Wika Bakal Bangun Rumah Subsidi 3.950 Unit Senilai Rp 187,7 M di Aljazair
Merdeka.com - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEl) atau Indonesia Eximbank memberikan pembiayaan berupa Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE) kepada PT Wijaya Karya (Persero) melalui skema National Interest Account (NIA) untuk proyek pembangunan perumahan bersubsidi di Aljazair.
Hal ini disepakati dalam penandatanganan MoU antara Wika dan Indonesia Eximbank disaksikan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
WIKA sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang engineering, procurement, dan construction (EPC), mendapatkan kepercayaan dari pemerintah Aljazair untuk proyek pembangunan 1.700 unit rumah bersubsidi di Baraki dan El-Harrach wilayah di Algier. Juga 2.250 unit di Ain Defla dan Khemis Miliana wilayah Blida.
Adapun dua proyek tersebut menelan pembiayaan senilai Rp 187,7 miliar. Penandatangan KMKE melalui skema NIA dilakukan seiring dengan komitmen WIKA yang kini aktif melakukan ekspansi bisnis konstruksi di pasar internasional khususnya Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah.
Direktur Operasi III PT Wijaya Karya Tbk Destiawan Soewardjono mengatakan, peran LPEI sangat signifikan dalam keberhasilan WIKA untuk pengerjaan proyek di luar negeri.
"LPEI selama ini telah menunjukkan dukungannya sehingga meminimalisir risiko finansial yang dihadapi ketika masuk di negara-negara baru, juga memudahkan upaya Perseroan untuk memperkuat posisinya di pasar yang telah dimasuki," ujarnya di Kantor Indonesia Eximbank, Jakarta, Selasa (27/3).
Sementara itu Direktur Eksekutif LPEI, Sinthya Roesly, menyampaikan pembiayaan ekspor melalui skema NIA ini merupakan bentuk dukungan yang nyata untuk meningkatkan volume nilai ekspor Indonesia. "Juga menciptakan dan meningkatkan transaksi perdagangan kedua negara di bidang infrastruktur dan konstruksi, khususnya untuk negara tujuan ekspor non tradisional," jelasnya.
Dia menambahkan LPEI sebagai lembaga negara yang memiliki mandat untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia, tidak hanya memberikan pembiayaan ekspor kepada debitur namun juga menjadi intermediary tools antara debitur dan pelaku ekspor untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia.
"Salah satu bentuknya adalah dengan menggandeng PT Integra Indocabinet Tbk. yang nantinya akan mendukung WIKA dari segi pengadaan furnitur untuk proyek-proyek WIKA di mancanegara," jelas Sinthya.
Sesuai dengan mandat dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2009, pembentukan LPEI bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk Indonesia, mendukung pertumbuhan industri dalam negeri, serta menggali potensi pasar non tradisional yang prospektif.
Penugasan khusus yang diberikan Pemerintah kepada LPEI berfungsi untuk menyediakan pembiayaan, penjaminan, dan asuransi ekspor atas transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan, namun dianggap perlu oleh Pemerintah untuk menunjang kebijakan atau program ekspor dalam bentuk program NIA.
Selanjutnya, sebagai upaya dalam meningkatkan ekspor khususnya ke negara non tradisional, Kementerian Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 1/KMK.08/2019 tentang Penugasan Khusus kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia untuk mendorong ekspor ke negara kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdapat sejumlah tahapan pembangunan rumah Siwaluh Jabu yang dibantu dukun.
Baca SelengkapnyaBukan tanpa alasan, baru-baru ini keduanya memamerkan rumah mewah mereka yang bernilai miliaran rupiah, sangat berbeda dari rumah mereka sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPetugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Bali, menangkap seorang pria warga negara (WN) Aljazair berinisial SAB (38).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 2022 ada sekitar 12,71 juta backlog rumah.
Baca SelengkapnyaKisah sukses seorang TKW di Arab Saudi bangun bisnis di kampung halaman.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, pemiliknya ternyata sosok yang pernah bekerja keras sebagai TKW di Malaysia.
Baca SelengkapnyaWarga yang terdampak pembanguann Rempang Eco-City dijanjikan mendapat hunian pengganti dan ditarget rampung tahun ini.
Baca SelengkapnyaPerusahaan telah membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sampai dengan bulan November sebesar Rp14,4 triliun.
Baca SelengkapnyaPabrik yang berada di sisi Sungai Ciliwung itu saat ini masih disegel dengan garis kuning milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya