Ada Kampung Unik di Majalengka, Warganya Sehari-hari Pakai Bahasa Asing
Merdeka.com - Ada pemandangan unik di Kampung Kaputren, Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Sehari-hari warga di sini berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing.
Hal ini amat berbeda dengan kebanyakan kampung lain di wilayah Majalengka. Karena biasanya dialek Sunda menjadi bahasa utama yang kerap digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dituturkan dengan sangat fasih, pemakai bahasa asing di Putridalem bisa dengan mudah dijumpai di tempat-tempat keramaian seperti toko hingga acara sosial setempat. Berikut kisah unik selengkapnya.
Gunakan Bahasa Timur Tengah, Hongkong sampai Mandarin
Desa Putridalem Majalengka ©2023 YouTube Majalengka Explore/Merdeka.com
Salah satu warga di sana bernama Iin Fatimah mengatakan bahwa warga di Kampung Kaputren memang sebagian besar lancar bertutur bahasa asing. Beberapa bahasa negara yang mereka kuasai di antaranya Timur Tengah, Hongkong, Taiwan sampai Mandarin.
Menurut Iin, percakapan dengan bahasa asing akan muncul jika kedua orang atau lebih, memulai dahulu berkomunikasi menggunakan bahasa dari salah satu negara tersebut.
“Banyak yang bisa bahasa Hongkong, Taiwan, tapi kalau bahasa Inggris mah bisanya hanya sedikit” kata Iin, mengutip ANTARA, Jumat (20/1).
Warga Mayoritas Mantan Pekerja Migran
Diungkapkan Iin, faktor utama fasihnya bahasa asing dari warga di Kaputren, Putridalem karena mayoritas merupakan mantan pekerja migran Indonesia (PMI). Mereka banyak mengadu nasib di negara-negara seputar Asia sampai Eropa dengan durasi yang lama.
Tak heran, bila mereka saling berjumpa dari latar belakang negara yang sama, maka bahasa komunikasi yang digunakan adalah bahasa yang pernah dituturkan saat masih bekerja.
“Kalau ketemu sama mantan-mantan pekerja migran yang negara sama ya ngomongnya pakai bahasa itu ” katanya lagi.
Hampir seluruh warga di sana, mulai dari penjual makanan, pelaku usaha jasa sampai anggota keluarga di sana dipastikan bisa menuturkan salah satu bahasa asing.
Terus Dilatih Agar Kemampuannya Tidak Hilnag
Kemudian faktor lainnya, banyak warga yang masih menggunakan bahasa di negara tempatnya bekerja dulu karena ingin terus mengasah kemampuan agar tidak hilang.
Salah satu tokoh masyarakat di Putridalem, Amin Halimin mayoritas warga di wilayahnya memang bekerja sebagai pekerja migran Indonesia. Bahkan ada yang sampai ke negara Jerman di Eropa.
Tak heran banyak masyarakat menjuluki Kampung Kaputren sebagai desa imigran atau Kampung TKI.
“Ada beberapa warga yang pergi ke beberapa negara, pertama Malaysia, Saudi Arabia, Taiwan, Korea, Jepang, Brunei Darussalam. Bahkan warga di Kampung Kaputren ini ada yang ke Jerman juga” katanya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di desa wisata itu, belajar bahasa Inggris jad iterasa menyenangkan.
Baca SelengkapnyaMeski berada di tepi jurang, namun perkampungan tersebut padat penduduk.
Baca SelengkapnyaKendati tak cukup luas, namun antusiasme warganya begitu luar biasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mata air itu dijaga kemurniannya oleh warga. Untuk bisa masuk ke sana, pengunjung masih dikenakan biaya masuk seikhlasnya
Baca SelengkapnyaKonon warga di sini merupakan keturunan Kerajan Galuh
Baca SelengkapnyaAkses yang sulit membuat warga yang tinggal di sana sulit pergi ke mana-mana
Baca SelengkapnyaPayem bangga dan senang menjadi salah satu peserta yang mengikuti pameran ke Inggris.
Baca SelengkapnyaWarung kelontong atau khususnya warung Madura dilarang tidak berjualan selama 24 jam atau melebihi pukul 00.00 WITA.
Baca SelengkapnyaMasih ada sebuah desa yang dijuluki sebagai 'Kampung Majapahit' lantaran memiliki corak bangunan yang begitu khas.
Baca Selengkapnya