CEK FAKTA: Tidak Benar NASA Tambah Zodiak Baru Bernama Ophiuchus

Merdeka.com - Beredar di media sosial yang mengklaim bahwa NASA, telah menemukan rasi bintang ke-13 bernama "Ophiuchus".
Salah satunya yang diunggah akun Facebook Miyabie Vee, dengan narasi sebagai berikut:
Zodiak Baru ophichus(30 November-17 Desember)
Didalam zodiak terbaru yang dirilis oleh NASA terdapat zodiak baru Yakni Ophichus.
Sebenarnya Ophichus sudah lama ditemukan tetapi ditolak karna dianggap merusak penandaan zodiak lain. Ophichus digambarkan dengan seorang pria dan ular yang besar dan karakter zodiak ini tak jauh seperti Scorpio dan sagitarius.

Penelusuran
Cek Fakta merdeka.com menelusuri klaim NASA telah menemukan rasi bintang ke-13 bernama "Ophiuchus". Dilansir dari AFP, NASA membantah klaim tersebut via Twitter pada tanggal 17 Juli 2020.
Sebagian cuitan NASA itu jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia berbunyi: “Tidak, kami tidak mengubah zodiak. Ketika bangsa Babilonia menemukan rasi bintang [zodiak] 3.000 tahun yang lalu, mereka memilih untuk meninggalkan zodiak ke-13. ”
NASA sebelumnya telah mengklarifikasi kesimpangsiuran mengenai “Ophiuchus” di artikel blog bulan September 2016 ini. Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, klarifikasi itu berbunyi: “Di sini di NASA, kami mempelajari astronomi, bukan astrologi. Kami tidak mengubah tanda zodiak. Astronomi adalah studi ilmiah tentang segala sesuatu di luar angkasa. Astrologi, sementara itu, adalah sesuatu yang lain. Itu adalah keyakinan bahwa posisi bintang dan planet dapat memengaruhi hal ihwal manusia. Astrologi tidak dianggap sebagai sains.”
NASA mengatakan orang-orang Babilonia memilih 12 rasi bintang di zodiak dan menetapkan setiap zodiak pada bulan tertentu dalam kalender 12 bulan mereka. “Menurut cerita kuno bangsa Babilonia sendiri, ada 13 rasi bintang di zodiak. Jadi mereka memilih satu, Ophiuchus, untuk keluar,” tambah NASA.
Badan antariksa itu menjelaskan di sini meskipun Ophiuchus dihilangkan oleh orang Babilonia demi “pencocokan yang rapi dengan kalender 12 bulan mereka”, bagaimanapun juga Ophiuchus selaras dengan matahari selama sekitar 18 hari setiap tahun.
Kesimpulan
Klaim NASA telah menambahkan rasi bintang baru Ophiuchus adalah tidak benar. Faktanya, NASA sudah mengklarifikasi bahwa tidak mengubah zodiak.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Peristiwa 5 Februari 1971: Pesawat Apollo 14 Mendarat di Bulan, Ini Sejarah dan Misinya
Apollo 14 adalah misi penerbangan antariksa NASA dalam program Apollo, yang bertujuan untuk mendaratkan manusia di bulan.
Baca Selengkapnya
Sedang Mengamati Luar Angkasa, NASA Tak Sengaja Temukan Sinyal Misterius dari Luar Galaksi
Para astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini.
Baca Selengkapnya
NASA Buka Lowongan Kerja Tinggal Setahun di Planet Mars, Berangkatnya Tahun Depan, Ini Syaratnya
NASA ingin segera mewujudkan mimpi manusia tinggal di Planet Mars. Oleh sebab itu, mereka membuka kesempatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.

Viral NASA Prediksi Kiamat Internet pada 2025, Simak Faktanya
NASA memprediksi bakal terjadi kiamat internet pada tahun 2025, simak penelusuran lengkapnya
Baca Selengkapnya
Astronom Temukan Planet yang Mengorbit Bintangnya Jauh Lebih Cepat Dibandingkan Bumi
Planet ini masuk dalam kategori planet orbit pendek yang berada di luar tata surya Bima Sakti.
Baca Selengkapnya
Menyambut Tahun Naga Kayu, Antara Mitos dan Makna yang Terkandung di Dalamnya
Tahun 2024, akan memasuki tahun Naga kayu, yang dalam budaya Asia Timur, naga telah lama dianggap sebagai simbol kebesaran dan kemakmuran.
Baca Selengkapnya
Mengenal Fenomena Equinox dan Dampaknya, Matahari Tepat Berada di Khatulistiwa
Fenomena equinox terjadi setiap tahun pada 20 atau 21 Maret dan 22 atau 23 September.
Baca Selengkapnya
Mengenal Fenomena Equinox, Penyebab Cuaca Panas di Pulau Bintan-Kepri
Suhu udara maksimum yang tercatat di Pulau Bintan mencapai 33,6 derajat Celcius.
Baca Selengkapnya