Merdeka.com - Tidak lama lagi umat Islam di Indonesia akan merayakan hari besar yaitu Idul Adha. Momentum hari besar ini biasanya dirayakan dengan memotong hewan sesuai dengan ketentuan yang sudah ditentukan.
Namun, akhir-akhir ini terjadi masalah besar yang menimpa para peternak hewan, terutama hewan kurban, yaitu munculnya wabah yang sangat meresahkan: penyakit kuku dan mulut atau yang biasa disebut dengan PMK.
Wabah ini dapat menginfeksi hewan seperti sapi, kambing, hingga rusa. Hal itu tentu sangat meresahkan para pemilik hewan ternak dan masyarakat luas, terlebih menjelang hari raya kurban.
Maka dari itu, untuk menanggulanginya, masyarakat perlu mengenal lebih jauh tentang PMK. Tindakan ini perlu dilakukan dalam rangka untuk meminimalisir risiko dan dampak kerugian akibat penyakit ini.
Penyakit mulut dan kuku, atau yang lebih sering disingkat PMK, merupakan penyakit yang sangat berbahaya bagi hewan ternak. Meskipun tidak bisa menular ke manusia, akan tetapi datangnya penyakit ini tentu sangat meresahkan bagi masyarakat dan para peternak hewan.
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bersifat merusak jaringan sel. Hingga saat ini, PMK sudah menyebar ke 15 provinsi di Indonesia dalam waktu yang sangat cepat. PMK memiliki masa inkubasi selama 2 sampai 14 hari.
Walaupun begitu, gejala virus ini dalam beberapa kasus juga bisa muncul dalam waktu kurang dari 24 jam setelah virus itu menginfeksi. Virus PMK akan berkembang dalam jaringan faring, kulit, dan menyebar ke seluruh tubuh melewati sirkulasi darah dan berakibat pada terbentuknya lepuh pada faring.
Penularan PMK
Munculnya virus PMK tentu bukanlah masalah yang remeh. Hal itu perlu diwaspadai karena virus PMK dapat menyebar dengan sangat cepat, menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi para peternak hewan, pengendalian yang sulit, dan biaya vaksinasi yang sangat banyak.
Hewan ternak bisa terkena virus PMK melalui berbagai macam cara, pertama; kontak langsung maupun tidak langsung dengan hewan yang terinfeksi, kedua; terbawa dari makhluk hidup lain, ketiga; terbawa dari benda-benda mati, keempat; tersebar melalui angin.
Gejala PMK
Beberapa hewan ternak yang rentan terinfeksi virus PMK adalah sapi, kerbau, unta, gajah, rusa, kambing, domba, dan babi.
Adapun gejala yang dirasakan oleh hewan ternak ketika terinfeksi virus PMK ini adalah hewan tidak terlihat bahagia, demam, dan nafsu makan menurun. Hal ini akan merugikan para peternak karena kualitas hewan ternak tentu akan jauh menurun.
Pada sapi, virus PMK ini biasanya menyebabkan demam tinggi, bahkan hingga mencapai 41⁰C. Demam yang tinggi tersebut biasanya juga diikuti oleh penurunan produksi susu. Selain itu, sapi kemudian akan menggeretakkan gigi, leleran mulut, dan menendang kaki. Hal itu disebabkan karena adanya lepuhan pada membrane mukosa hidung. Proses penyembuhan virus PMK biasanya akan terjadi selama 8 sampai 15 hari.
Di beberapa hewan lain seperti kambing dan domba, tidak memiliki perbedaan yang jauh dengan sapi. Adapun pada babi, virus ini bisa timbul beberapa lesi kaki ketika dikandangkan pada alas permukaan yang keras.
Babi akan mengalami lepuh pada lidah, sela gigi, gusi, pipi, dan lain sebagainya. Bahkan pada kondisi yang lebih ekstrem, virus PMK bisa menyebabkan kematian pada babi muda.
Maka dari itu, perlu adanya pemahaman yang lebih dalam bagi para pemilik hewan supaya hewan ternaknya tidak terinfeksi virus PMK.
Advertisement
Ada dua cara yang dapat dilakukan oleh peternak untuk menanggulangi virus PMK. Pertama adalah pencegahan dengan cara biosekuriti atau tindakan yang dilakukan pertama kali untuk mencegah terjadinya infeksi, dan kedua adalah pencegahan dengan cara medis.
Peternak bisa melindungi zona dengan membatasi gerakan hewan dan juga melakukan pengawasan yang ketat. Selain itu perlu juga dilakukan pemotongan pada hewan yang sudah terinfeksi, hewan baru sembuh, dan hewan-hewan yang kemungkinan memiliki kontak dengan pembawa virus.
Perlu juga dilakukan desinfeksi asset dan semua material yang terinfeksi. Apabila ada bangkai atau sampah yang berkaitan erat dengan hewan yang terinfeksi, segerakan untuk dimusnahkan.
Selain itu, peternak juga bisa melakukan tindakan secara medis dengan memberikan vaksin virus aktif yang mengandung adjuvan. Adjuvant merupakan bahan yang mampu meningkatkan respons imun terhadap vaksin. Vaksin tersebut akan memberikan kekebalan selama 6 bulan setelah dua kali pemberian vaksin.
Peternak juga wajib mengetahui cara pengobatan dan pengendalian virus PMK, yaitu dengan memotong dan membuang jaringan tubuh hewan yang terinfeksi dan memberikan larutan cuprisulfat pada kaki yang terinfeksi.
