Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Meratapi kekacauan kamp pencari suaka Australia di Papua Nugini

Meratapi kekacauan kamp pencari suaka Australia di Papua Nugini

Pencari suaka

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Meratapi kekacauan kamp pencari suaka Australia di Papua Nugini

Para pencari suaka Australia saat berada di kamp penahanan imigrasi Australia di Pulau Manus, Papua Nugini, Kamis (23/11). Kondisi kamp penahanan pencari suaka Australia di Pulau Manus semakin memprihatinkan. Sekitar 380 pencari suaka tetap bertahan di kamp tersebut tanpa makan dan minum sejak pemerintah Australia secara resmi menutup dan menyerahkan kontrol kamp kepada Papua Nugini pada akhir Oktober lalu. Meski demikian, Australia tetap membantah tudingan PBB yang menyatakan kamp pengungsi tersebut tidak memadai.

Meratapi kekacauan kamp pencari suaka Australia di Papua Nugini

Kondisi di salah satu kamp pencari suaka Australia di Pulau Manus, Papua Nugini, Kamis (23/11). Pemerintah Australia memutus aliran listrik dan air serta menutup kamp Manus setelah Mahkamah Agung Papua Nugini pada tahun lalu memutuskan bahwa kamp tersebut tidak konstitusional dan melanggar hak kebebasan pribadi para tahanan.

Meratapi kekacauan kamp pencari suaka Australia di Papua Nugini

Pencari suaka berdiri di depan penjagaan polisi Papua Nugini yang sejak beberapa hari lalu telah mengontrol kamp Manus, Kamis (23/11).

Meratapi kekacauan kamp pencari suaka Australia di Papua Nugini

Sampah berserakan di salah satu ruangan kamp Manus, Kamis (23/11).

Meratapi kekacauan kamp pencari suaka Australia di Papua Nugini

Seorang pencari suaka saat mengambil air dari sumur buatan di kamp Manus, Papua Nugini (15/11).

Meratapi kekacauan kamp pencari suaka Australia di Papua Nugini

Kondisi tempat tidur pencari suaka hanya beralaskan kain di kamp Manus (15/11).

Meratapi kekacauan kamp pencari suaka Australia di Papua Nugini

Kondisi di salah satu kamp pencari suaka Australia di Pulau Manus, Papua Nugini, Kamis (10/11).