Sebelum menggelar acara munggahan atau papajar, terlihat beberapa warga telah melakukan persiapan. Salah satunya adalah membakar menu andalan khas masyarakat Sunda, ayam bakakak.

Pada nantinya, ayam bakakak ini akan disajikan bersama dengan nasi liwet. Acara munggahan ini diselenggarakan dalam rangka menyambut bulan suci ramadan. "Menjelang ramadan. Papajar/Munggahan ala pemadam kelaparan, heboh warga sekampung," tulis keterangan pada unggahan videonya.

Munggahan merupakan tradisi masyarakat Islam suku Sunda guna menyambut datangnya bulan Ramadan. Biasanya acara ini akan dilaksanakan pada akhir bulan Sya'ban. Bentuk pelaksanaannya juga bervariasi, mulai dari kumpul dengan keluarga, saling bermaafan, doa bersama hingga makan bersama (botram) seperti yang dilakukan warga di kampung ini.

Acara munggahan ini nampak di hadiri warga kampung sekitar. Usai melakukan doa bersama-sama, mereka menyantap hidangan ayam bakakak dan nasi liwet yang disediakan. "Selamat makan!," tutur salah satu wanita yang ada dalam video.

Berdasarkan penulusuran Merdeka.com, munggahan berasal dari Bahasa Sunda yang memiliki arti naik. Yang dimaksudkan naik ke bulan suci atau tinggi derajatnya dan menjadi ungkapan rasa syukur kepada Allah.

Beginilah momen keseruan munggahan yang terekam. Para warga terlihat amat rukun dan saling berbagi. Nasi liwet di atas daun dan berbagai lauk termasuk ayam bakakak disantap bersama-sama. Canda tawa yang sesekali terekam seolah membuat suasana acara munggahan semakin hangat.