Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nostalgia Bareng Rambut Nenek, Jajanan Unik Era 90-an yang Kian Langka

Nostalgia Bareng Rambut Nenek, Jajanan Unik Era 90-an yang Kian Langka Kuliner Rambut Nenek ©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Merdeka.com - Bagi para generasi era 90 an rambut nenek tak asing lagi terdengar di telinga. Jajanan kembang gula ini berwujud unik, seperti mie memanjang, namun berwarna putih bak uban. Inilah rambut nenek yang juga dijuluki arbanat, atau arum manis. Teksturnya lembut dengan cita rasa yang khas. Menggigitnya membangunkan memori pada kenangan masa kecil kala jajan di sekolah maupun pedagang keliling di rumah.

Di Indonesia sendiri rambut nenek pernah naik daun di berbagai kota. Salah satunya di Solo, yang masih menyisakan seorang Mbok Sayen sebagai penjual dan pembuat rambut nenek secara tradisional. Murni dengan kedua tangannya, kembang gula diubah menjadi serat-serat rambut nenek yang unik.

kuliner rambut nenek

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Serat-serat panjang bertabur tepung inilah yang pernah melegenda pada masanya. Pada dasarnya kembang gula tidak berwarna putih. Proses pembuatannya yang menggunakan tepung membuat serat-serat rambut nenek berwarna putih.

Tak sebanyak masanya, kini betapa sulitnya mencari pedagang rambut nenek tradisional. Uniknya, kini para generasi 90-an tak malu lagi mengingat kembali kenangan mereka dengan membeli rambut nenek yang penuh nostalgia.

Konon, asal mula rambut nenek berasal dari Desa Kesambi, Lamongan. Ada juga yang bilang rambut nenek tercipta di Malang. Era kejayaannya, rambut nenek banyak dijual para pedagang kaki lima yang ada di kota-kota besar. Paling banyak di Pulau Jawa.

kuliner rambut nenek

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Lelehan gula inilah bahan dasar pembuatan rambut nenek. Benar saja, sekilas tak menunjukkan wujud rambut nenek. Bahkan bentuknya menyerupai adonan gulali. Tak bisa dipungkiri, baik rambut nenek dan gulali berbahan dasar gula. Terkadang, beberapa orang mengenal rambut nenek dengan gulali basah.

Membuat gulali juga lebih mudah ketimbang rambut nenek. Rumit, butuh keahlian khusus untuk mengubah adonan lelehan gula menjadi helaian-helaian rambut nenek lembut nan tipis.

Adonan lengket ini terbuat dari gula pasir, air, perasan jeruk nipis, dan pewarna makanan. Semuanya dimasak dengan api kecil hingga merubah gula pasir jadi adonan lengket bak adonan dodo garut.

kuliner rambut nenek

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Mulanya, adonan lelehan gula akan dicungkil dengan sebilah kayu sederhana. Kiranya satu genggam orang dewasa, kemudian memindahkannya ke dalam wadah berisi tepung. Tak sembarang tepung, hanya tepung beras atau tepung jagung yang mampu mengurangi daya lekat adonan gula.

Tarik, ulur adonan hingga memanjang, berkali-kali diulangi untuk menciptakan bentuk panjang rambut nenek. Prosesnya semacam membuat adonan mie secara manual. Adanya tepung beras membuat adonan yang telah memanjang tak lengket lagi. Permukaannya terlindungi tepung sehingga tiap helaian rambut nenek tak kembali menyatu.

kuliner rambut nenek

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Proses pembuatan rambut nenek dari adonan hanya memakan waktu 5-10 menit saja. Mulanya akan terasa berat, adonan begitu legitnya. Namun setelah terbentuk, helaian rambut nenek begitu empuk. Cita rasa manisnya yang sederhana dengan sedikit butiran tepung yang khas. Tentu saja, setelah terbentuk, semaksimalnya rambut nenek harus ditiriskan dari tepung yang kemungkinan menempel terlalu banyak.

Jajanan jadul ini telah menemani hari-hari bahagia generasi 90-an. Sekeping uang rupiah dulu mampu membeli rambut nenek. Bahkan ada juga pembeli yang membayar rambut nenek dengan cara barter. Menukarkan barang bekas mereka seperti botol atau kaleng. Para pedagangnya berjalan dari rumah ke rumah.

Kini mencari satu porsi rambut nenek tradisional butuh perjuangan. Tak menentu, para pembuatnya kini kebanyakan telah berhenti berjualan. Jika ada, mereka menjualnya dengan harga Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu saja.

(mdk/Ibr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Nostalgia Jenderal TNI Dudung Santap Kupat Tahu & Bandros Koboi, Menyatukan Cita Rasa Klasik

Nostalgia Jenderal TNI Dudung Santap Kupat Tahu & Bandros Koboi, Menyatukan Cita Rasa Klasik

Pensiunan jenderal bintang 4 TNI, Dudung Abdurachman bernostalgia dengan istrinya makan kupat tahu dan bandros koboi di Bandung.

Baca Selengkapnya
40 Kata-Kata Pulang Kampung lucu, Menghibur dan Bikin Ngakak

40 Kata-Kata Pulang Kampung lucu, Menghibur dan Bikin Ngakak

Pulang kampung seringkali dianggap sebagai momen yang penuh dengan rasa haru, nostalgia, dan kehangatan.

Baca Selengkapnya
Dulu Jadi Andalan saat Musim Mudik, Ini Sederet Sisa Kenangan Jalur Pantura Jawa Barat yang Masih Ada

Dulu Jadi Andalan saat Musim Mudik, Ini Sederet Sisa Kenangan Jalur Pantura Jawa Barat yang Masih Ada

Walau masa kejayaan jalur pantura di musim mudik lebaran sudah berakhir, namun sisa-sisa nostalgia itu masih bisa dirasakan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Nostalgia Kuliner Kereta Api Jarak Jauh Zaman Dulu, Ada Pecel yang Punya Ciri Khas di Tiap Kota

Nostalgia Kuliner Kereta Api Jarak Jauh Zaman Dulu, Ada Pecel yang Punya Ciri Khas di Tiap Kota

Jajanan pecel dulu pernah merajai kuliner di rute kereta jarak jauh.

Baca Selengkapnya
Nostalgia Ganjar di Balik Kampanye ke Pabrik Mainan di Demak

Nostalgia Ganjar di Balik Kampanye ke Pabrik Mainan di Demak

Ganjar bercerita, industri mainan tersebut dibangun sejak 2006 hanya dengan dua karyawan dan kini telah menyerap lebih dari 1.000 pekerja.

Baca Selengkapnya
Perjumpaan Spesial Jenderal TNI Dudung dengan Pengamen, Kenal Sejak Masih Letkol

Perjumpaan Spesial Jenderal TNI Dudung dengan Pengamen, Kenal Sejak Masih Letkol

Jenderal Dudung nostalgia bareng pengamen yang ia kenal sejak masih letkol. Simak informasi berikut.

Baca Selengkapnya
Nostalgia di Toko Kue Lakker yang Legendaris di Bandung, Hadirkan Ragam Jajan Pasar Tradisional Sejak 1986

Nostalgia di Toko Kue Lakker yang Legendaris di Bandung, Hadirkan Ragam Jajan Pasar Tradisional Sejak 1986

Kue jadul di sana ditandai dengan label khusus sebagai bukti resepnya original sejak masa silam.

Baca Selengkapnya
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita

Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita

Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Begini Potret Para Pedagang Jadul Tahun 80an dari Warteg Hingga Penjual Kerupuk Dijamin Bikin Nostalgia

Begini Potret Para Pedagang Jadul Tahun 80an dari Warteg Hingga Penjual Kerupuk Dijamin Bikin Nostalgia

Lama tak terlihat, begini potret jadul para pedagang pada tahun 80an. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya