Tips Mengelola Keuangan Bagi Pengantin Baru
Merdeka.com - Mengatur keuangan dengan baik merupakan hal yang krusial dan penting bagi pasangan yang hendak menikah dan memulai kehidupan berkeluarga. Dengan mengatur keuangan secara bijak untuk setiap porsi, calon pengantin maupun keluarga baru dapat menentukan cara efektif dan efisien dalam mengoptimalkan dana yang ada.
Co-Founder ZAP Finance Prita Hapsari Ghozie mengungkapkan sejumlah tips bagi para calon pengantin dalam mengatur keuangan. Diharapkan tips tersebut dapat menghindari terjadinya pembengkakan biaya dalam rumah tangga.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah bersikap terbuka pada pasangan terkait kondisi finansial masing-masing. Hal ini sebaiknya sudah dimulai sejak merencanakan pernikahan. Dengan demikian pasangan dapat menentukan budget untuk acara pernikahan maupun untuk kehidupan setelah menikah nanti.
"Mau sewa (rumah), apakah mau numpang. Mau numpang pun mau numpang sama orang tua yang mana. Itu bisa menjadi sebuah perdebatan," kata dia, dalam diskusi, di Jakarta, Sabtu (20/7).
Hal berikut adalah setiap pasangan harus menyepakati metode pengelolaan keuangan. Ini merupakan salah satu hal penting agar terwujud pengaturan keuangan yang baik juga sehat. Jangan lupa juga bahwa setiap rumah tangga memiliki metode pengaturan keuangan yang berbeda.
"Tentukan siapa yang akan menjadi manajer keuangan dalam rumah tangga. Kan mungkin kalau tadi dua-duanya kerja, manage masing-masing, setelah jadi satu rumah tangga ini pilihannya siapa," jelas dia.
"Lalu sumber penghasilan dari mana saja. Mungkin tadinya dua-duanya kerja, tapi setelah menikah suami minta istrinya tidak kerja. Yang kayak begitu harus dijalin komunikasi," imbuh dia.
Tiap pasangan harus sama-sama merumuskan rencana serta tujuan keuangan pengelolaan keuangan. Hal yang perlu diperhatikan oleh tiap pasangan adalah menentukan porsi-porsi prioritas dalam mengalokasikan anggaran rumah tangga.
Merancang bersama keuangan keluarga sangat penting mulai dari tahap merencanakan pernikahan hingga kehidupan setelah menikah. Sebab besar biaya yang digunakan untuk satu tahap akan berpengaruh pada tahap selanjutnya.
"Sama-sama merumuskan tujuan dan rencana keuangannya mau apa saja. Prioritas utamanya kan biasanya seperti beli rumah, sekolah anak. Dan juga dana pensiun. Kan nanti bakal tua juga. Itu anggaran yang harus ditentukan tiap bulan bersama pasangan," tegas dia.
Terkait tips-tips tersebut, dia menekankan, setiap pasangan diharapkan dapat bersikap jujur satu sama lain. Jika tidak akan berbahaya bagi kesehatan keuangan keluarga.
"Jujur. Karena kalau menjalani sudah tidak jujur, mulai bohong-bohong. Mau spending tapi takut ketahuan. Nah itu nggak sadar duit itu keluar nggak sadar, mula-mula Rp 100.000 per bulan, lama-lama Rp 1 juta. Itu bisa kehilangan banyak. Jadi harus jujur sama pasangan," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penting untuk menetapkan tujuan finansial dalam keluarga.
Baca SelengkapnyaNggak perlu hadapi dilema keuangan boncos pasca mudik, yuk terapkan tips ini!
Baca SelengkapnyaBercinta bisa tetap jadi menyenangkan walau tengah berusaha memiliki keturunan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meski ibu menyusui boleh berpuasa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kebutuhan gizi bayinya tetap terpenuhi.
Baca SelengkapnyaHidup hemat dapat menciptakan stabilitas keuangan jangka panjang yang baik untuk masa depan.
Baca SelengkapnyaMembesarkan anak laki-laki yang tangguh dan tidak cengeng merupakan hal yang bisa diupayakan.
Baca SelengkapnyaOrangtua biasanya memiliki harapan bagaimana anak mereka akan tumbuh. Salah satunya adalah agar anak menjadi penurut dan tak suka membantah.
Baca SelengkapnyaCobalah untuk tidak hanya berfokus pada saldo Anda dalam waktu tertentu.
Baca SelengkapnyaSiapa bilang menikah harus mahal dan menghabiskan banyak uang?
Baca Selengkapnya