Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Potret Gadis Desa Cantik dan Memesona Pemetik Daun Teh Sejak SD Ditinggalkan Ortu

Potret Gadis Desa Cantik dan Memesona Pemetik Daun Teh Sejak SD Ditinggalkan Ortu

Gadis

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Potret Gadis Desa Cantik dan Memesona Pemetik Daun Teh Sejak SD Ditinggalkan Ortu

Saat menyambut tamu, Wia terlihat sangat ramah dan langsung membeli kopi buat sang tamu. "Mau ke mana," tanya pria perekam itu. "Mau ke warung beli kopi," jawab Wia. "Waduh jadi merepotkan," kata pria perekam itu.

Potret Gadis Desa Cantik dan Memesona Pemetik Daun Teh Sejak SD Ditinggalkan Ortu

Wia mengaku tinggal bersama sang Nenek karena orangtuanya sudah berpisah sejak dirinya kelas 2 SD. "Ini rumah ibu atau rumah siapa?" tanya pria perekam itu. "Rumah Nenek," kata Wia. "Emang ibu di mana?" tanya lagi. "Ibu kerja di Kalimantan dan ayah sudah lost contact sejak kelas 2 SD," kata lia.

Potret Gadis Desa Cantik dan Memesona Pemetik Daun Teh Sejak SD Ditinggalkan Ortu

Wia begitu rajin walaupun dalam keadaan hujan ia semangat untuk memetik daun teh.

Potret Gadis Desa Cantik dan Memesona Pemetik Daun Teh Sejak SD Ditinggalkan Ortu

Hasil dari memetik daun teh dari kebun milik sang Nenek, Wia menjualnya ke pengepul dengan harga per Kg Rp2.500.