Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Triwulan I-2015, pertumbuhan laba & kredit Bank Mandiri terseok-seok

Triwulan I-2015, pertumbuhan laba & kredit Bank Mandiri terseok-seok Bank Mandiri. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Pertumbuhan kredit Bank Mandiri sepanjang triwulan I-2015 tak secepat periode sama tahun sebelumnya. Tiga bulan pertama tahun ini, kredit Bank Mandiri cuma tumbuh 13 persen. Dari Rp 470,4 triliun menjadi Rp 523,8 triliun.

Direktur Strategi dan Keuangan Bank Mandiri Pahala Mansury menegaskan, melambatnya pertumbuhan disebabkan beberapa faktor. Salah satunya kondisi perekonomian tahun ini yang sedang bergejolak. "Namun kredit Bank Mandiri tetap tumbuh," kata Pahala di Jakarta, Jumat (24/4).

Sementara dilihat dari sisi laba triwulan I-2015, Bank Mandiri membukukan laba bersih sebesar Rp 5,1 triliun atau tumbuh 4,3 persen. Diakuinya, pertumbuhan laba bersih juga mengalami perlambatan dibanding periode sama tahun sebelumnya yang sanggup menembus Rp 4,9 triliun. "Meski kecil meningkat, tapi kami bersyukur," ungkapnya.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi G Sadikin menambahkan, aset perseroan tumbuh 19 persen menjadi Rp 868,3 triliun di kuartal I-2015 dari posisi periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp729,5 triliun. Untuk dana pihak ketiga (DPK) atau dana nasabah, tumbuh 18,3 persen menjadi Rp 628,7 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 531,6 triliun.

Untuk komposisi kredit, Budi Gunadi mengklaim lebih ke arah produktif. "Mencapai 86,3 persen, sedangkan sisanya 13,7 persen disalurkan ke sektor konsumer," ujar Budi.

Bank Mandiri mencatat kredit macet (NPL) mencapai 0,89 persen di kuartal I-2015. jauh lebih besar dibanding periode sama tahun sebelumnya 0,67 persen.

"Kita akan terus berhati-hati dalam kondisi global yang belum kondusif saat ini, tapi kami yakin kinerja perseroan akan lebih baik di tahun ini," ucapnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Laba Bersih Bank Mega Anjlok 13 Persen di 2023
Laba Bersih Bank Mega Anjlok 13 Persen di 2023

Adapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya

Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun

Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp31,3 Triliun Jelang Pencairan THR
Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp31,3 Triliun Jelang Pencairan THR

Penempatan uang di mesin ATM Mandiri berada di lokasi strategis.

Baca Selengkapnya
Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun
Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun

Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.

Baca Selengkapnya
H-7 Lebaran, Volume Lalu Lintas Meningkat di Tol Jabotabek dan Jawa Barat
H-7 Lebaran, Volume Lalu Lintas Meningkat di Tol Jabotabek dan Jawa Barat

Volume lalu lintas transaksi di GT Cileunyi pun meningkat 15,59 persen.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya UMKM, Amar Bank Bakal Salurkan Kredit ke Sektor Korporasi dan Komersil
Tak Hanya UMKM, Amar Bank Bakal Salurkan Kredit ke Sektor Korporasi dan Komersil

Amar Bank juga telah memiliki tim kerja yang berfokus untuk menggarap segmen korporasi dan komersil.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.

Baca Selengkapnya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya