Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Populasi Rusa di AS Terinfeksi Covid dan Dikhawatirkan Menyebar ke Manusia

Populasi Rusa di AS Terinfeksi Covid dan Dikhawatirkan Menyebar ke Manusia ilustrasi rusa. ©2015 Merdeka.com/shutterstock/Lorraine Swanson

Merdeka.com - Penelitian baru menemukan, virus corona menyebar secara signifikan di populasi rusa berekor putih di Amerika Serikat, memicu kekhawatiran para pakar terkait penularan hewan ke manusia.

Dokter hewan di Pennsylvania State University AS menemukan infeksi Covid-19 aktif di sedikitnya 30 persen rusa berekor putih di negara bagian Iowa selama 2020, seperti diungkapkan penelitian tersebut.

Temuan ini juga diverifikasi ilmuwan federal di Laboratorium Badan Dokter Hewan Nasional dan sepakat dengan penelitian sebelumnya yang diterbitkan pada Agustus yang menunjukkan 40 persen populasi rusa di wilayah Midwest dan Timur Laut AS memiliki antibodi SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan infeksi Covid.

Para ahli sekarang khawatir hewan ini bisa menyebarkan virus tanpa batas. Mereka khawatir hal ini dapat menyebabkan penularan virus dari hewan ke manusia.

“Jika virus memiliki peluang untuk menemukan inang alternatif selain manusia, yang kami sebut reservoir, itu akan menciptakan tempat berlindung yang aman di mana virus dapat terus beredar bahkan jika seluruh populasi manusia menjadi kebal,” jelas salah satu penulis penelitian dan ahli virologi veteriner di Penn State University, Suresh Kuchipudi, kepada NPR.

“Dan menjadi lebih dan semakin rumit untuk ditangani atau bahkan memberantas virus tersebut,” lanjutnya, dikutip dari Al Arabiya, Selasa (16/11).

“Jika kita ingin terus proaktif terkait varian-varian yang muncul – dan tidak kaget dengan yang tiba-tiba muncul – ada keperluan mendesak untuk terus memantau SARS-CoV-2 di dunia satwa, khususnya pada hewan yang bisa menjadi reservoir, seperti rusa,” jelas Kuchipudi.

Ahli mikrobiologi di Penn State dan salah satu pemimpin penelitian, Vivek Kapur mengatakan, hal “mengejutkan” menemukan betapa banyak kasus positif Covid-19 yang terdeteksi melalui pemeriksaan kelenjar getah bening hampir 300 rusa, 100 di antaranya rusa liar.

“Jadi, rusa-rusa ini adalah rusa jalanan atau rusa yang hidup bebas yang dibunuh oleh pemburu (untuk dimakan),” kata Kapur.

Penelitian lebih lanjut

Ketika populasi hewan menjadi reservoir, hal itu dapat menyulirkan strategi pengendalian virus. Profesor virologi Universitas Cornell, Dr Diego Diel mengatakan, masih belum diketahui apakah rusa berekor putih adalah “sebenarnya reservoir virus-virus ini.”

Dia mengatakan penelitian tersebut masih belum jelas apakah rusa-rusa ini benar-benar dapat "menularkan virus dan mempertahankan penularan di lapangan," atau apakah mereka dapat menginfeksi manusia.

"Itu semua adalah pertanyaan yang sangat penting yang masih belum terjawab," katanya.

Sementara penelitian berfokus pada populasi rusa di Iowa, menurutnya "tidak ada alasan untuk percaya bahwa hal yang sama tidak terjadi di negara bagian lain di mana ada rusa.”

Menurut Informasi Pengendalian Satwa Liar, ada sekitar 25 juta rusa di AS dan jumlahnya terus meningkat.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali

Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cerita di Balik Unggahan Viral Bayi Usia 2 Hari di Klaten Meninggal Usai Dipijit Neneknya
Cerita di Balik Unggahan Viral Bayi Usia 2 Hari di Klaten Meninggal Usai Dipijit Neneknya

Peristiwa bayi berusia 2 hari meninggal usai dipijat nenek itu sudah diunggah pada 31 Desember 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.

Baca Selengkapnya