Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Krimea, untung rugi bagi Rusia

Krimea, untung rugi bagi Rusia Militer Rusia di Krimea. ©REUTERS/Baz Ratner

Merdeka.com - Perkembangan krisis di Ukraina berlangsung dalam tempo yang amat cepat. Setelah Presiden Yanukovich terguling dari jabatannya yang dipicu oleh protes jalanan sampai intervensi militer Rusia ke wilayah Krimea minggu lalu dengan dalih melindungi etnis Rusia, Kamis lalu (6/3), Parlemen Krimea menyetujui penggabungan dengan Rusia dan akan menyelenggarakan referendum pada 16 Maret 2014 untuk meminta pendapat warganya.

Semua ini berlangsung dalam derasnya kecaman dunia khususnya Kiev, Uni Eropa dan AS kepada Rusia. PM Arseniy Yatsenyuk, kepala pemerintahan baru Ukraina yang dianggap ilegal oleh Rusia, menyebut rencana referendum sebagai keputusan tidak sah.

Dalam perkembangan sebelumnya, Presiden AS Barack Obama telah menelepon Presiden Vladimir Putin , menegaskan bahwa tindakan Rusia itu adalah pelanggaran kedaulatan Ukraina. Sedang Uni Eropa telah mengumumkan penundaan pembicaraan bilateral dengan Rusia mengenai masalah visa dan mengancam akan membekukan aset Rusia serta membatalkan KTT Uni Eropa-Rusia.

Menlu RI Marty Natalegawa dikabarkan juga telah melontarkan keprihatinan atas memburuknya situasi di Ukraina dan menegaskan pendirian Indonesia dalam hal penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah sebagai prinsip dasar hubungan antarnegara. (Republika, 5/3).

Mengapa sih Rusia segera mengambil manfaat dari krisis di Ukraina dengan "masuk" ke Krimea? Paling tidak alasan sejarah dan primordial bisa menjelaskan. Krimea adalah wilayah otonom di Ukraina yang mempunyai parlemen sendiri tapi menerima perintah dari Kiev. Secara fisik dan politik Krimea dimiliki oleh Ukraina tetapi secara mental dan emosional, mayoritas warganya mengidentifikasikan dirinya sebagai bagian dari Rusia.

Di tahun 1954, Nikita Khruschev, Sekjen Partai Komunis Uni Sovyet menyerahkan Crimea sebagai kado simbolis kepada Ukraina ketika Moskow masih berkuasa. Setelah runtuhnya Uni Sovyet di tahun 1991 dan merdekanya Ukraina dari Uni Sovyet maka sejak itu Krimea selalu menjadi sumber ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

Saat ini, warga asal Rusia menyesali tindakan Khruschev di masa lampau itu. Tak heran mereka menyambut rencana referendum karena meyakini akan menang mengingat dari  2.033.700 warga Krimea saat ini, 58,32% merupakan keturunan Rusia sedangkan etnis lain yaitu Ukraina dan Muslim Tatar masing-masing hanya 24,32% dan 12,03%. Kelompok Ukraina dan Tatar menolak penggabungan dengan Rusia.

Keuntungan apa yang hendak dicapai Putin dengan intervensi di Crimea? Ruslan Phukov dalam artikelnya di International New York Times (6/3): "What Putin really wants in Crimea" menduga bahwa yang ingin dicapai adalah bukan pemisahan de jure Krimea dari Ukraina melainkan otonomi yang lebih besar, dengan kebebasan yang lebih besar yang pada akhirnya secara de facto menjadi wilayah protektorat Rusia.

Dengan otonomi yang besar dan kecenderungan separatismenya, Krimea akan selalu menjadi faktor destabilisasi dan menjadi jalan bagi Rusia untuk menekan Ukraina dengan memainkan kartu hampir sejuta suara pro-Rusia dalam setiap pemilu di Ukraina.

Namun sudahkah Putin mempertimbangkan kerugian yang akan membayangi keputusannya itu? Dalam jangka pendek tindakan intervensi akan merusak kredibilitas Rusia di mata dunia dan bisa memicu konflik bersenjata antarkekuatan dunia. Dalam jangka panjang pengabaian hukum dan standar internasional mengenai integritas wilayah suatu negara akan merugikan Rusia.

Di Siberia Timur, Rusia menguasai sumber daya alam besar yang berbatasan dengan China. Beijing tentunya akan mencatat mengenai betapa fleksibelnya doktrin Rusia mengenai batas wilayah suatu negara. Rusia juga harus ingat bahwa Jepang juga mengklaim Kepulauan Kuril.

Secara paradoks, invasi Rusia di Krimea justru akan menolong Ukraina, karena akan menghilangkan isu legitimasi pemerintahan baru yang selama ini dipersoalkan Rusia. Lihat saja, IMF dan Uni Eropa sudah menyatakan komitmen akan membantu keuangan pemerintah baru itu.

Tampaknya Rusia harus memperhitungkan kembali apa yang telah dilakukan dan langkah selanjutnya di Krimea jika tidak ingin terisolasi dan tertimpa bumerang yang telah dilemparkannya sendiri.

(mdk/tts)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan

Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Baca Selengkapnya
Putin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Putin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Putin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Baca Selengkapnya
Vladimir Putin Klaim Bahwa Rusia Tinggal Selangkah Lagi untuk Temukan Vaksin Kanker
Vladimir Putin Klaim Bahwa Rusia Tinggal Selangkah Lagi untuk Temukan Vaksin Kanker

Kanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tak Cuma di Indonesia, WNI di Negera Ini juga Tempuh Berjam-jam Perjalanan Demi Nyoblos
Tak Cuma di Indonesia, WNI di Negera Ini juga Tempuh Berjam-jam Perjalanan Demi Nyoblos

Pemilu di Polandia berjalan tertib dan lancar serta diikuti oleh banyak WNI yang mencoblos dengan antusias.

Baca Selengkapnya
Mencekam, Makam Kuno Ini Berisi Sisa-Sisa Tulang Bocah Berusia 3.000 Tahun Bersama Kerangka Kuda Berhias Kalung Perunggu
Mencekam, Makam Kuno Ini Berisi Sisa-Sisa Tulang Bocah Berusia 3.000 Tahun Bersama Kerangka Kuda Berhias Kalung Perunggu

Mencekam, Makam Kuno Ini Berisi Sisa-Sisa Tulang Bocah Berusia 3.000 Tahun Bersama Kerangka Kuda Berhias Kalung Perunggu

Baca Selengkapnya
VIDEO: Begini Peran WNA Ukraina & Rusia Kompak Sulap Vila Jadi Pabrik Narkoba di Bali
VIDEO: Begini Peran WNA Ukraina & Rusia Kompak Sulap Vila Jadi Pabrik Narkoba di Bali

Adapun tiga tersangka WNA itu, yakni dua berasal dari Ukraina dan satu WNA asal Rusia

Baca Selengkapnya
10 WNI Diklaim Ikut Perang di Ukraina, Mabes TNI: Kita Tidak Mengenal Tentara Bayaran
10 WNI Diklaim Ikut Perang di Ukraina, Mabes TNI: Kita Tidak Mengenal Tentara Bayaran

ugraha juga menerangkan terkait doktrin jati diri sebagai Prajurit TNI yang memiliki empat nilai yakni, TNI Rakyat, TNI Pejuang, TNI Nasional, dan Profesional.

Baca Selengkapnya
Bule Rusia Bikin Onar di Bali, Pakai Jasa Spa dan Makan Tak Mau Bayar
Bule Rusia Bikin Onar di Bali, Pakai Jasa Spa dan Makan Tak Mau Bayar

Seorang pria WN Rusia, LK (51) ditangkap petugas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja, Bali, karena kerap bikin onar dan meresahkan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Putin Hadiahi Kim Jong-un Mobil Mewah Buatan Rusia, Berlapis Baja dan Bisa Berenang
Putin Hadiahi Kim Jong-un Mobil Mewah Buatan Rusia, Berlapis Baja dan Bisa Berenang

Putin Hadiahi Kim Jong-un Mobil Mewah Buatan Rusia, Berlapis Baja dan Bisa Berenang

Baca Selengkapnya