Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Film horor Indonesia tidak laku, tapi kok terus diproduksi

Film horor Indonesia tidak laku, tapi kok terus diproduksi Film horor Indonesia yang keren-keren. ©2014 Merdeka.com/movie-asia.com

Merdeka.com - Film bergenre horor nampaknya menjadi salah satu tayangan yang memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan film-film genre lainnya. Hal itu terlihat bukan hanya orang dewasa, anak kecil pun berlomba-lomba membeli tiket dengan harga terbilang cukup mahal untuk seusia mereka, agar tak kehabisan dan bisa menikmatinya.

Sayang, keadaan itu hanya berlaku untuk film horor produksi luar, bukan produksi negeri sendiri. Peminat film horor buatan Indonesia nampak hanya secuil. Itu terlihat dari jomplangnya pembelian tiket bioskop dibandingkan film horor ciptaan luar. Seolah tak laku, namun film horor Indonesia terus dipaksakan dengan melulu diproduksi.

Menanggapi hal tersebut, Sutradara, Penulis Skenario, sekaligus Produser terkemuka dari Indonesia, Joko Anwar, memaparkan mengapa orang Indonesia lebih memilih film horor luar dibanding buatan negeri sendiri. Jawabannya simpel, karena kualitasnya.

"Orang lebih tertarik nonton film horor (atau genre lain) produksi luar karena kualitasnya lebih baik tentunya. Skenarionya dibuat dengan baik, dengan penyutradaraan yang apik dan akting yang natural. Contohnya Conjuring 2," kata Joko Anwar kepada merdeka.com, Jumat (17/6).

Joko Anwar mengungkapkan, penentuan kualitas ini tentunya berlaku untuk semua genre film, bukan hanya horor saja. Penonton akan peduli dengan filmnya kalau mereka peduli dengan karakter-karakter dalam film tersebut. Menurutnya, ini hanya bisa dicapai kalau karakternya believable, yakni setiap tindakan mereka motivasinya jelas.

"Kalau film horor Indonesia kebanyakan, karakter-karakternya nggak jelas motivasi tiap adegannya. Ditambah akting yang kaku, skenario yang ditulis dengan bodoh, dan sutradara yang nggak paham cara menyutradarai," paparnya.

Karena para pekerja film ini tidak menguasai teknik filmmaking, ungkap Joko Anwar, maka terciptalah mereka membuat film dengan formula-formula bodoh. Dia mencontohkan seperti setiap 5 menit sekali harus muncul hantu. Padahal menurutnya, mau muncul hantu tiap 5 detik pun kalau penonton nggak peduli sama karakter-karakternya, nggak akan jadi tontonan yang asik.

"Jadi Film Horor Indonesia tidak menjual karena dibuat oleh orang-orang yang tidak punya skill filmmaking dan tidak mengerti cara bercerita secara sinematis," paparnya.

Akan hal ini lah Joko Anwar juga memaparkan bahwa tak ada jaminan sebuah film dikatakan sukses atau tidaknya hanya sesuai genre. Semua film bisa saja tak laku dan bisa saja sukses, tergantung kualitas dan skill filmmarking itu sendiri.

"Tidak ada jaminan akan laku atau tidak laku berdasarkan genre (genre action, horror, fantasi, komedi dan lainnya). Tidak ada juga yang bisa memastikan bahwa film akan laku atau tidak laku karena genre atau pun konten. Kalau ada ilmu yang bisa mastikan film akan laku, pastinya semua akan belajar ilmu itu,' ucapnya.

"Kenapa produser film horor terus berproduksi? Jawabannya ya sama saja dengan kenapa produser film lain terus berproduksi," tutupnya.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Asri Welas Ternyata Keturunan Pangeran Diponegoro, Ini Faktanya
Cerita Asri Welas Ternyata Keturunan Pangeran Diponegoro, Ini Faktanya

Mengungkap 7 Fakta Menarik Asri Welas: Keturunan Pangeran Diponegoro Hingga Kejadian Mistis di Film Horor

Baca Selengkapnya
Horor, Acara Ulang Tahun Mayjen Kunto Arief di Rumahnya Dikerubuti ‘Setan’
Horor, Acara Ulang Tahun Mayjen Kunto Arief di Rumahnya Dikerubuti ‘Setan’

Perayaan ulang tahun yang diselenggarakan di rumah Mayjen Kunto Arief dipenuhi dengan kehadiran para 'setan'. Bagaimana momen 'horor'-nya?

Baca Selengkapnya
Nekat Akting Bareng Ular Demi Film Horor, Masayu Anastasia Akui Awalnya Jijik Kini Jadi Sayang
Nekat Akting Bareng Ular Demi Film Horor, Masayu Anastasia Akui Awalnya Jijik Kini Jadi Sayang

Kesan tak terlupa Masayu di film ini adalah harus berakting dengan ular sungguhan. Seperti apa kisah selengkapnya?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jadi Tersangka Produksi Film Porno, Bima Prawira: Sebagai Pekerja Seni Hanya Tahu Kerja, Tapi Kena Masalah Hukum
Jadi Tersangka Produksi Film Porno, Bima Prawira: Sebagai Pekerja Seni Hanya Tahu Kerja, Tapi Kena Masalah Hukum

Bima Prawira mengungkapkan kekecewaan ke produser film

Baca Selengkapnya
7 Film Indonesia yang Akan Tayang pada Juni 2024, Jangan Sampai Terlewatkan!
7 Film Indonesia yang Akan Tayang pada Juni 2024, Jangan Sampai Terlewatkan!

Saat memasuki bulan Juni 2024, beberapa film siap untuk ditayangkan di bioskop-bioskop di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kasus Pemeran Film Porno, Polisi Limpahkan Berkas Siskaeee dkk ke Kejati DKI
Kasus Pemeran Film Porno, Polisi Limpahkan Berkas Siskaeee dkk ke Kejati DKI

Penyidik masih menunggu jaksa peneliti memeriksa kelengkapan berkas perkara apakah lengkap secara materiil dan formil.

Baca Selengkapnya
31 Desember 1926: Pemutaran Perdana Loetoeng Kasaroeng, Film Pertama yang Diproduksi di Indonesia
31 Desember 1926: Pemutaran Perdana Loetoeng Kasaroeng, Film Pertama yang Diproduksi di Indonesia

Dengan durasi sekitar 60 menit, "Loetoeng Kasaroeng" diadaptasi dari cerita rakyat Sunda yang populer.

Baca Selengkapnya
Profil dan Agama Joko Anwar, Sutradara Terkenal di Indonesia
Profil dan Agama Joko Anwar, Sutradara Terkenal di Indonesia

Joko Anwar merupakan sosok sutradara terkenal di dunia perfilman Indonesia, khususnya dalam film yang bergenre horor.

Baca Selengkapnya
Daftar 10 Film Indonesia Terlaris di Tahun 2023, Kamu Sudah Nonton yang Mana?
Daftar 10 Film Indonesia Terlaris di Tahun 2023, Kamu Sudah Nonton yang Mana?

Film layar lebar apa saja yang sukses besar dari segi penjualan tiketnya?

Baca Selengkapnya