Makna Surah Al Ikhlas dan Manfaat Keutamaannya, Perlu Diketahui

Merdeka.com - Menghafalkan bacaan surat-surat dalam Al-Qur'an memang menjadi suatu anjuran baik yang dapat dilakukan oleh setiap umat Muslim. Bacaan surat-surat pendek ini dapat diamalkan setiap kali menunaikan ibadah sholat. Selain itu, bacaan surat pendek dalam Al-Qur'an juga bisa menjadi amalan doa dan zikir.

Salah satu bacaan surat pendek yang sering diamalkan sehari-hari adalah surah Al Ikhlas. Meskipun hanya terdiri dari empat ayat, surat Al Ikhlas mempunyai arti dan pesan yang mendalam dari Allah kepada seluruh umatnya.

Baca juga: Bacaan Dan Arti Surat Al Ikhlas Latin

Arti surah Al Ikhlas ini secara umum menggambarkan Keesaan Allah. Bahwa Allah adalah satu, dzat yang menjadi tempat untuk bergantung dan kembali bagi setiap makhluk hidup dan alam semesta. Penting bagi umat Muslim untuk memahami makna surah Al Ikhlas dengan baik.

Dengan memahami arti dan makna dari setiap ayatnya, tentu bisa memudahkan mengamalkan surah dengan penuh penghayatan. Bukan hanya itu, mengerti arti surah Al Ikhlas ini juga menjadi salah satu upaya untuk memperkuat keimanan kepada Allah dan agamanya.

Selain memahami arti surah Al Ikhlas, terdapat beberapa keutamaan yang bisa didapatkan bagi siapa pun yang mengamalkannya di kehidupan sehari-hari. Melansir laman NU Online, berikut kami rangkum makna surah Al Ikhlas dan manfaat keutamaannya yang perlu Anda pahami.

Bacaan Surah Al Ikhlas

Liputan6 ©2022 Merdeka.com

Untuk memahami makna surah Al Ikhlas, perlu diketahui terlebih dahulu lafal bacaan surah Al Ikhlas beserta arti dari setiap ayatnya. Berikut bacaan dan arti surat Al Ikhlas ayat 1 – 4 yang perlu diketahui :

Qul huwallāhu aḥad

Artinya: Katakanlah "Dialah Allah, Yang Maha Esa.

Allāhuṣ-ṣamad

Artinya: Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

Lam yalid wa lam yụlad

Artinya: Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,

Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

Artinya: Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".

Makna Surah Al Ikhlas Menurut Imam Al Ghazali

Liputan6 ©2022 Merdeka.com

Setelah mengetahui lafal bacaan surah Al Ikhlas serta masing-masing arti dari ayatnya, lebih lanjut terdapat penjelasan makna surat Al Ikhlas menurut Imam Al Ghazali. Secara umum, makna dari surat Al Ikhlas tentang penggambaran Allah sebagai Tuhan Sang Pencipta alam yang tidak sebanding dengan apapun yang ada di dunia.

Tafsir ini berasal dari kisah zaman Nabi dahulu, di mana suatu hari seorang Arab Badui bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “Ya Rasulullah, saya ini orang badui yang bodoh dan awam. Apakah Tuhan bisa dilambangkan dengan sesuatu di dunia ini?”

Kemudian turun surah Al Ikhlas, dan Allah berfirman, “Katakanlah Muhammad, Dialah Allah Yang Esa. Tuhan adalah tempat untuk kembali. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang bisa dibandingkan dengan Dia.”

Turunnya surah Al Ikhlas tersebut seakan memberikan jawaban berupa analogi atas pertanyaan orang Arab Badui sebelumnya. Meskipun tidak menjawab pertanyaan secara jelas, namun dari arti surah Al Ikhlas dapat dipahami bahwa tidak ada satu pun di alam semesta dapat melambangkan Allah SWT.

Lebih lanjut, Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa mensucikan dan membebaskan Allah dari lambang, maka itulah gambaran dari Allah yang sebenarnya. Bahwa Allah tidak bisa dilambangkan, tidak bisa dicari analogi dan metaforanya. Namun Allah ada, Allah satu, dan Allah yang menciptakan seluruh alam semesta dan seluruh isi di dalamnya.

Keutamaan Surah Al Ikhlas

Liputan6 ©2022 Merdeka.com

Setelah mengetahui makna surah Al Ikhlas menurut Imam Al Ghazali, terakhir terdapat beberapa keutamaan dari amalan surah Al Ikhlas. Keistimewaan yang pertama, bahwa surah Al Ikhlas dapat diamalkan sebagai bacaan zikir sehari-hari. Bahkan amalan ini dapat mendatangkan ribuan malaikat yang akan memanjatkan doa saat Anda meninggal.

Seperti dijelaskan dalam sebuah riwayat hadist, pada zaman itu terdapat seorang sahabat Nabi Muhammad SAW bernama Muawiyah yang selalu membaca surah Al Ikhlas setiap kali hendak melakukan sesuatu. Muawiyah selalu membaca surah Al Ikhlas setiap keluar dan masuk ke dalam rumah.

Bukan hanya itu, saat duduk dan berdiri Muawiyah juga membaca surah Al Ikhlas. Surat ini dibacanya di setiap keadaan sebagai amalan rutin, termasuk saat berjalan kaki hingga berkendara. Kemudian, ketika Muawiyah wafat, Rasulullah yang saat itu datang untuk takziah terkejut melihat 70 ribu malaikat datang berkumpul untuk mendoakan jenazah.

Cahaya yang terpancar dari doa bahkan sampai menutupi cahaya matahari yang terlihat redup. Ternyata ini didapatkan dari kebiasaan Muawiyah yang selalu mengamalkan bacaan surah Al Ikhlas dalam kesehariannya.

Selain itu, membaca surah Al Ikhlas juga dikatakan dapat memberikan perlindungan dan kebaikan bagi siapa saja yang mengamalkannya. Tentu ini menjadi pilihan amalan baik yang mudah untuk diamalkan sehari-hari karena bacaannya yang pendek dan singkat. Meskipun begitu, surah Al Ikhlas penuh dengan makna mendalam yang bisa menyejukkan hati. (mdk/ayi)