Merdeka.com - Aparat kepolisian Malaysia berhasil mengendus keberadaan wanita kedua, yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan kakak tiri Kim Jong-un. Dengan demikian, kedua pelaku sudah berhasil dibekuk demi mengungkap motif di balik kasus pembunuhan yang menggegerkan dunia ini.

Dilansir Kantor Berita Bernama, Kamis (16/2), tidak dijelaskan secara detil kronologi penangkapan tersebut, namun polisi memastikan wanita terlibat saat Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara, diracun. Sementara, seorang lainnya yang ditangkap lebih dulu tengah bersiap menghadapi persidangan.

Sumber dari pemerintah Malaysia menyebutkan, pelaku pertama yang dibekuk lebih dulu merupakan wanita yang sama dengan gambar CCTV yang disebar media-media di Korea Selatan. Di mana pelaku saat itu mengenakan kaos putih dengan kata 'LOL' di bagian depannya.

Dia dibekuk di sekitar Bandara Internasional Kuala Lumpur, hanya berselang dua hari setelah mereka meracuni Kim Jong-nam. Polisi mengungkapkan, pelaku saat itu sendirian saat ditangkap, dia juga membawa dokumen perjalanan atas nama Doan Thi Huong, dengan tanggal lahir Mei 1988 dan dilahirkan di Nam Dinh, Vietnam.

"Polisi kini tengah memburu pelaku lainnya, semua orang asing,' ujar Wakil Inspektur Jenderal Noor Rashid Ibrahim seperti dilansir Reuters sembari menolak mengungkap asal negara maupun jenis kelamin para pelaku.

Sampai saat ini, tidak ada penjelasan apapun dari Korea Utara atas tewasnya Kim Jong-nam. Jelang tengah malam kemarin, Kim Jong-un dilaporkan mendatangi Istana Matahari Kumsusan untuk memperingati hari ulang tahun sang ayah, Kim Jong-il yang meninggal pada 2011 lalu.

Dinas intelijen Korea Selatan meyakini, pemimpin muda Korea Utara itu telah memerintahkan pembunuhan terhadap kakak tirinya sendiri. Percobaan pembunuhan pernah terjadi pada 2012 lalu, namun gagal.

"Penyebab kematiannya patut diduga karena serangan racun," ujar legislator Korea Utara Kim Byung-kee, usai menghadiri pertemuan dengan dinas intelijen.

Saat kejadian, kepolisian Malaysia mengungkapkan Kim tengah berada di terminal bandara untuk menunggu penerbangan ke Makau, Senin (13/2) malam. Tanpa disadari, seseorang menyeka wajahnya dari belakang. Dia langsung merasa pusing dan meminta bantuan petugas resepsionis untuk dibawa ke klinik bandara.

Pria yang sempat menjadi calon pewaris Kim Jong-il ini menghembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Pemerintah Malaysia sendiri menolak permintaan Korea Utara untuk menghentikan autopsi. Negara komunis itu mengaku akan membawa jasadnya ke tanah kelahirannya, bahkan perwakilan dari Kedutaan Besar Korea Utara sampai mendatangi Rumah Sakit Kuala Lumpur untuk melihat mayatnya.