Kenali frasa, salah satu kumpulan kata yang bukan kalimat

Merdeka.com - Untuk membuat sebuah prosa, kamu perlu menggunakan kata-kata, yang dirangkai menjadi satu kalimat. Namun selain menjadi kalimat, kata juga bisa disusun menjadi sesuatu yang lain. Tahukah kamu, disebut apa kumpulan kata yang nggak bisa disebut sebagai kalimat? Ya, namanya adalah frasa. Frasa adalah kesatuan yang terdiri atas dua kata atau lebih yang masing-masing mempertahankan makna dasar katanya. Sebuah frasa mempunyai suatu unsur inti atau pusat, sedangkan unsur lain disebut penjelas.Nah, dalam Bahasa Indonesia, mengenal frasa atau kelompok kata sangat penting, loh! Frasa dibagi menjadi beberapa golongan. Kalau berdasarkan kelompok katanya, frasa ada 2:

1. Frasa endosentris,

a. Frasa endosentris atributif terdiri atas inti dan penjelas.

Contoh:

Orang Indonesia (Orang adalah inti, Indonesia adalah penjelas)Pelaku kriminal (Pelaku adalah inti, kriminal adalah penjelas)

b. Frasa endosentris koordinatif adalah frasa yang unsur pembentuknya merupakan kata yang sederajat kedudukannya.

Contoh: Mereka menangis dan meratapi nasibnya.

c. Frasa endosentris apositif bersifat keterangan yang ditambahkan atau diselipkan.

Contoh: Pak Andi, ketua RW kami, sedang menghadiri pertemuan.

2. Frasa Eksosentris

Bila gabungan tersebut berlainan kelasnya dari unsur yangmembentuknya. Kedua gabungan kata tersebut tidak dapat dipisahkan karena merupakan satu kesatuan.

Contoh: Ia pergi ke Amerika bersama ibu.

Baik frasa endosentris maupun frasa eksosentris akan bisa menguatkan kualitas paragrafmu kalau mereka digunakan dengan baik. Setelah selesai menulis sebuah paragraf atau karangan, kamu bisa mencoba mengamati, ada berapa frasa yang berhasil kamu tulis dengan baik? Mengarang dengan baik dalam Bahasa Indonesia akan jadi semakin mudah kalau kamu mau memperhatikan unsur-unsur yang ada di dalamnya, termasuk frasa. (mdk/iwe)