangkalan Ini Diterima Lemhanas tanpa Tes, Kini Perwira Tinggi TNI AD Dipercaya Jadi Kaskostrad
Namanya dikenal banyak orang berkat misi mengejar sisa-sisa anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ali Kalora cs
Baca SelengkapnyaBukan Hanya di Indonesia, Warga Malaysia Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan Rusak Sebagai Bentuk Protes
Warga merasa muak karena jalan berlubang tersebut tak kunjung diperbaiki.
Baca SelengkapnyaKasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat
Hasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.
Baca SelengkapnyaMinta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaPria di Lumajang Bakar Diri Setelah Bacok Adik Ipar, Diduga Dipicu Utang Piutang
Seorang warga Lumajang, Jawa Timur menjadi korban pembacokan. Penganiayaan itu dilakukan kakak iparnya yang kemudian nekat membakar dirinya.
Baca Selengkapnya