Jaringan Diaspora Indonesia bertambah jadi 44 negara

Merdeka.com - Diaspora merupakan masyarakat keturunan Indonesia yang berkontribusi untuk Tanah Air di negeri orang. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengharapkan diaspora dapat membantu, membangun dan mengawal Indonesia untuk semakin maju dan dipandang mata dunia.

Dalam pidatonya pada acara pembukaan Kongres Diaspora 2015 di Hotel JS Luwansa, Menlu Retno menyampaikan kongres ini merupakan kongres ketiga Diaspora.

"Tahun lalu, dalam kongres kedua Diaspora, kita mendapat 56 jaringan dari 26 negara. Tahun ini diaspora Indonesia berhasil mendapat 74 jaringan dari 44 negara. Hal ini tentunya semakin baik bagi Indonesia ke depannya," ujar Menlu, Rabu (12/8).

Jaringan ini merupakan partner Indonesia di beberapa negara belahan dunia. Dengan jaringan ini, diharapkan Indonesia semakin berkembang dan maju.

Selain itu, menlu mengatakan tujuan diaspora ini merupakan adaptasi dari perkataan seorang menteri Indonesia pada 1965.

"Mantan Menteri Ruslan Abdul Ghani pernah menjadi pembicara di perhimpunan mahasiswa Indonesia-Eropa di Rumania. Kala itu dia mengatakan, mahasiswa harus bisa membangun dan mengawal Indonesia. Perkataannya itulah yang menjadi tujuan untuk para diaspora ini," lanjut Menlu Retno.

Kongres Diaspora ke-3 dilaksanakan dua hari di Bidakara Convention Center, Jakarta pada 12-13 Agustus. Kongres Diaspora ini juga dihadiri oleh ratusan peserta diaspora.

Sementara itu, acara pembukaan Diaspora dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden Diaspora Edward Wanadi, dan beberapa menteri seperti Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.