8 Efek Samping Kafein yang Berlebihan bagi Tubuh, Bisa Sebabkan Tekanan Darah Tinggi

Merdeka.com - Kopi atau teh seperti menjadi minuman yang wajib ada sebagai ritual untuk mengawali hari. Ini tidak lepas dari kebiasaan masyarakat yang sering menyajikan kopi atau teh di pagi hari. Selain itu, teh dan kopi juga dinilai mampu mendukung aktivitas sehari-hari dan merupakan minuman yang sehat.

Sebagian besar jenis minuman ini mengandung kafein, zat yang dapat meningkatkan suasana hati, metabolisme, serta kinerja mental dan fisik Anda. Penelitian juga menunjukkan bahwa kopi atau teh aman bagi kebanyakan orang, bila dikonsumsi dalam jumlah rendah hingga sedang.

Namun tetap saja, mengonsumsi sesuatu yang berlebihan tidak akan baik. Begitu juga ketika mengonsumsi kopi atau teh yang mengandung kafein. Konsumsi kafein dalam dosis tinggi bisa menimbulkan efek samping yang tidak baik, dan bahkan berbahaya bagi tubuh.

Penelitian telah menunjukkan bahwa gen dalam tubuh memiliki pengaruh besar pada toleransi tubuh Anda terhadapnya. Beberapa dapat mengonsumsi lebih banyak kafein daripada yang lain tanpa mengalami efek negatif. Dan beberapa orang mungkin saja bisa mengalami gejala meskipun hanya mengonsumsi sedikit kafein.

Lalu, apa efek samping kafein yang berlebihan bagi tubuh?

Dikutip dari laman healthline.com, berikut kami sampaikan beberapa efek samping kafein yang berlebihan bagi tubuh yang sebaiknya Anda ketahui.

Kecemasan

©Shutterstock/Ermolaev Alexander

Efek samping kafein yang berlebihan pertama adalah dapat menimbulkan rasa cemas. Kafein dikenal dapat meningkatkan kewaspadaan. Zat ini akan bekerja dengan memblokir efek adenosine, zat kimia otak yang membuat merasa lelah.

Pada saat yang sama, hal itu memicu pelepasan adrenalin, yaitu hormon "lawan atau lari" yang terkait dengan peningkatan energi. Namun, pada dosis yang lebih tinggi, efek ini bisa menjadi lebih terasa jelas, sehingga menyebabkan kecemasan dan kegugupan.

Asupan kafein harian yang sangat tinggi, yaitu 1.000 mg atau lebih per hari, telah dilaporkan dapat menyebabkan cemas, gugup, gelisah, dan gejala serupa pada kebanyakan orang, sedangkan asupan sedang dapat menyebabkan efek serupa pada individu yang sensitif terhadap kafein.

Insomnia

Efek samping kafein yang berlebihan yang kedua yaitu dapat menyebabkan insomnia. Kemampuan kafein untuk membantu orang tetap terjaga adalah salah satu efek yang paling dikenal. Di sisi lain, terlalu banyak kafein dapat membuat Anda sulit mendapatkan tidur yang cukup.

Penelitian telah menemukan bahwa asupan kafein yang tinggi dapat meningkatkan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk tertidur. Ini juga dapat menurunkan total waktu tidur, terutama pada manula. Sebaliknya, kafein dalam jumlah rendah atau sedang terlihat tidak terlalu memengaruhi tidur pada orang yang dianggap sebagai "tukang tidur", atau bagi mereka yang menderita insomnia.

Meskipun kopi dan teh adalah sumber kafein yang paling terkonsentrasi, zat ini juga ditemukan dalam soda, kakao, minuman energi, dan beberapa jenis obat.

Masalah Pencernaan

©©Shutterstock.com/ Alliance

Efek samping kafein yang berlebihan yang ketiga adalah dapat mengakibatkan masalah pencernaan. Banyak orang menemukan bahwa secangkir kopi di pagi membantu mereka untuk buang air besar.

Efek pencahar kopi telah dikaitkan dengan pelepasan gastrin, hormon yang diproduksi perut untuk mempercepat aktivitas di usus besar. Terlebih lagi, kopi tanpa kafein juga telah terbukti menghasilkan respons yang serupa.

Namun, kafein itu sendiri terlihat dapat merangsang pergerakan usus dengan meningkatkan gerakan peristaltik, kontraksi yang memindahkan makanan melalui saluran pencernaan Anda. Mengingat efek samping kafein ini, tidak mengherankan jika kafein dalam dosis besar dapat menyebabkan buang air besar atau bahkan diare pada beberapa orang.

Kerusakan Otot

Efek samping kafein yang berlebihan yang keempat yakni dapat menimbulkan kerusakan otot. Rhabdomyolysis adalah kondisi yang sangat serius di mana serat otot yang rusak memasuki aliran darah, sehingga menyebabkan gagal ginjal dan masalah lainnya.

Penyebab umum rhabdomyolysis bisa berupa trauma, infeksi, penyalahgunaan obat, ketegangan otot dan gigitan ular atau serangga beracun. Selain itu, terdapat beberapa laporan tentang rhabdomyolysis terkait dengan asupan kafein yang berlebihan, meskipun hal ini relatif jarang terjadi.

Untuk mengurangi risiko rhabdomyolysis, sebaiknya batasi asupan kafein Anda hingga sekitar 250 mg per hari, kecuali jika Anda memang terbiasa mengonsumsi banyak kafein.

Kecanduan

©2013 Merdeka.com/odditycentral

Efek samping kafein yang berlebihan yang kelima yaitu bisa sebabkan kecanduan. Terlepas dari semua manfaat kesehatan kafein, tidak dapat disangkal bahwa mengonsumsi kafein dapat membentuk kebiasaan. Sebuah tinjauan menunjukkan bahwa, meskipun kafein memicu bahan kimia pada bagian otak tertentu yang mirip dengan cara kerja kokain dan amfetamin, hal itu tidak menyebabkan kecanduan klasik seperti obat-obatan ini.

Namun, ini dapat menyebabkan ketergantungan psikologis atau fisik, terutama pada dosis tinggi. Selain itu, frekuensi asupan kafein tampaknya juga berperan dalam membentuk ketergantungan.

Meskipun senyawa tersebut tampaknya tidak menyebabkan Anda kecanduan, konsumsi secara teratur dari minuman kopi atau minuman berkafein lainnya, akan meningkatkan kemungkinan Anda mengalami ketergantungan pada efeknya.

Tekanan darah tinggi

Efek samping kafein yang berlebihan yang berikutnya adalah dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi. Secara keseluruhan, kafein tampaknya tidak dapat meningkatkan risiko penyakit jantung atau stroke pada kebanyakan orang.

Namun, kafein justru telah terbukti bisa meningkatkan tekanan darah dalam beberapa penelitian karena efek stimulasi pada sistem saraf.

Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko serangan jantung dan stroke karena dapat merusak arteri dari waktu ke waktu, membatasi aliran darah ke jantung dan otak Anda. Untungnya, efek kafein pada tekanan darah bersifat sementara. Selain itu, efek ini memiliki dampak paling kuat pada orang yang tidak terbiasa mengonsumsinya.

Asupan kafein yang tinggi juga telah terbukti meningkatkan tekanan darah selama olahraga pada orang sehat, serta pada mereka yang tekanan darahnya sedikit meningkat.

Denyut Jantung Cepat

©2018 liputan6.com

Efek samping kafein yang berlebihan yang selanjutnya yaitu dapat meningkatkan denyut jantung. Efek stimulasi dari asupan kafein yang tinggi dapat menyebabkan jantung Anda berdetak lebih cepat. Ini juga dapat menyebabkan ritme detak jantung yang berubah, yang disebut fibrilasi atrium, yang dilaporkan terjadi akibat mengonsumsi minuman energi yang mengandung kafein dosis tinggi.

Dalam satu studi kasus, seorang wanita yang mengonsumsi bubuk dan tablet kafein dalam dosis besar sebagai upaya percobaan bunuh diri, mengembangkan detak jantung yang sangat cepat, gagal ginjal, dan masalah kesehatan serius lainnya.

Namun, efek ini tampaknya tidak terjadi pada semua orang. Bahkan pada beberapa orang dengan masalah jantung, bisa saja tubuh mereka mentolerir kafein dalam jumlah besar tanpa menimbulkan efek samping.

Terlepas dari hasil studi, jika Anda melihat adanya perubahan pada detak atau ritme jantung Anda setelah minum minuman berkafein, pertimbangkan untuk mengurangi asupan kafein tersebut.

Kelelahan

Efek samping kafein yang berlebihan terakhir yaitu kelelahan. Kopi, teh, dan minuman berkafein lainnya diketahui dapat meningkatkan energi. Namun, mereka juga dapat memiliki efek sebaliknya dengan menyebabkan kelelahan setelah kafein meninggalkan tubuh Anda.

Satu tinjauan dari 41 studi menemukan bahwa, meskipun minuman energi berkafein meningkatkan kewaspadaan dan suasana hati yang membaik selama beberapa jam, peserta seringkali merasa lebih lelah daripada biasanya pada hari berikutnya.

Tentu saja, jika Anda terus minum banyak kafein sepanjang hari, Anda bisa terhindar dari efek rebound. Tapi di sisi lain, hal ini dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk tidur.

Untuk memaksimalkan manfaat kafein pada energi dan menghindari timbulnya kembali kelelahan, konsumsilah kafein dalam dosis sedang.