Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahok: Pengguna KJS harus ber-KTP DKI minimal 3 tahun

Ahok: Pengguna KJS harus ber-KTP DKI minimal 3 tahun Ahok. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Untuk mendapatkan Kartu Jakarta Sehat (KJS), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengeluarkan aturan baru. Aturan tersebut berupa kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP), yakni warga DKI harus berusia 3 tahun.

"Kita sedang siapin peraturan, nanti penduduk yang KTP asli yang KTP nya belum 3 tahun, di Solo dilakukan oleh pak Jokowi, itu tidak bisa mendapatkan KJS, KJP, rumah susun, maupun PKL, kita stop. Tidak bisa. Jadi lebih jelas kan," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai kota Jakarta, Rabu (10/4).

Hal tersebut terkait dengan penemuan Dinas Kesehatan DKI Jakarta adanya indikasi 16 Kartu Tanda Penduduk (KTP) palsu dari pasien pemegang Kartu Jakarta Sehat (KJS) beberapa waktu lalu. Ahok pun membenarkan kecurigaan terhadap penggunaan beberapa KTP palsu guna memperoleh pelayanan KJS.

"Jadi dicurigai KTP palsu karena foto ditempel disahkan lagi di kelurahan. Sementara Kartu Keluarga (KK) nya tidak ada. Sekarang terjadi perkembangan banyak sekali orang membikin KTP DKI, baik yang palsu ataupun Aspal untuk mendapatkan fasilitas KJS," jelasnya.

Dirinya khawatir nantinya penyalahgunaan tersebut bisa menambah penduduk Jakarta kelas miskin yang meminta fasilitas Jakarta yang seharusnya diutamakan untuk penduduk asli DKI. Untuk itu, Pemprov akan melakukan menginstruksikan kepada seluruh puskesmas mengecek terlebih dahulu keaslian KTP pasien yang mendaftar KJS di kecamatan dan kelurahan masing-masing.

Termasuk pengecekan e-KTP dengan memakai scanner khusus. Di setiap puskesmas akan disediakan alat scanner KTP untuk membaca hologram, apakah asli atau tidak. Ahok mengatakan harga alat tersebut berkisar dari Rp 20-50 ribu.

"Terus yang palsu, kita cek. Nanti semua puskesmas itu cek di kecamatan dan kelurahan. Termasuk hologram, itu dia akan cek, kalau ketauan palsu, maka mereka akan telepon polisi untuk ambil tindakan pidana. Bisa saja oknum kelurahan main kan. Pasti orang mulai takut karena dipidana. Jakarta kalau nggak kayak gitu susah," tandasnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi

Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI

Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.

Baca Selengkapnya
Ahok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Ahok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!

Ahok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.

Baca Selengkapnya
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan

Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Janjikan Tunjangan Kinerja Petugas KPU Selesai Januari: Urusan Sensitif Jangan Ganggu Pemilu
Jokowi Janjikan Tunjangan Kinerja Petugas KPU Selesai Januari: Urusan Sensitif Jangan Ganggu Pemilu

Jokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai

Kubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak
Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak

Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.

Baca Selengkapnya