CEK FAKTA: Tidak Benar Vaksin Booster Diberikan Setiap 6 Bulan Sekali, Simak Faktanya
Merdeka.com - Beredar unggahan di media sosial yang menyebut bahwa booster vaksin Covid-19 akan diberikan setiap enam bulan sekali. Hal ini karena antibodi yang diklaim menurun setelah sekian bulan suntikan.
"Yg udh suntik sinovac dosis 2, tunggu yg ke 3 tahun depan ya krn ada penurunan anti bodi stlh 6 bulan. Setelah 6 bln berikutnya sntik lg dst dst. Bgitu jg vksn merek lain akan menyusul krn jg ada penurunan anti bodi stlah sekian bln suntikan. Silahkan kalian yg menerima vksinasi dgn alasan apapun menikmati situasi sprti ini krn hukum yg berlaku jika diam dan manut pasti akan di umpankan!!," narasinya.
KominfoPenelusuran
Hasil penelusuran, melansir dari situs Kominfo, informasi yang menyebut bahwa booster vaksin Covid-19 diberikan setiap enam bulan sekali adalah tidak benar. Dikutip dari Kompas, Epidemiolog sekaligus Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS, dr. Tonang Dwi Ardyanto mengatakan antibodi yang menurun bukan satu-satunya indikator pemberian booster.
"Tidak benar kalau disebut tiap enam bulan ya," kata Tonang saat dihubungi.
Beberapa penelitian memang menyebut bahwa antibodi di dalam tubuh yang dihasilkan vaksin Covid-19, menurun setelah enam bulan menerima dosis kedua. Kendati demikian, temuan ini tidak bisa menjadi dasar pemberian vaksin Covid-19 setiap enam bulan sekali.
"Pada semua vaksin yang digunakan saat ini, antibodi covid rata-rata mulai menurun 3-4 bulan setelah vaksinasi. Penurunan terjadi relatif signifikan sampai bulan ke 6-8. Setelah itu diduga penurunan lebih kecil atau relatif stabil sampai bulan ke 12," terang Tonang.
Adapun kebijakan booster vaksin Covid-19 dari pemerintah saat ini diperuntukkan bagi usia 18 tahun ke atas, minimal 6 bulan setelah dosis kedua dan di daerah dengan cakupan vaksinasi 70 persen penduduk untuk 1 dosis dan 60 persen untuk dosis lengkap.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes sekaligus Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 mengatakan, sejauh ini belum menetapkan kebijakan terkait vaksin dosis keempat. "Belum," ujar Nadia singkat, pada Rabu.
Adapun terkait pemberian vaksin Covid-19 dan menurunnya antibodi setiap enam bulan, Nadia mengatakan belum ada kajian lebih lanjut. "Nanti kita lihat evaluasi dan kajian para ahli tentunya," imbuh dia.
Kesimpulan
Vaksin booster Covid-19 dilakukan setiap enam bulan sekali adalah keliru. Faktanya belum ada kajian untuk memberikan booster setiap enam bulan sekali atau lebih dari tiga kali.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/01/12/161318282/hoaks-booster-vaksin-covid-19-diberikan-setiap-6-bulan-sekali?page=allhttps://www.kominfo.go.id/content/detail/39340/hoaks-booster-vaksin-covid-19-diberikan-setiap-6-bulan-sekali/0/laporan_isu_hoaks
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPernyataan itu didapat saat polisi melakukan olah TKP belum lama ini
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnya