Bharada E diketahui polisi yang melakukan aksi tembak menembak dengan Brigadir J. Aksi tersebut terjadi di kediaman Kadiv Propam nonaktif, Irjen Ferdy Sambo.â¨
Potret Bharada E Penembak Mati Brigadir J Dipanggil Komnas HAM
Brigadir J
Bharada E tiba di Kantor Komnas HAM di Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat pada pukul 13.25 WIB. Dia menumpangi Toyota Inovva berwarna hitam dengan nomor B 1005 RFP.
Bharada E mengenakan kemeja lengan pendek hitam dan celana jeans hitam. Wajahnya ditutup masker hitam. Ada dua orang anggota polisi turut mengawal Bharada E sampai ke dalam Gedung Komnas HAM.
Bharada E terus berjalan menuju pintu masuk. Ia sama sekali tak memedulikan sejumlah pernyataan yang diberodong awak media.
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik meminta kepada Tim Khusus yang dipimpin Irwasum, Komjen Pol Agung Budi Maryoto untuk menghadirkan Bharada E dalam pemeriksaan, Selasa (26/7).
Taufan mengatakan, jika sampai saat ini baru lima ajudan atau ADC Irjen Pol Ferdy Sambo yang memenuhi panggilan. Sementara dua ajudan lagi masih belum diketahui kedatangannya.
Polisi telah menetapkan tersangka tunggal, pelakunya bekerja sebagai PNS di kantor Kemenkumham Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca SelengkapnyaPernikahan Kamila Asy Syifa dan Gus Zizan kini menjadi sorotan. Pasalnya, Gus Zizan baru berusia 19 tahun, sementara Syifa berusia 17 tahun.
Baca SelengkapnyaBerikut momen petani tiba-tiba datangi Letkol TNI ke kantornya dengan kendarai mobil bak terbuka.
Baca SelengkapnyaTurmudzi diminta membayar Rp10 juta ke kelurahan. Ia akhirnya dengan ikhlas membatalkan bantuan renovasi, padahal rumahnya sudah roboh dan tak layak ditempati.
Baca SelengkapnyaAlat ini akan didorong saat menuju hutan dan dinaiki saat bak sudah terisi penuh. Cara berjalannya memanfaatkan gaya gravitasi.
Baca SelengkapnyaDi balik keasriannya, ada cerita kelam ketika puluhan rumah dibakar paksa oleh pemberontak. Dari 80 rumah yang ditinggali warga, kini tersisa hanya 10 bangunan.
Baca SelengkapnyaDalang bernama Kang Bayu ini memilih hidup menyepi dan hanya ditemani oleh wayang serta istri dan beberapa anak. Ada beberapa kejadian di dekat rumahnya.
Baca SelengkapnyaUsai 15 tahun berlalu, rumah ini masih berdiri dan kembali ditempati oleh pemiliknya. Namun, bekas peluru masih bisa dilihat dengan jelas di beberapa titik
Baca SelengkapnyaPara penjual makanan ini berjualan menggunakan sepeda motor dan mobil di beberapa titik kawasan puncak. Tak sedikit di antaranya sampai melewati marka jalan
Baca SelengkapnyaBerikut aksi heroik seorang pria di Medan yang relakan motornya dibegal demi lindungi pasangan.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita Lettu Cke Rizal Mutaqin yang sudah hasilkan karya 10 buku.
Baca SelengkapnyaKetenaran combro ini pun bahkan sudah sampai ke negeri Belanda.
Baca Selengkapnya