Wamenkeu wajib ngantor di Pelabuhan Priok dua kali sepekan

Merdeka.com - Menteri Keuangan Chatib Basri menugaskan wakilnya untuk berkantor dua hari saban pekan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kebijakan tersebut dilakukan supaya koordinasi antar lembaga lebih lancar, apalagi saat ini antrean barang menumpuk di pelabuhan paling sibuk di Indonesia itu.

Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar akan menjadi koordinator program memperlancar arus barang di Tanjung Priok. Dia akan memimpin Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung Kuswandono serta otoritas pelabuhan melaksanakan beberapa kebijakan strategis, seperti diterima merdeka.com dalam siaran pers, Minggu (7/7).

Salah satu langkah Kemenkeu supaya barang tak lagi menumpuk adalah membuka kantor pelayanan terpadu bea cukai Priok hingga pukul 23.00 setiap hari kerja. Kebijakan lain adalah mempercepat pemeriksaan kontainer yang telah lama menumpuk di pelabuhan.

Kebijakan lain adalah menambah petugas bea cukai di Priok jelang momen Lebaran, supaya pemeriksaan peti kemas berjalan lebih cepat. Sebab, diperkirakan arus barang bakal melonjak pada momen bulan puasa.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa geram karena mendapat laporan dari PT Pelindo II bahwa waktu bongkar muat (dwelling time) semakin molor. Kini, proses bongkar muat satu kontainer makan waktu mencapai 11 hari. Padahal, rapat koordinasi sudah memutuskan agar bongkar muat maksimal 4 hari saja.

Hatta tiga hari lalu berjanji memanggil otoritas terkait, khususnya pengelola pelabuhan dan Bea Cukai. Dari informasi awal, proses yang paling makan waktu adalah pemeriksaan kepabeanan.

"Biasanya kalau sudah begini saling menyalahkan, tapi yang penting akan kita minta pertanggungjawaban, saya akan dengar semua. Sekarang saya sedang mendengar laporan, dari pengusaha, bea cukai, dan dari Pelindo. Saat ini saya sudah dapat laporan dari Pelindo," cetusnya.