Tips Investor Millenial Raup Cuan di Pasar Modal Tahun ini
Merdeka.com - Millenial perlu mengetahui kiat-kiat agar mampu meraih keuntungan atau cuan dari pasar modal tahun ini. Hal tersebut karena pasar modal merupakan salah satu investasi yang aman dan mudah untuk dipahami namun memiliki banyak hal yang harus dimitigasi.
CEO Jagartha Advisors FX Iwan mengatakan, millenial perlu memperhatikan beberapa beberapa hal seperti pergerakan nilai tukar rupiah, saham, obligasi dan reksa dana yang cukup fluktuatif.
"Saya rasa ini adalah waktu yang tepat bagi para investor muda untuk melatih kepekaan pada isu-isu domestik dan eksternal, karena dari sini kita bisa melihat faktor penggerak naik turunnya nilai investasi," ujarnya melalui keterangan resmi, Jakarta, Rabu (23/1).
Iwan mengatakan, hal yang juga perlu diperhatikan adalah kondisi global seperti peningkatan suku bunga dan obligasi jangka panjang perlu dihindari. Idealnya, jika memperhatikan kinerja tahun lalu, tahun ini investor bisa membagi porsi portofolionya di saham, obligasi dan peer to peer lending.
"Untuk porsi masing-masing yakni 60 persen di reksa dana saham atau saham langsung, 30 persen di obligasi ritel, 10 persen pada instrumen P2P lending,” kata Iwan.
Namun, sebaiknya investor juga selalu mengetahui profil risiko dan tujuan investasi karena ini akan berdampak pada pembagian porsi portofolionya. Salah satu instrument yang bisa jadi pilihan adalah instrumen jangka menengah seperti obligasi ritel.
"SBR 005 kini tengah ditawarkan dengan nilai minimum pesanan yang cukup terjangkau. Investor milenial bisa menjadikan opsi ini sebagai pilihan yang strategis bagi profil risiko menengah ke bawah karena nilai kupon yang mengambang dengan kupon minimal," jelas Iwan.
Instrumen investasi di reksadana saham atau saham langsung cocok bagi profil risiko agresif. Menurut Iwan, pasar saham di tahun 2019 punya potensi naik di atas rata-rata dibandingkan dengan instrumen lainnya, seperti deposito atau obligasi jangka pendek dan panjang.
Selain itu, ada lagi instrumen investasi yang mungkin bisa dieksplorasi oleh investor pemula, yakni masuk ke portofolio peer to peer lending. Hanya saja, Iwan mengingatkan agar investor jeli melihat risiko yang relative lebih besar di bisnis P2P ini.
"Kuncinya bukan semata pada instrumen apa yang dipilih tetapi proporsi untuk membangun investasi. Saat ini tidak ada patokan khusus dan pasti akan porsi yang ideal, karena semua orang punya tujuan investasi yang berbeda-beda. Perencanaan yang baik bisa dipastikan akan membantu investor merealisasikan tujuan-tujuan tersebut,” tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Tiara, kepecayaan diri tinggi mampu menampilkan sisi terbaik dalam diri pribadi masing-masing.
Baca SelengkapnyaGenerasi Z memiliki banyak akses ke beberapa sumber atau platform, seperti berinvestasi, yang memudahkan gen Z untuk merencanakan keuangan.
Baca SelengkapnyaJika masyarakat menginvestasikan sisa THR mereka saat ini, mereka berpotensi mendapatkan keuntungan yang optimal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Siapa sangka, dengan modal yang begitu minim pengusaha bisnis daun goreng ini bisa membeli 2 hunian mewah.
Baca SelengkapnyaSebelum bertani pepaya, ia telah berkali-kali gagal membangun usaha di bidang lain.
Baca SelengkapnyaMimin memberanikan diri menambah pengajuan modal lewat KUR BRI menjadi Rp500 juta dengan plafon 4 tahun.
Baca SelengkapnyaRisiko investasi emas terbilang minim. Memilih emas sebagai investasi menjadi solusi terbaik untuk pemula.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tren permintaan properti oleh generasi milenial tengah mengalami lonjakan. Minat generasi milenial dalam membeli rumah tapak mencapai 64,4 persen.
Baca SelengkapnyaModal bukan faktor utama tidak menjalankan bisnis, pilihan ini bisa menjadi solusi.
Baca Selengkapnya