Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Trump bantah bela Saudi terkait kasus hilangnya Jamal Khashoggi

Trump bantah bela Saudi terkait kasus hilangnya Jamal Khashoggi Presiden AS Donald Trump. REUTERS/Joe Skipper

Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo di Gedung Putih untuk menanyakan hasil pertemuan Pompeo dengan pemimpin Arab Saudi dan Turki. Pompeo memang baru saja melakukan perjalanan ke dua negara tersebut untuk membahas kasus hilangnya wartawan Jamal Khashoggi.

"Saya ingin mencari tahu apa yang terjadi, di mana letak kesalahannya, dan kami mungkin akan tahu jawabannya pada akhir pekan ini. Tetapi Mike Pompeo akan kembali, kami akan bicara panjang," kata Trump, dikutip dari laman CNN, Kamis (18/10).

Sebelumnya Trump menegaskan bahwa pihaknya tidak akan meninggalkan Saudi di bawah tekanan yang meningkat akibat kasus hilangnya Khashoggi. Khashoggi sendiri dilaporkan hilang pada 2 Oktober lalu saat memasuki kantor konsulat di Istanbul, Turki.

Turki menuding bahwa Khashoggi dibunuh atas perintah Saudi karena beberapa bukti merujuk kepada fakta tersebut. Namun Saudi membantah tuduhan tersebut. Trump sendiri seakan mau menerima penyangkalan Saudi atas kasus ini.

Meski demikian, Trump membantah bahwa AS berusaha 'melindungi' Saudi terkait masalah ini. Dia berkeras untuk mengetahui fakta sebenarnya hingga ke dasarnya.

Trump pun sekali lagi menekankan betapa pentingnya hubungan AS dengan Saudi, merujuk pada investasi negara kerajaan tersebut kepada AS.

"Mereka (Saudi) adalah pembeli luar biasa bukan hanya dari segi peralatan militer, tetapi juga hal-hal lain," ungkap Trump.

Namun 'kesetiaan' Trump kepada Saudi akan semakin mempersulit negara AS. Sebab, sudah banyak tuduhan dialamatkan kepada Saudi terkait kemungkinan negara tersebut terlibat dengan kematian Khashoggi.

Otoritas Turki sebelumnya menyatakan bahwa ada 15 pria Saudi tiba di Istanbul di hari yang sama Khashoggi dilaporkan hilang. Setidaknya beberapa orang dari mereka memiliki koneksi yang kuat dengan pemerintah Saudi.

Seorang sumber mengatakan bahwa kelompok pria tersebut datang ke Turki dipimpin oleh seorang perwira intelijen berpangkat tinggi. Dia berada di lingkaran kerajaan dan kenal dengan Pangeran Muhammad bin Salman.

(mdk/ias)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Kehidupan di Arab Saudi, Penduduknya Kaya Raya Tapi Tak Saling Kenal Tetangga Rumah
Sisi Lain Kehidupan di Arab Saudi, Penduduknya Kaya Raya Tapi Tak Saling Kenal Tetangga Rumah

Hal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.

Baca Selengkapnya
Arab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai
Arab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai

Arab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat
Jokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat

Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
SEMENIT PAHAM: Ajak Orang Golput di Pemilu Bisa Dipidana, Ini Aturannya
SEMENIT PAHAM: Ajak Orang Golput di Pemilu Bisa Dipidana, Ini Aturannya

Jangan sembarangan memprovokasi orang untuk tidak memilih di pemilu. Karena hal itu bisa melanggar pidana

Baca Selengkapnya
Bahlil: Jokowi-Megawati Beda Pemikiran dengan Hasto, Masa Disamain sama yang Enggak Pernah jadi Presiden
Bahlil: Jokowi-Megawati Beda Pemikiran dengan Hasto, Masa Disamain sama yang Enggak Pernah jadi Presiden

Bahlil: Jokowi-Megawati Beda Pemikiran dengan Hasto, Masa Disamain sama yang Enggak Pernah jadi Presiden

Baca Selengkapnya
Saudi Abaikan Normalisasi dengan Israel Imbas Gaza, Malah Perkuat Hubungan dengan AS
Saudi Abaikan Normalisasi dengan Israel Imbas Gaza, Malah Perkuat Hubungan dengan AS

Saudi Abaikan Normalisasi dengan Israel Imbas Gaza, Malah Perkuat Hubungan dengan AS

Baca Selengkapnya
Gaya Presiden Jokowi jadi 'Kakek' yang Mengasuh 4 Cucu Main di Mal
Gaya Presiden Jokowi jadi 'Kakek' yang Mengasuh 4 Cucu Main di Mal

Terlihat Presiden Jokowi mengenakan kaos lengan panjang berwarna putih menggandeng Panembahan Al Nahyan Nasution dan La Lembah Manah.

Baca Selengkapnya