Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Sesar Lembang, Patahan Gempa di Bandung yang Terus Aktif Sejak 1963

Mengenal Sesar Lembang, Patahan Gempa di Bandung yang Terus Aktif Sejak 1963 Sesar Lembang. ©2021 Wikipedia/ediotorial Merdeka.com

Merdeka.com - Indonesia merupakan salah satu negara dengan aktivitas kegempaan yang cukup tinggi. Fenomena tersebut didasarkan pada terdapatnya beberapa lokasi patahan sesar yang dikenal cukup aktif bergerak seperti halnya Sesar Lembang.

Sesar Lembang sendiri merupakan patahan yang terkenal aktif, dan terletak di kawasan dataran tinggi Lembang, Kabupaten Bandung dan berjarak 10 km arah utara Kota Bandung. Sesar Lembang juga diketahui memiliki panjang sekitar 25-30 km, membentang dari barat ke timur.

Dalam beberapa catatan kegempaan, pusat episentrum kerap terdeteksi di area bentangan sesar tersebut. Sejak 1963 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus melakukan pemantauan terhadap Sesar Lembang. Berikut informasi tentang Sesar Lembang yang berhasil Merdeka.com himpun.

Memiliki Magnitudo Aktif hingga 6,8 Sr

sesar lembang

Sesar Lembang ©2021 Wikipedia/editorial Merdeka.com

Fakta yang patut diketahui dari Sesar Lembang adalah potensi kegempaannya yang tidak terduga. Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan jika aktivitas kegempaan dari Sesar Lembang tak bisa ditebak.

Menurutnya salah satu yang harus diwaspadai dari aktivitas kegempaannya adalah keadaannya yang tenang. Sehingga dikhawatirkan adanya aktivitas pengumpulan energi dan suatu saat bisa melepaskan potensi maksimal magnitudo aktif hingga 6,8 – 6,9 sr.

"Kapan gempa kuat akan terjadi, tidak seorang pun ada yang tahu," kata Daryono, Kamis (27/1/2021) seperti dilansir dari Liputan6.

Kerap Memicu Aktivitas Gempa Lokal

Daryono menjelaskan, Sesar Lembang kerap memicu aktivitas gempa lokal di wilayah Bandung dan sekitarnya.

Hal tersebut berdasarkan riwayat kegempaan terakhir yang terjadi pada 28 Agustus 2011 dengan kekuatan gempa 3,3 magnitudo dengan kedalaman yang sangat dangkal. Sehingga mengakibatkan dampak signifikan, merusak 384 rumah warga di Kampung Muril, Kabupaten Bandung Barat.

Kemudian gempa pada 14 dan 18 Mei 2017 dengan Magnitudo 2,8 and 2,9 yang dampaknya dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI, namun tidak ada kerusakan berarti.

"Bukan berarti sebelum 2008 di Sesar Lembang tidak terdapat aktivitas gempa. Jarangnya aktivitas gempa saat itu karena sensor gempa belum sebanyak seperti sekarang, sehingga beberapa aktivitas gempa lokal dengan magnitudo kecil tidak terekam dengan baik," kata Daryono dilansir dari Antara.

Bergerak 3 MM per Tahun

Kendati dikenal aktif, Sesar Lembang hanya memiliki pergerakan yang terbilang kecil, yakni hanya 3 MM per tahun. Menurut Daryono, Sesar Lembang telah bergerak secara terus menerus dan pergerakan terbesar sepanjang 460 meter seiring terjadinya gempa bumi lokal.

“Pergerakan Sesar Lembang tidak selalu horizontal atau miring, ada juga pergerakan ke atas. Proporsinya masing-masing 80 persen ke kiri dan 20 persennya ke atas atau vertikal.” terangnya seperti dikutip dari Merdeka.com

Pernah Terjadi Gempa Besar 500 Tahun Lalu

Sementara itu, dalam sejarahnya Sesar Lembang pernah menyebabkan gempa bumi dengan magnitudo besar pada abad ke-15 masehi, atau sekitar tahun 1600 dan berpotensi terulang dalam periode 500 tahun. Terkait hal tersebut pemantauan pun terus dilakukan, hingga pada 2008 sistem pantau terus diperbaiki dengan menambah sensor kegempaan modern.

“Pada 2019, BMKG memasang 16 sensor seismik periode pendek lebih rapat untuk melengkapi 19 seismograf frekuensi lebar yang sudah dipasang di Jawa Barat dan Banten. Sensor gempa yang sengaja dipasang "mengepung" jalur Sesar Lembang, Cimandiri, dan Baribis itu dipasang untuk keperluan operasional dan kajian sesar aktif.“ tambahnya

Terus Bergerak

Menurut data yang diperoleh Merdeka.com, aktivitas kegempaan berskala kecil terus terjadi sejak 2009 silam. Hal tersebut didasarkan penelitian dari Supendi dkk tahun 2018.

Dalam jurnal yang dipublikasikan di Geoscience Letters, selama periode 2009-2015 terdapat empat kejadian gempa yang teridentifikasi di sepanjang jalur Sesar Lembang melalui jaringan sensor gempa regional milik BMKG.  Kemudian, dalam penelitian yang dilakukan Afnimar dkk. (2015) juga menunjukkan akan adanya aktivitas gempa di jalur Sesar Lembang. Hasil penelitian menggunakan data seismik dari empat stasiun seismik temporer BMKG selama periode Mei 2010 hingga Desember 2011 itu mencatat sembilan kali kejadian gempa di Sesar Lembang.

Daryono pun terus mengimbau kepada masyarakat di wilayah yang dilintasi Sesar Lembang untuk meningkatkan kewaspadaannya dengan memahami mitigasi kegempaan. Ia pun menambahkan jika data hasil monitoring gempa di Sesar Lembang amat penting untuk mengetahui tingkat keaktifan gempa, distribusi zona aktif gempa, mekanisme sumber gempa, termasuk studi struktur bawah permukaan bumi melalui teknik tomografi untuk keperluan mitigasi.

"Tidak ada yang tahu kapan gempa kuat akan terjadi. Agar selamat dari gempa, kita dapat melakukan upaya mitigasi konkret dengan membangun rumah tahan gempa dan belajar cara selamat saat terjadi gempa," kata Daryono.

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kabupaten Bandung dan Sumedang Diterjang Puting Beliung, Sejumlah Bangunan Rusak dan Warga Terluka

Kabupaten Bandung dan Sumedang Diterjang Puting Beliung, Sejumlah Bangunan Rusak dan Warga Terluka

Puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.

Baca Selengkapnya
Pemudik Balik ke Jakarta, Surabaya dan Bandung Masih Padati Enam Stasiun Daop 4, Tertinggi Stasiun Tawang

Pemudik Balik ke Jakarta, Surabaya dan Bandung Masih Padati Enam Stasiun Daop 4, Tertinggi Stasiun Tawang

Jumlah penumpang di Stasiun Tawang rata-rata 8.139 penumpang per hari.

Baca Selengkapnya
Seharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran

Seharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran

Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Begini Potret Gang Permukiman Padat Penduduk di Bandung, Hanya Selebar Badan dan Tak Terpapar Sinar Matahari

Begini Potret Gang Permukiman Padat Penduduk di Bandung, Hanya Selebar Badan dan Tak Terpapar Sinar Matahari

Walaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi

Baca Selengkapnya
Mana yang Harus Didahulukan antara Kereta Api dan Pemadam Kebakaran? Kejadian di Bandung Ini Jadi Contoh

Mana yang Harus Didahulukan antara Kereta Api dan Pemadam Kebakaran? Kejadian di Bandung Ini Jadi Contoh

Saat sampai di perlintasan sebidang Cikadupateh, para petugas dan relawan yang berjaga dengan sigap menghentikan truk pemadam kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya
Terkenal Rute Pendakian yang Sulit, Ini Fakta Menarik Gunung Pesagi di Lampung

Terkenal Rute Pendakian yang Sulit, Ini Fakta Menarik Gunung Pesagi di Lampung

Gunung Pesagi di Lampung ini terkenal dengan rute pendakian yang sulit namun memiliki pemandangan alam yang begitu indah.

Baca Selengkapnya
Hari Kedua Lebaran, 41.707 Penumpang KA Jarak Jauh Berangkat dari Jakarta

Hari Kedua Lebaran, 41.707 Penumpang KA Jarak Jauh Berangkat dari Jakarta

Sebanyak 17.247 penumpang berangkat dari Stasiun Gambir dan 24.460 penumpang lainnya berangkat dari Stasiun Pasar Senen.

Baca Selengkapnya
Stasiun Tawang Banjir, Empat Kereta Api Dialihkan ke Stasiun Poncol

Stasiun Tawang Banjir, Empat Kereta Api Dialihkan ke Stasiun Poncol

Stasiun Tawang Banjir, Empat Kereta Api Dialihkan ke Stasiun Poncol

Baca Selengkapnya
Terbentuk dari Letusan Gunung Berapi, Simak Fakta Menarik Danau Maninjau di Sumatra Barat

Terbentuk dari Letusan Gunung Berapi, Simak Fakta Menarik Danau Maninjau di Sumatra Barat

Di bagian barat Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terdapat danau yang tak kalah indahnya untuk dikunjungi, yaitu Danau Maninjau

Baca Selengkapnya