Merdeka.com - Bulan Ramadan merupakan bulan dalam kalender Islam yang selalu ditunggu-tunggu oleh umat muslim. Bukan tanpa alasan, di bulan suci ini seluruh umat muslim mendapatkan pintu maaf sebesar-besarnya oleh Allah sekaligus mendapat banyak kesempatan untuk melipatgandakan pahala. Tidak heran, jika umat muslim selalu berlomba untuk mengerjakan amal kebaikan di bulan Ramadan ini.

Salah satu amalan sunnah namun mempunyai pahala yang berlipat ganda adalah salat tarawih. Salat tarawih artinya salat malam yang hanya dikerjakan pada bulan Ramadan saja. Biasanya salat tarawih ini dilakukan setelah salat isya dan diakhiri dengan salat witir. Meskipun merupakan amalan sunnah, namun bagi umat muslim yang rajin mengerjakan salat tarawih akan mendapatkan limpahan pahala dan rahmat kebaikan dari Allah SWT.

Baca juga: Salat Tarawih Dianjurkan Bagi Setiap Muslim Beserta Keutamaannya

Dengan begitu, penting untuk memahami dengan lebih jelas apa yang dimaksud salat tarawih, bagaimana hukum pelaksanaannya, hingga sejarah salat tarawih hingga menjadi kebiasaan yang dilakukan hingga kini. Dengan mengetahui beberapa hal ini, tentu dapat membantu meningkatkan niat dan kekhusyukan dalam melaksanakan ibadah salat tarawih di bulan Ramadan.

Bukan hanya itu, dengan melakukan salat tarawih artinya Anda benar-benar mengimani semua janji kebaikan Allah yang diberikan di bulan penuh berkah ini. Dilansir dari NU Online, berikut kami merangkum berbagai hal yang berkaitan dengan salat tarawih, perlu Anda ketahui.

Mengenal Salat Tarawih

©2020 Merdeka.com

Seperti yang telah disebutkan, bahwa salat tarawih artinya adalah amalan salat malam yang hanya dikerjakan selama bulan Ramadan. Salat tarawih ini termasuk amalan yang dilakukan untuk menghidupkan malam Ramadan atau disebut dengan Qiyamu Ramadan. Karena termasuk amalan sunnah, tentu salat tarawih dilakukan berdasarkan kaidah salat sunnah.

Salat tarawih ini bisa dilakukan secara berjamaah atau bersama-sama di masjid. Biasanya ibadah salat tarawih yang digelar secara berjamaah diselingi dengan khutbah atau ceramah. Setelah itu, ibadah salat tarawih selalu diakhiri dengan salat witir sebagai penutup.

Selain dilakukan secara berjamaah, umat muslim juga diperkenankan melaksanakan salat tarawih secara mendiri di rumah. Sebab tidak ada kewajiban salat tarawih yang harus dilakukan berjamaah di masjid.

Sejarah Salat Tarawih

Dari penjelasan sebelumnya, dapat dipahami bahwa tarawih artinya ibadah salat malam yang bersifat sunnah dan hanya dikerjakan selama bulan Ramadan saja. Selain mengetahui pengertian secara umum, Anda juga perlu mengetahui bagaimana sejarah salat tarawih di zaman Nabi hingga menjadi ibadah yang rutin dilakukan setiap bulan Ramadan.

Konon, salat tarawih dikerjakan Nabi Muhammad SAW pada tanggal 23 Ramadan pada tahun kedua Hijriah. Pada saat itu, Rasulullah tidak selalu mengerjakan salat tarawih di masjid secara berjamaah. Beberapa kali, Rasulullah mengerjakannya sendiri di rumah.

Pada hadis Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa, Rasulullah memang melaksanakan salat tarawih di awal-awal Ramadan. Ternyata setelah itu, antusias masyarakat semakin meningkat sehingga banyak di antara mereka datang ke masjid untuk melaksanakan salat tarawih berjamaah. Namun setelah itu, Nabi justru mengurngkan niat pergi ke masjid dan memilih salat tarawih di rumah.

Sikap Nabi Muhammad tersebut disebutkan bahwa Rasulullah khawatir jika sewaktu-waktu Allah menurunkan wahyu untuk mewajibkan salat tarawih pada umatnya. Namun di sisi lain, belum tentu umat generasi berikutnya mempunyai semangat yang sama pada zaman Nabi. Alasan kedua, bisa jadi Rasulullah takut menimbulkan salah persepsi bahwa salat tarawih wajib dikerjakan karena merupakan amalan baik yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah. Sebab, salat tarawih merupakan amalan yang bersifat sunnah sehingga tidak ada kewajiban dalam pelaksanaannya.

Hukum Salat Tarawih

©2020 Merdeka.com

Setelah mengetahui bahwa tarawih artinya salat malam di bulan Ramadan, penting juga untuk mengetahui bagaimana hukum pelaksanaan dari salat tarawih. Seperti yang disebutkan, salat tarawih merupakan amalan yang bersifat sunnah yang dilakukan untuk menghidupkan malam Ramadan. Hal ini pun disebutkan dalam sebuah hadis:

“Dari Abi Hurairah radliyallahu 'anh Rasulullah gemar menghidupkan bulan Ramadhan dengan anjuran yang tidak keras. Beliau berkata: ‘Barangsiapa yang melakukan ibadah (salat tarawih) di bulan Ramadhan hanya karena iman dan mengharapkan ridha dari Allah, maka baginya di ampuni dosa-dosanya yang telah lewat” (HR Muslim).

Dengan begitu dapat dipahami bahwa tarawih artinya ibadah salat malam yang mempunyai hukum sunnah, yaitu baik dan dapat mendatangkan pahala jika dikerjakan, dan tidak menimbulkan dosa jika tidak dikerjakan. Ini bisa salah satu cara bagi umat muslim untuk mengumpulkan amalan baik sebanyak-banyaknya di bulan Ramadan dari Allah SWT.

Keutamaan Salat Tarawih

Setelah mengetahui tarawih artinya salat malam dan hukum pelaksanaannya, terdapat beberapa keutamaan yang bisa didapatkan bagi umat muslim yang mengamalkan salat tarawih di bulan Ramadan. Dalam hal ini, salat tarawih menjadi salah satu amalan baik yang dapat membuka pintu maaf dan pengampunan dari Allah AWT. Keutamaan salat tarawih ini seperti dijelaskan dalam Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim sebagai berikut :

“Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).

Dari hadis ini, terdapat penafsiran yang berbeda-beda dari pada ulama. Menurut al-Imam al-Haramain, doa yang dimaksud dalam hadis tersebut hanya dosa-dosa kecil. Sementara dosa besar hanya bisa diampuni dengan cara bertaubat. Sedangkan menurut Imam Ibnu al-Mundzir, dosa yang dimaksud dalam hadis tersebut mencakup segala dosa, baik kecil atau besar.

Meskipun terdapat perbedaan tafsir, dapat diambil garis besar bahwa salat tarawih merupakan amalan baik yang dapat dilakukan sebagai ikhtiar bagi umat muslim untuk mendapatkan pengampunan dari Allah. Jika dilakukan dengan baik dan ikhlas, tentu Allah tidak hanya memberikan ampunan tetapi juga rahmat kebaikan yang berlimpah.

Tata Cara Salat Tarawih

qamarislamkhan.com

Setelah mengetahui salat tarawih artinya salat sunnah yang dikerjakan malam hari untuk menghidupkan Ramadan, berikutnya tidak kalah penting untuk mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan salat tarawih yang benar. Berikut adalah tata cara salat tarawih yang dikerjakan secara mandiri, perlu Anda ketahui :

Membaca niat shalat Tarawih. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati. Baca ta‘awudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca salah satu surat pendek Al-Quran dengan jahar (lantang). Rukuk. Itidal. Sujud pertama. Duduk di antara dua sujud. Sujud kedua. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Salam pada rakaat kedua. Istighfar dan dianjurkan membaca doa kamilin setelah selesai shalat Tarawih.

Salat tarawih ini dapat dikerjakan dengan jumlah 20 rakaat. Di mana setiap dua rakaat dilakukan salam, dan pembacaan niat setiap kali menunaikan salat tarawih.

(mdk/ayi)