Hewan yang terinfeksi harus ditempatkan pada lokasi yang kering dan dibiarkan untuk bebas berjalan. Selain itu juga hewan harus diberikan pakan yang cukup untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya.
Ketika pemilik hewan ternak sudah mengetahui virus PMK, maka antisipasi dan penanganan terhadap virus ini akan bisa dilakukan dengan baik. Ini tentu akan berakibat pada menurunnya kerugian yang selama ini dirasakan oleh peternak. Pasalnya, dengan adanya virus ini, mereka mengalami kerugian ekonomi yang cukup drastis.
Meskipun daging dari hewan ternak masih layak untuk dikonsumsi, akan tetapi ada beberapa bagian pada hewan ternak tidak layak konsumsi, yaitu jeroan, bagian mulut, bibir, dan lidah.
Virus PMK ini tentu diharapkan segera musnah, terlebih lagi hari raya Idul Adha tidak lama lagi akan datang. Dengan banyaknya informasi perihal pencegahan virus PMK, peternak diharapkan bisa mengendalikan virus ini dan tidak lagi menjadi masalah besar bagi hewan ternak di kemudian hari.
Reporter: Farih Fanani
[Tys]Niat Sholat Sunnah Sebelum Sholat Subuh, Berikut Tata Cara Pelaksanaannya
Sekitar 2 Jam yang laluMengenal Pengertian Nifas, Berikut Tahapan dan Perawatannya
Sekitar 3 Jam yang lalu5 Resep Tumis Cuciwis ala Rumahan, Enak dan Praktis
Sekitar 4 Jam yang lalu40 Ucapan Ulang Tahun Islami untuk Sahabat, Inspiratif dan Penuh Makna
Sekitar 6 Jam yang laluWawali Depok Dorong Anak Muda Bikin Bisnis Startup, Ini Alasan di Baliknya
Sekitar 1 Hari yang laluKronologi Mobil Terseret Kereta di Cirebon Hangus Terbakar, PT KAI Beri Imbauan Ini
Sekitar 1 Hari yang lalu11 Manfaat Pose Kobra untuk Tubuh, Tingkatkan Sirkulasi Darah hingga Perbaiki Postur
Sekitar 1 Hari yang laluMengenal Uniknya Motif Batik Khas Bekasi, Bergambar Truk hingga Klenteng
Sekitar 1 Hari yang laluPengertian Software beserta Jenis dan Fungsinya
Sekitar 1 Hari yang laluDapat Pujian dari Italia, Ini Nikmatnya Es Krim Lokal Kota Bandung
Sekitar 1 Hari yang laluBahas Soal Cinta Beda Agama Bersama Pegawai Rans, Respons Nagita Slavina Tuai Sorotan
Sekitar 2 Hari yang laluBangunan SD di Majalengka Bertahun-tahun Rusak Parah, Sampai Dikeluhkan Siswa
Sekitar 2 Hari yang laluTempat Wisata di Jepang yang Populer, Sajikan Pemandangan Alam dan Budaya yang Khas
Sekitar 2 Hari yang laluCEK FAKTA: Tidak Benar Sunscreen dan Konsumsi Minyak Sayur Menyebabkan Kanker Kulit
Sekitar 5 Hari yang laluKetahui Perbedaan antara Sunscreem dan Sunblock, Cegah Salah saat Memilih
Sekitar 6 Bulan yang lalu12 Rekomendasi Sunscreen Ringan di Bawah Rp100.000 dengan SPF Minimal 30
Sekitar 7 Bulan yang lalu5 Rekomendasi Sunscreen Gel Terbaik Ini Cocok untuk Kulit Berminyak
Sekitar 11 Bulan yang laluKuasa Hukum Brigadir J Menilai Peran Brigadir RR Bukan Pengancam
Sekitar 33 Menit yang lalu5 Berita Populer Irjen Ferdy Sambo dan Tewasnya Brigadir J
Sekitar 1 Jam yang laluKesaksian Bharada E Bahayakan Dirinya, Pengacara Berharap LPSK Kabulkan JC
Sekitar 1 Jam yang laluKuasa Hukum Bharada E akan Ajukan Permohonan Justice Collaborator ke LPSK, Hari Ini
Sekitar 2 Jam yang laluPengacara: Bharada E Diperintah Atasan 'Tembak..Tembak..Tembak'
Sekitar 11 Menit yang laluBesok, LPSK ke Bareskrim Temui Bharada E
Sekitar 19 Menit yang laluKuasa Hukum Brigadir J Menilai Peran Brigadir RR Bukan Pengancam
Sekitar 33 Menit yang laluBrigadir R Ditetapkan Tersangka Usai Keterlibatannya Diungkap Bharada E
Sekitar 1 Jam yang laluPengacara: Bharada E Diperintah Atasan 'Tembak..Tembak..Tembak'
Sekitar 11 Menit yang laluBesok, LPSK ke Bareskrim Temui Bharada E
Sekitar 19 Menit yang laluKuasa Hukum Brigadir J Menilai Peran Brigadir RR Bukan Pengancam
Sekitar 33 Menit yang laluProyek Kereta Cepat Terindikasi Banyak Masalah, PKS Usulkan Pansus Hak Angket
Sekitar 2 Hari yang laluKomisi I Minta Kemenlu Waspadai Kondisi di Taiwan
Sekitar 2 Hari yang laluBRI Liga 1: YouTube Persib Diretas Buntut Dibantai Borneo FC 1-4, Diganti Nama Jadi Tesla Live
Sekitar 40 Menit yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami