Geng Pentholans: Pelopor Kuliah Pakai Celana Jeans di UI dan Disebut Koboi Wedhok

Sabtu, 25 Maret 2023 07:07 Reporter : Merdeka
Geng Pentholans: Pelopor Kuliah Pakai Celana Jeans di UI dan Disebut Koboi Wedhok Geng Pentholans FS Universitas Indonesia. buku Dear Ida: pribadi sederhana yang luar biasa©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Sekitar tahun 1969. Sekelompok mahasiswi Fakultas Sastra UI (sekarang FIB) mendobrak kebiasaan di lingkungan kampus. Mereka dikenal dengan nama tenar Geng Pentholans.

Mereka mempelopori kuliah menggunakan celana jeans. Celana jeans populer di negara-negara barat gara-gara dipakai para musisi rock and roll. Muncul stigma mengenai celana jeans yang dianggap sebagai ikon pemberontak.

"Geng Pentholans ya berisik, cakep-cakep meski cerewet, dan bikin kuping pengang kalau sudah ngomel. Kelompok mahasiswi jaket kuning angkatan 1969 yang mempelopori kuliah pakai jeans di kampus Universitas Indonesia," ungkap salah satu kawan yang ditulis dalam buku Dear Ida: pribadi sederhana yang luar biasa.

Dobrakan Geng Pentholans FS UI ini seolah sebagai bentuk protes anti kebarat-baratan yang digembar-gemborkan Presiden Sukarno. Sukarno membatasi segala hal yang berhubungan dengan dunia barat.

Sukarno menentang budaya barat seperti cara pakaian, hingga musik. Budaya barat dianggap merusak remaja atau anak muda.

"Beliau sudah paham mengenai kenakalan remaja yang terjadi di negara-negara Barat," tulis Ayu dalam Jurnal Sejarah Berjudul Larangan Soekarno Terhadap Musik Barat Tahun 1959—1967.

Pantas saja pada tahun 1960-an, mahasiswa pada umumnya bergaya minimalis dengan kemeja rapi rambut klimis. Atau dress bermotif. Karena tidak mau dianggap sebagai golongan pemberontak.

Setelah Sukarno lengser, mahasiswa dan remaja saat itu mencari kebebasannya. Salah satunya seperti yang dilakukan Geng Phentolans. Memakai celana jeans ke kampus.

2 dari 3 halaman

Siapa Geng Pentholans?

Fakultas Sastra UI terkenal karena banyak perempuan yang diidamkan mahasiswa fakultas lain. Contohnya saat acara Mapram (Masa Prabakti Mahasiswa). Banyak mahasiswa yang datang hanya untuk menantikan penampilan cewek-cewek Sastra UI.

"Apabila ikut trip keluar kota atau tampil di acara mapram UI… Wah itu musimnya cewek-cewek FS UI diincar cowok-cowok UI nonsastra," ungkap salah satu kawan yang ditulis dalam buku Dear Ida.

Cewek-cewek FS UI yang dimaksud salah satunya adalah Geng Pentholans. Geng yang necis pada zamannya di tahun 1969. Geng Pentholans beranggotakan Nessy Rambitan, Grace Tiwon, Ketin Christine, Sally Salsiah Manoppo, Yanti, Rachmah Batarfie, dan Ida. Semuanya mahasiswa Sastra Inggris, kecuali Sally yang jurusannya Antropologi.

geng pentholans fs universitas indonesia

3 dari 3 halaman

Kelakuan Geng Phentholans Bikin Geleng-Geleng

Tingkah Geng Pentholans juga pernah membuat Harsja W. Bachtiar yang mewakili petinggi FS UI geleng-geleng kepala. Entah kagum atau tak habis pikir dengan anak didiknya yang punya bakat nekat. Pasalnya saat acara di UGM, mereka Geng Pentholans ini turun tangan jadi wakil FS UI.

Dengan setelan ala 60an, mereka bergoyang di atas panggung drum minyak kosong, diiringi lagu obladi-oblada. Mahasiswa UGM menyebut mereka 'koboi wedhok'.

Kehadiran Geng Pentholans juga pernah membuat sibuk Komandan Menwa UI, lantaran mereka datang ke Senayan menggunakan seragam hijau-hijau lengkap dengan sepatu boots tentara.

Rombongan mereka diduga termasuk yang bikin huru-hara, karena pada saat demo atau perjalanan bongkar pasang senjata api, tanpa tau siapa yang harus disalahkan, peluru meluncur ke udara. Untungnya tak ada korban.

Reporter Magang: Ita Rosyanti

[noe]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini