Remaja Citayam Bikin Abang Starling Sedih
Merdeka.com - Kawasan Dukuh Atas menjadi saksi bisu tempat berkumpulnya 'Citayam Fashion Week'. Tempat tersebut akhir-akhir ini trending lantaran postingan Jeje 'Slebew', Bonge 'Poni Lempar Samping', remaja asal Citayam, Depok, Bogor yang kerap nongkrong di Terowongan Kendal dan sekitar Dukuh Atas..
Para remaja itu berkumpul di kawasan Terowongan Kendal dan sekitar Dukuh Atas. Mereka nongkrong sembari mengekspresikan diri dengan beragam pakaian tanpa perlu batasan.
"Yang penting gaya, be my self kalau kata orang kota," celetuk Deni asal Tambun, Kabupaten Bekasi, sambil bercengkerama dengan rekan satu gengnya, menghabiskan waktu senja di Kawasan Dukuh Atas.
Kehadiran para remaja itu tentu menjadi lahan basah bagi pedagang kaki lima. Mereka menjajakan dagangan dengan menyediakan pelbagai makanan dan minuman.
Sederet pedagang berjejer di sepanjang jalan, mulai dari yang menggunakan sepeda hingga gerobak dorong. Sambil sesekali menawarkan dagangannya, terkadang ada juga pembeli yang langsung menghampirinya.
Namun sayang, kebersihan di kawasan tersebut tidak diperhatikan remaja yang nongkrong. Sampah gelas plastik, tusukan bekas cilok, puntung rokok berserakan di mana-mana. Di selipan tanaman ada saja puntung rokok. Alhasil, Pemprov mulai menertibkan sampah hingga pedangan yang mengais rezeki.
Satpol PP Kecamatan Tanah Abang dan Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Pusat membuat posko pengawasan di sekitar Dukuh Atas. Selain itu, juga terdapat spanduk pengumuman ukuran sedang yang dipasang di kawasan Dukuh Atas itu. Spanduk itu memuat empat poin pengumuman yang berisi larangan.
Salah satunya melarang starling (starbucks keliling), plesetan penjaja kopi menggunakan sepeda berjualan. Selain itu, pada poin tiga dan empat berisi larangan untuk berjualan dan parkir di area yang sama.
Keluhan Pedagang
Larangan tersebut membuat banyak pedagang mengaku dagangannya menjadi kurang laku. Salah satu pedangang merasa kebijakan yang diterapkan tidak adil.
"Sudah seminggu lebih enggak boleh melintas ke sana," kata salah satu starling, Arman dengan raut wajah kesal.
Serupa dengan Arman, seorang pedagang cilok juga bernasib sama. Bahkan dia berinisiatif menyiapkan menyiapkan kantong sampah sendiri.
"Saya siapin karung kecil buat mereka buang sampah sisa jajan, tapi kan enggak semua bisa begini, keburu dilarang ya sudah," kata Ade pedagang cilok.
Sebelum adanya kebijakan tersebut, para pedagang mengaku dagangannya laku keras. Namun apa daya, pedagang tersebut hanya bisa menurut saja tanpa perlawanan menyusul adanya larangan tersebut.
Kesadaran para remaja yang nongkrong di kawasan tersebut, tentang kebersihan dan kenyamanan tempat publik, memang masih minim. Dalih mereka, ada petugas Dinas Lingkungan Hidup maka sudah sewajarnya membersihkan sampah yang berserakan.
"Lagian tempat sampah jauh, jarang juga, salah siapa?" kata Usman, remaja kelas 8 asal Buaran, Jakarta Timur.
Pemprov DKI Jakarta diharapkan ke depan lebih memperhatikan hal kecil tersebut. Mengingat DKI Jakarta banyak lokasi serupa Dukuh Atas berpotensi menjadi kawasan ramai kunjungan kapan saja.
Merdeka.com mengamati tongkrongan yang menjadi sorotan sejak sore hingga malam. Petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Pusat berkeliling membawa kantong sampah atau karung, kemudian disodorkan kepada remaja agar membuang sampah masing-masing ke dalam kantong tersebut.
Petugas juga beberapa kali menyuarakan pengumuman melalui pengeras suara, mengingatkan agar tidak buang sampah sembarangan. Hasilnya? Tidak ampuh 100 persen. Masih saja terdapat sisa kopi di gelas plastik tersembunyi di sisi tanaman. Puntung rokok pun masih berserakan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 14 remaja memilih melompat ke Sungai Cisanggarung Losari, Brebes untuk menghindari tawuran.
Baca SelengkapnyaSaat penutup kepala terbuka, jemaah seketika istighfar.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berbaju merah tampak hendak diseruduk kambing putih berkali-kali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Candaan 'istrimu mantanku' membuat DN (23) gelap mata. Bersama kakak kandungnya, DA (29), dia nekat membunuh temannya sendiri, PR (23).
Baca SelengkapnyaMakin ketatnya persaingan di antara para pedagang bendera tak menyurutkan semangatnya berjualan.
Baca SelengkapnyaTerletak di Jakarta Timur, sebuah kampung nampak begitu sejuk. Seperti apa penampakannya?
Baca SelengkapnyaTiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil
Baca SelengkapnyaTak dikenali orang tuanya usai lima tahun merantau, momen wanita mudik diam-diam ini justru bikin ngakak.
Baca SelengkapnyaBukan berseragam loreng, sosoknya justru tampil dalam pakaian sipil.
Baca Selengkapnya