Gelombang Sangat Tinggi Ancam Laut Selatan Jawa, Ini Imbauan BMKG
Merdeka.com - Seiring cuaca ekstrem yang melanda wilayah Pulau Jawa, kondisi laut di sekitarnya juga masih belum stabil. Bahkan di awal Februari ini, gelombang sangat tinggi mengancam perairan di selatan Pulau Jawa.
“Gelombang tinggi hingga sangat tinggi ini dipengaruhi oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan yang dominan bergerak dari barat hingga barat laut dengan kecepatan 5-25 knot,” kata Kepala Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, dikutip dari ANTARA pada Minggu (5/2).
Imbauan bagi Pengguna Jasa Kelautan
©Instagram/@kabarsegoro
Terkait hal tersebut, Teguh mengimbau bagi seluruh pengguna jasa kelautan untuk memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran. Apalagi berdasarkan analisis, kecepatan angin di atas 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan.
Selanjutnya, kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berisiko terhadap tongkang, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko terhadap kapal feri, serta kecepatan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter berisiko bagi kapal ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar.
“Secara umum, kondisi cuaca di laut selatan dari Jabar hingga DIY pada Minggu (5/2) diprakirakan berpotensi hujan ringan,” kata Teguh.
Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi
©2018 myAlgoma.ca
Selain itu, Teguh juga mengatakan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi pada sejumlah wilayah di Jateng hingga Senin (6/5). Ia menjelaskan, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, terjadi potensi peningkatan pertumbuhan awan hujan yang disebabkan beberapa faktor, di antaranya fenomena Maden Jullian Oscillation (MJO).
Selain itu, gelombang Rossby Ekuator juga terpantau aktif di wilayah Jawa bagian selatan serta konvergensi di wilayah Jateng yang didukung dengan kelembapan udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang labil.
“Berdasarkan kondisi tersebut, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah pada tanggal 5-6 Februari 2023,” ujar Teguh.
Wilayah yang Terancam Cuaca Ekstrem
Ia mengatakan wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Minggu (5/2) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Kendal, Kabupaten/Kota Magelang, Salatiga, Boyolali, Klaten, Kabupaten Semarang, Brebes, Kabupaten/Kota Tegal, Blora, Pati, Jepara, dan sekitarnya.
Sementara pada hari Senin (6/2), cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Cilacap, Brebes, Kabupaten/Kota Tegal, Pemalang, Batang, Kendal, Kabupaten/Kota Magelang, Klaten, Boyolali, Sragen, Jepara, dan sekitarnya.
"Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung," kata Teguh.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca SelengkapnyaBMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan disertai petir akan terjadi selama sepekan ke depan di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaWilayah Indonesia tidak mengalami gelombang panas, karena berada di wilayah ekuator dengan kondisi geografis kepulauan dan dikelilingi perairan luas.
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKalau ada berita-berita jalan rusak berat, rumah tingkat roboh, sampai ada gelombang laut naik ke daratan, dipastikan itu hoaks dan tidak benar.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca Selengkapnya