Cerita Presiden RI Pakai Sepatu Bolong saat Terima Tamu Kenegaraan

Minggu, 26 Maret 2023 05:06 Reporter : Merdeka
Cerita Presiden RI Pakai Sepatu Bolong saat Terima Tamu Kenegaraan Presiden Sukarno. buku Bung Karno, Bappaku, Kawanku, Guruku©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Pada sore hari di Istana Merdeka, Presiden Sukarno menyambut kedatangan duta besar negara sahabat. Sukarno keluar dengan gagah mengenakan kopiah hitam yang khas.

Jas kepresidenan dengan sederetan tanda jasa dan bintang-bintang kehormatan dari negara-negara asing melengkapi penampilannya.

Tetapi ada yang berbeda dari penampilan Sukarno hari itu. Bung Besar ternyata menggunakan sepatu tenis. Uniknya, ada lubang di ujung depan sepatu. Lubang yang sengaja dibuat pada bagian jempol kaki.

"Huaa.. hua.. huaa…!! Terus sepatunya dibolongin buat ha…ha…ha… lobang jempolnya… ha..ha..ha!!!" tawa Guntur terpingkal-pingkal. Pengalaman ini ditulisnya dalam buku Bung Karno, Bappaku, Kawanku, Guruku.

presiden sukarno

2 dari 3 halaman

Cerita di balik Tragedi Sepatu Bolong

Beberapa hari sebelum agenda kedatangan tamu Duta Besar negara sahabat, Sukarno membaca koran pada pagi hari sambil iseng mengorek kuku jempolnya. Tanpa sadar, keisengannya itu membuat ujung kukunya terkelupas. Namun tidak dianggap serius. Luka pada kukunya dibiarkan begitu saja.

Beberapa hari berselang, kuku jempol kakinya yang terluka itu menjadi bengkak. Tak cuma itu saja, infeksi juga membuat kelenjar pangkal pahanya ikut membengkak, hingga membuat Sukarno berjalan sedikit pincang.

"Bisa kita bayangkan bagaimana menariknya bila melihat presiden RI yang notabene sebagai juga pemimpin besar revolusi berjalan berjingkrak-jingkrak. Pada saat itu tidak ada seorangpun yang berani tertawa, termasuk diriku," kata Guntur.

Agenda pertemuan dengan Dubes tidak bisa diundur. Sedangkan proses penyembuhan pada jari kakinya memakan waktu lama. Sukarno akhirnya memutuskan meminta dokter pribadinya melakukan operasi.

Operasi berjalan lancar. Dalam waktu singkat, rasa senut-senut di jari kakinya hilang. Sehingga dalam acara pertemuan dan penyerahan surat-surat kepercayaan dubes negara sahabat, Sukarno dapat tampil seperti biasanya. Tanpa harus kesulitan berjalan.

3 dari 3 halaman

Respons Guntur: Malu-maluin

Masalah belum selesai. Masih ada problem besar yang harus dipecahkan. Yaitu bagaimana caranya bisa menggunakan sepatu dengan jempol yang diperban.

Sore hari menjelang acara, Pak Adung sang pelayan istana yang meladeni Sukarno masuk ke kamar Guntur dengan tergopoh-gopoh. Dia meminjam gunting.

"Buat apaan sih pak Adung? Jangan dipakai buat ngebolongi barang-barang yang keras lho!," ujar Guntur

"Akh… ndak mas ini buat ngebolongin karet… bapak yang suruh. Karet sepatu tennis. Mau dipakai bapak sore ini terima duta besar," jawab Adung.

"Hih… terima duta besar pakai sepatu tenis??? Ha…ha..malu-maluin," balas Guntur

Benar saja, gunting yang dipinjam Pak Adung dari kamar Guntur digunakan untuk melubangi sepatu tenis Sukarno. Melihat kejadian langka dan konyol tersebut membuat Guntur tertawa terpingkal-pingkal hingga hampir ngompol.

Reporter Magang: Ita Rosyanti

[noe]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini