Peristiwa 22 April: Peringatan Hari Bumi Sedunia, Ketahui Sejarahnya

Merdeka.com - Kehidupan zaman yang semakin modern di masyarakat sering kali menimbulkan berbagai masalah. Salah satunya masalah yang berkaitan dengan lingkungan. Dalam hal ini, pola konsumsi masyarakat yang tidak dan tidak berkesadaran semakin menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan lingkungan.

Misalnya saja penggunaan kendaraan pribadi yang semakin banyak di masyarakat menyebabkan risiko polusi udara yang semakin meningkat. Belum lagi kegiatan industri yang menimbulkan kepulan asap tebal hingga limbah-limbah yang mencemari lingkungan, baik tanah atau air.

Bukan hanya itu, berbagai pola konsumsi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari seperti konsumsi makanan hingga pengolahan sampah rumah tangga yang masih buruk juga menimbulkan jejak karbon yang semakin meningkat. Berbagai hal inilah yang menjadi penyebab krisis iklim dan pemanasan global yang kian memburuk dan dikhawatirkan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya semakin terancam.

Latar belakang inilah yang sering kali menjadi gagasan dari berbagai organisasi untuk menciptakan gerakan untuk kesadaran lingkungan di masyarakat. Salah satunya peristiwa 22 April 1970 yang menjadi gerakan pertama dimulainya Hari Bumi Sedunia. Peringatan Hari Bumi ini tidak lain untuk mengajak lebih banyak masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan demi mencegah krisis yang semakin buruk.

Hingga kini, peristiwa 22 April sebagai Hari Bumi ini masih terus diperingati setiap tahun dengan tema kampanye yang berbeda-beda. Dilansir dari situs Earthday, berikut kami merangkum berbagai hal mengenai peristiwa 22 April seperti sejarah hingga berbagai kampanye yang dilakukan, perlu Anda Ketahui.

Sejarah Hari Bumi

shutterstock ©2020 Merdeka.com

Untuk memahami kilas balik peristiwa 22 April yang diperingati sebagai Hari Bumi, bisa dimulai dari memahami sejarah latar belakangnya. Seperti dikatakan, Hari Bumi dimulai pada tahun 1970. Sebelumnya, dalam beberapa dekade menjelang Hari Bumi pertama, orang Amerika mengonsumsi gas bertimbal dalam jumlah besar ditandai dari penggunaan mobil yang sangat besar dan tidak efisien.

Selain itu, kegiatan industri yang menyebabkan dampak polusi asap dan lumpur semakin meningkat bahkan disertai dengan konsekuensi hukum dan pemberitaan pers yang buruk saat itu. Kondisi ini menyebabkan masalah lingkungan yang kian buruk, sedangkan sebagian besar masyarakat Amerika tidak menyadari adanya krisis tersebut.

Kemudian buku karya Rachel Carson yang bertajuk Silent Spring pada tahun 1962 menjadi buku terlaris yang terjual lebih dari 500.000 eksemplar di 24 negara. Buku inilah yang membuka kesadaran masyarakat untuk lebih peduli pada kesehatan lingkungan, organisme hidup, dan hubungan yang tak terpisahkan antara polusi dan kesehatan masyarakat. Inilah yang menjadi awal dibentuknya gerakan Hari Bumi yang menjadi peringatan global hingga saat ini.

Ide Hari Bumi Pertama

Peristiwa 22 April sebagai peringatan Hari Bumi pertama tahun 1970 tidak lepas dari peranan Gaylord Nelson, seorang senator junior dari Wisconsin, telah lama mengkhawatirkan lingkungan yang memburuk di Amerika Serikat. Kemudian pada Januari 1969, Nelson dan banyak orang lainnya menyaksikan kerusakan akibat tumpahan minyak besar-besaran di Santa Barbara, California. Terinspirasi oleh gerakan mahasiswa anti-perang, Senator Nelson ingin menciptakan energi protes antiperang mahasiswa dengan kesadaran publik untuk polusi udara dan air.

Senator Nelson mengumumkan gagasan untuk mengajar di kampus-kampus kepada media nasional, dan mengajak Pete McCloskey, seorang Anggota Kongres Partai Republik yang berpikiran konservasi, untuk menjadi wakil ketua. Kemudian mereka merekrut Denis Hayes, seorang aktivis muda, untuk mengatur pengajaran kampus dan mereka memilih 22 April, hari kerja antara Libur Musim Semi dan Ujian Akhir, untuk memaksimalkan partisipasi siswa terbesar.

Kemudian, Hayes membangun 85 staf nasional untuk mempromosikan acara di seluruh negeri dan upaya segera diperluas untuk mencakup berbagai organisasi, kelompok agama, dan lain-lain. Mereka mengganti nama menjadi Hari Bumi, yang segera menarik perhatian media nasional, dan menyebar ke seluruh negeri.

Hari Bumi menginspirasi 20 juta orang Amerika yang pada saat itu, 10% dari total populasi Amerika Serikat  turun ke jalan, taman, dan auditorium untuk mendemonstrasikan dampak dari 150 tahun pembangunan industri. Ribuan perguruan tinggi dan universitas mengorganisir protes terhadap kerusakan lingkungan dan ada demonstrasi besar-besaran dari pantai ke pantai di kota besar, kota kecil, dan komunitas.

Demonstrasi besar ini pun mendapatkan hasil keberpihakan politik. Di mana pada akhir tahun 1970, setelah gerakan Hari Bumi pertama, pemerintah Amerika membentuk Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat dan disahkannya undang-undang lingkungan pertama yang sejenis, termasuk Undang-Undang Pendidikan Lingkungan Nasional, Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan UU Udara.

Gerakan Hari Bumi Menjadi Cakupan Global

©shutterstock.com

Setelah peristiwa 22 April 1970 di mana gerakan pertama Hari Bumi dengan melibatkan demonstran besar berhasil dilakukan, kampanye kesadaran lingkungan ini terus dilakukan dan diperingati setiap tahun. Bahkan menjelang tahun 1990, Denis Hayes ingin membuat kampanye dengan cakupan yang lebih luas secara global. Pada tahun tersebut, peringatan Hari Bumi telah berhasil memobilisasi 200 juta orang di 141 negara dan mengangkat masalah lingkungan ke panggung dunia.

Selain itu, Hari Bumi 1990 memberikan dorongan besar bagi upaya daur ulang di seluruh dunia dan membantu membuka jalan bagi KTT Bumi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1992 di Rio de Janeiro.

Hari Bumi 2010

Namun peringatan peristiwa 22 April sebagai bumi pada tahun 2010mengalami kendala. Pada saat itu, gerakan kesadaran lingkungan ini sempat mendapatkan pertentangan dari berbagai pihak seperti pebisnis hingga politisi yang ingin melemahkan gerakan tersebut. Meskipun begitu, komunitas Hari Bumi memenangkan perdebatan yang ada dan kembali menetapkan Hari Bumi sebagai momen besar untuk aksi lingkungan secara global.

Selama beberapa dekade terakhir, organisasi Earthday telah membawa ratusan juta orang untuk berpartisipasi dalam gerakan lingkungan, menciptakan peluang untuk keterlibatan sipil dan kesukarelaan di 193 negara. Bahkan Hari Bumi melibatkan lebih dari 1 miliar orang setiap tahun dan telah menjadi batu loncatan utama di sepanjang jalur keterlibatan seputar perlindungan planet ini.