Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harap-Harap Cemas Warga Permukiman Padat Dihantui Banjir dan Kebakaran

Harap-Harap Cemas Warga Permukiman Padat Dihantui Banjir dan Kebakaran permukiman padat di Jakarta. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Setapak demi setapak langkah kaki menyusuri gang kecil hanya selebar 1,5 meter. Pemandangan kiri dan kanan, rumah petak saling berhimpitan. Hilir mudik motor bergerak menghindar tumpukan karung. Di sisi lain, sekelompok ibu-ibu asyik berbincang. Menambah riuh suasana.

Potret kehidupan di permukiman padat penduduk. Terletak di Kampung Pulo Gang III, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.

"Obrolan di balik tembok tetangga saja bisa terdengar di sini," kata Winda membuka perbincangan dengan merdeka.com, Rabu (26/1).

Termasuk urusan dapur rumah tetangga. Kalau ada pasangan bertengkar, pasti terdengar.

"Namanya suami sama istri kalau ribut itu kan teriak-teriak. Ya itu kedengaran," seloroh warga lainnya, Sabidah.

Sabidah, perempuan berusia 69 tahun. Separuh hidupnya dihabiskan di sana. Sehingga sudah terbiasa dengan keriuhan yang ada.

Jika Banjir Datang

Sehari-hari, Sabidah berjualan kopi. Sudah 40 tahun menjadi warga Kampung Pulo. Pahit dan manis hidup sudah dirasakan. Hidup berdampingan dengan kekhawatiran. Ancaman banjir dan kebakaran. Kampung Pulo salah satu kawasan yang disebut orang sebagai langganan banjir.

"Dari zaman Belanda juga sudah langganan banjir di sini," katanya.

Bahkan, ada jargon yang beredar di sana. Warga Kampung Pulo dan Banjir tidak dapat dipisahkan. Musibah banjir terbesar saat tahun 2007 dan awal tahun 2020. Ada kabar permukaan air naik. Warga bersiap mengevakuasi diri dan barang yang ada.

Air begitu deras. Menghanyutkan gerobak dagangan Sabidah. Musibah yang tak pernah bisa dilupakan. Banjir datang bersama duka. Sabidah kehilangan sang buah hati.

"Anaknya (Sabidah) juga hanyut, karena tidak bisa berenang," kata Nasib, tetangga Sabidah.

Sabidah tak mau mengingat masa itu. Dia menerima dengan kebesaran hati. "Iya itu dulu, kepleset terus hanyut ke sana. Karena anaknya pas itu tidak bisa berenang. Tapi sudah ikhlas memang takdir," singkat Sabidah.

Tinggal di kawasan langganan banjir, membuat warga memutar otak. Mereka bersiasat. Meminimalisir kerugian. Menyelamatkan barang yang bisa digunakan untuk mencari nafkah.

Kebanyakan warga Kampung Pulo berprofesi sebagai pedagang. Karena itu, gerobak menjadi barang yang berharga. Diselamatkan agar tidak hanyut terbawa banjir. Tak hanya itu, berkas penting dan barang elektronik juga harus diselamatkan.

Winda mulai terbiasa dengan kesibukan menyelamatkan barang berharga. Baru lima tahun Winda tinggal di Kampung Pulo. Satu per satu barang elektroniknya rusak akibat terendam banjir. Tak sempat diselamatkan.

"Kemarin pas banjir kulkas rusak, kemarin lagi setrika rusak. Tidak tahu kalau banjir lagi, apa yang rusak lagi," gerutu Winda.

Tetangga tak segan membantu Winda. Tak cuma memberi pertolongan evakuasi saat banjir, tapi juga cara mengamankan barang berharga. Winda mendapat banyak saran dari warga.

Ancaman Kebakaran

Tak hanya banjir. Ada satu kekhawatiran lain yang lebih menakutkan bagi warga Kampung Pulo. Ancaman terjadinya kebakaran.

Kondisi rumah yang saling berhimpitan dengan atap bersama, apabila terjadi kebakaran api akan cepat merambat. Seperti dikisahkan seorang warga bernama Misa. Dia meratapi rumahnya yang hangus terbakar. Bersama 17 rumah milik warga lain di Gang III RT 05/03 Kampung Pulo. Kejadiannya pada Agustus 2021. Dalam hitungan menit, rumah mungil Misa ludes dimakan si jago merah.

"Saya sama keluarga hanya pasrah saja. Yang bisa diselamatkan cuma baju yang ada di badan. Semuanya hangus tidak ada tersisa," ucapnya.

Misa membangun kembali rumah yang hangus terbakar. Mengumpulkan sepihan barang-barang yang masih bisa digunakan. Dalam hatinya sudah ikhlas menjalani cobaan. Tapi dia tak ingin kejadian terulang

Misa mewanti-wanti tetangganya agar lebih berhati-hati. Waspada penggunaan listrik dan api. Termasuk jika ada anak yang bermain petasan. Dia tak segan menegur. "Habis semua kalau api sudah jadi besar," tuturnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir
Kapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir

Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.

Baca Selengkapnya
Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran
Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran

Kampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.

Baca Selengkapnya
Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun
Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun

Tingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kapolsek dan Wakapolsek Tanah Abang Diperiksa Propam Buntut 16 Tahanan Kabur
Kapolsek dan Wakapolsek Tanah Abang Diperiksa Propam Buntut 16 Tahanan Kabur

Sejumlah tahanan yang kabur sudah ditangkap kembali.

Baca Selengkapnya
Kampung di Kebumen Ini Disebut Paling Ditakuti Para Pejabat, Cerita Warga Bikin Merinding
Kampung di Kebumen Ini Disebut Paling Ditakuti Para Pejabat, Cerita Warga Bikin Merinding

Konon apabila ada pejabat yang datang ke sana, ia akan langsung turun pangkat atau dipindahtugaskan.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengungsi Gempa Bawean: Bantuan Lambat, Letak Dapur Umum Sangat Jauh
Curhat Pengungsi Gempa Bawean: Bantuan Lambat, Letak Dapur Umum Sangat Jauh

Kebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.

Baca Selengkapnya