Ada Gelombang PHK Besar di Tangerang, Sebanyak 1163 Pekerja Ikut Terdampak
Merdeka.com - Sebanyak 1.163 orang pekerja di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten terdampak gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di awal tahun 2023. Berdasarkan catatan Disnaker setempat, mereka yang terdampak merupakan karyawan di industri garmen dan tekstil.
Menurut Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Pengendalian Ketenagakerjaan Disnaker Kabupaten Tangerang, Desyanti, perusahaan pakaian jadi itu sudah sejak Januari berhenti beroperasi.
"Terhitung 31 Maret 2023 PT. Tuntex Garment Indonesia berhenti operasi. Dan pekerja/buruh yang terdampak PHK sejumlah 1.163 orang," katanya, Selasa (4/4), merujuk ANTARA.
Akibat Pelambatan Ekonomi sejak Pandemi Covid-19
Industri Pabrik Tekstil newimg.globalmarket.com
Desyanti mengungkapkan penyebab ribuan pekerja itu dirumahkan. Menurutnya, efek pelambatan ekonomi pasca pandemi Covid-19 masih terus berlangsung dan belum pulih sehingga mengakibatkan perusahaan rugi selama tiga tahun berturut-turut.
Belum lagi penurunan produksi dari perusahaan pakaian olahraga dengan pasar internasional itu membuat pihak perusahaan mengambil langkah pengurangan karyawan. Sehingga, gelombang PHK di Tangerang tak terelakkan.
"Penutupan perusahaan akibat mengalami kerugian 3 (tiga) tahun berturut-turut sebagai dampak dari pandemi Covid-19 dan dampak kelesuan ekonomi Eropa dan Amerika pasca pandemi itu. Ini karena market penjualan produk tekstile tuntex berupa baju olahraga, merk Fuma, dan brand2 besar dunia lainnya sebagai besar market di atas 80 persen untuk Eropa dan Amerika,” bebernya.
Gelombang PHK Sudah Terjadi Sejak Setahun Lalu
Menurut Disnaker Kabupaten Tangerang, pihaknya telah memastikan pemenuhan hak dari ribuan tenaga kerja yang terkena PHK itu. Ini sesuai Peraturan Perundang-Undangan (PP) Nomor 35 Tahun 2021.
"Di mana ketentuan pesangon mengikuti ketentuan Yang diatur dalam PP, Nomor 35 Tahun 2021 tentang PKWT, ALIH DAYA, waktu kerja dan waktu istirahat dan PHK," jelasnya.
Walau demikian, gelombang PHK sudah terjadi sebelumnya di perusahaan tersebut sejak tahun lalu. Di tahun 2022 pengurangan tenaga kerja juga tidak kalah banyak. "Kalau tahun 2022 ada tiga perusahaan berdasarkan laporan PHK. Dan jumlah dampaknya 11.769 pekerja. Kalau di tahun 2023 ini kalau tidak salah ada 2.139 orang pekerja di PHK," imbuhnya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkot Bandarlampung sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera memperbaikinya.
Baca SelengkapnyaPemudik Bermotor dapat Pengawalan Polisi dari Pelabuhan Merak hingga ke Tangerang
Baca SelengkapnyaBawaslu Kota Tangerang Selatan merekomendasikan pelaksanaan pencoblosan pada 16 TPS yang tertunda akibat banjir, dilaksanakan pada akhir pekan ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku ditangkap setelah kabur ke kediaman pamannya di Pamulang, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaKemenag sepakat pelanggaran hukum pada kerusuhan di Pamulang, Tangerang Selatan harus diproses
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaTujuan dari dilakukannya percepatan dalam hal pendaftaran tanah, di antaranya untuk memberikan kepastian hukum hak atas tanah masyarakat
Baca SelengkapnyaSeorang anggota KPPS di Tangerang Selatan, Pedrik (37) meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Baca Selengkapnya