Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Mizan Zainal Abidin

Profil Mizan Zainal Abidin | Merdeka.com

Al-Wathiqu Billah Tuanku Mizan Zainal Abidin Ibni Al-Marhum Sultan Mahmud Al-Muktafi Billah Shah yang kerap disapa Mizan Zainal Abidin merupakan Sultan Terengganu termuda sepanjang sejarah Malaysia. Ia diangkat menjadi sultan dalam usia 36 tahun pada tahun 1998 setelah kematian ayahnya, Sultan Mahmud. Tak hanya menjadi sultan termuda, ia juga merupakan Yang di-Pertuan Agong (Raja Malaysia) termuda kedua sepanjang sejarah.

Lahir di Terengganu, 22 januari 1962, Sultan Mizan mulai memerintah pada tanggal 13 Desember 2006. Ia memfokuskan pada kesejahteraan rakyat dengan melakukan pembangunan beberapa masjid. Ia berpikir, bahwa dengan mengupayakan rakyat untuk rajin beribadah dan bersedekah kepada anak yatim dan fakir miskin maka kemudahan akan membalasnya.

Karir politik dimulai saat dirinya diangkat menjadi Putra Mahkota Terengganu pada tahun 1979. Selanjutnya, ia menjadi Presiden dewan untuk Islam dan Budaya Melayu di Terengganu. Ia menapaki karir politik dengan mulus. Banyak penghargaan yang diraihnya sekejap saja. Fondasi berpolitik yang diberikan ayahnya ternyata mampu mengantarkan Sultan Mizan menjadi Sultan Terengganu yang ke-16 pada tahun 1999. Saat itu ia bertindak sebagai Kolonel in Chief Kor Amor diRaja dan Korordonansi DiRaja tentara Malaysia.

Pada tanggal 13 desember 2001, Sultan Mizan terpilih sebagai Wakil Dipertuan Agong. Ia juga menjabat sebagai konselir pertama Universitas Malaysia Terengganu (2001-2006). Selanjutnya, menggantikan  Tuanku Syed Sirajuddin Ibni Al-Marhum Tuanku Syed Putra Jamalullail, Sultan Mizan terpilih menjadi Yang Dipertuan Agong yang ke-13. 

Seperti pemimpin terdahulunya, Sultan Mizan menjabat sebagai Raja Malaysia (Yang Dipertuan Agong) selama lima tahun. Sekalipun menjadi raja, Sultan Mizan dan istrinya, Raja Permaisuri Agong Tuanku Nur Zahirah, tetap mengajarkan hidup sederhana pada keempat putra-putrinya. Pasangan ini menikah pada 28 Maret 1996.

Riset dan analisa: Atiqoh Hasan 

Profil

  • Nama Lengkap

    Mizan Zainal Abidin

  • Alias

    Al-Wathiqu Billah Tuanku Mizan Zainal Abidin Ibni Al-Marhum Sultan Mahmud Al-Muktafi Billah Shah

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

    Kuala Terengganu, Terengganu, Malaysia

  • Tanggal Lahir

    1962-01-22

  • Zodiak

    Aquarius

  • Warga Negara

    Malaysia

  • Istri

    Raja Permaisuri Agong Tunaku Nur Zahirah

  • Anak

    Tengku Nadhirah Zaharah, Tengku Muhammad Ismail, Tengku Muhammad Mu'az, Tengku Fathimatuz Zahra

  • Biografi

    Al-Wathiqu Billah Tuanku Mizan Zainal Abidin Ibni Al-Marhum Sultan Mahmud Al-Muktafi Billah Shah yang kerap disapa Mizan Zainal Abidin merupakan Sultan Terengganu termuda sepanjang sejarah Malaysia. Ia diangkat menjadi sultan dalam usia 36 tahun pada tahun 1998 setelah kematian ayahnya, Sultan Mahmud. Tak hanya menjadi sultan termuda, ia juga merupakan Yang di-Pertuan Agong (Raja Malaysia) termuda kedua sepanjang sejarah.

    Lahir di Terengganu, 22 januari 1962, Sultan Mizan mulai memerintah pada tanggal 13 Desember 2006. Ia memfokuskan pada kesejahteraan rakyat dengan melakukan pembangunan beberapa masjid. Ia berpikir, bahwa dengan mengupayakan rakyat untuk rajin beribadah dan bersedekah kepada anak yatim dan fakir miskin maka kemudahan akan membalasnya.

    Karir politik dimulai saat dirinya diangkat menjadi Putra Mahkota Terengganu pada tahun 1979. Selanjutnya, ia menjadi Presiden dewan untuk Islam dan Budaya Melayu di Terengganu. Ia menapaki karir politik dengan mulus. Banyak penghargaan yang diraihnya sekejap saja. Fondasi berpolitik yang diberikan ayahnya ternyata mampu mengantarkan Sultan Mizan menjadi Sultan Terengganu yang ke-16 pada tahun 1999. Saat itu ia bertindak sebagai Kolonel in Chief Kor Amor diRaja dan Korordonansi DiRaja tentara Malaysia.

    Pada tanggal 13 desember 2001, Sultan Mizan terpilih sebagai Wakil Dipertuan Agong. Ia juga menjabat sebagai konselir pertama Universitas Malaysia Terengganu (2001-2006). Selanjutnya, menggantikan  Tuanku Syed Sirajuddin Ibni Al-Marhum Tuanku Syed Putra Jamalullail, Sultan Mizan terpilih menjadi Yang Dipertuan Agong yang ke-13. 

    Seperti pemimpin terdahulunya, Sultan Mizan menjabat sebagai Raja Malaysia (Yang Dipertuan Agong) selama lima tahun. Sekalipun menjadi raja, Sultan Mizan dan istrinya, Raja Permaisuri Agong Tuanku Nur Zahirah, tetap mengajarkan hidup sederhana pada keempat putra-putrinya. Pasangan ini menikah pada 28 Maret 1996.

    Riset dan analisa: Atiqoh Hasan 

  • Pendidikan

    • U.S. International University-Europe, London, 1988
    • Royal Military Academy Sandhurst
    • Geelong Grammar School, Australia
    • Sekolah Menengah Sultan Sulaiman, Terengganu
    • Sekolah Dasar Sultan Sulaiman, Terengganu

  • Karir

    • 2006-2011, Dipertuan Agung
    • 2001, menjadi Wakil Dipertuan Agung
    • 1999 ditunjuk sebagai Sultan Terengganu
    • 1991-1995, Ketua Majelis Agama Islamdan Adat Melayu Terengganu
    • 1990, ditunjuk sebagai Pejabat Sultan Terengganu
    • 1988, Unit perencanaan Ekonomi dan Asisten administrator tanah
    • 1984, Letnan kehormatan, Royal Kavaleri Corp.
    • 1981, Asisten tanah pendapatan kolektor, Kuala Terengganu 
    • 1979, Dipertuan Agung Muda Terengganu

  • Penghargaan

    - 2003, Darjah Kerabat Yang Amat Dihormati, Selangor

    - 2002, Darjah Kerabat Yang Amat Dihormati, Kelantan

    - 2002, Darjah Kerabat Yang Amat Mulia, Kedah

    - 2002, Awarded Commander Legion of Honour, Perancis

    - 2002, Darjah Kerabat Yang Amat Mulia, Kedah

    - 1999, Darjah Kerabat Yang Dihormati, Perak

    - 1999, Darjah Utama Seri Mahkota Negara

    - 1998, Darjah Kerabat Baginda Tuanku Syed Putra, Perlis

    - 1986, Seri Paduka Mahkota Johor, Johor

    - 1986, Darjah Kerabat Johor Yang Dihormati, Johor

    - 1982, Seri Paduka Mahkota Terengganu, Terengganu

    - 1981, Darjah Kerabat Terengganu Yang Amat Mulia Darjah Yang Pertama, Terengganu

Geser ke atas Berita Selanjutnya