Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jawara ujungan pemanggil hujan

Jawara ujungan pemanggil hujan

Banjarnegara

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Jawara ujungan pemanggil hujan

Seorang jawara ujungan siap melakukan pertarungan Di Desa Kemanggron, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara. Ujungan dipercaya bagian dari warisan leluhur yang berusia ratusan tahun. Ujungan hanya digelar pada mangsa kapat ketika kemarau tetap berlangsung di waktu musim penghujan.

Jawara ujungan pemanggil hujan

Ujungan mengacu pada tongkat yang digunakan senjata pemukul oleh seorang jawara. Pada awalnya tongkat berasal dari batang barus, lalu berganti jadi kayu reside dan kini dari rotan.

Jawara ujungan pemanggil hujan

Aturan pertarungan dua jawara ujungan yang berlaga hanya boleh memukul bagian kaki lawan.

Jawara ujungan pemanggil hujan

Di dalam pertarungan terdapat wasit yang dinamakan wlandang dan promotor yang disebut botoh.

Jawara ujungan pemanggil hujan

Setiap jawara ujungan memakai pelindung kepala bermotif batik. Dahulu di tahun 60-an, pertarungan bersifat bebas hanya kepala yang tak boleh jadi sasaran pukul.

Jawara ujungan pemanggil hujan

Suwedi (92), legenda hidup jawara ujungan dari Desa Gumelem, Kecamatan Susukan, Kecamatan Banjarnegara. Konon ia adalah jawara ujungan paling disegani saat masih muda.