Tingkatkan Kualitas SDM, Pupuk Kaltim Telah Salurkan Beasiswa Rp22 Miliar
Merdeka.com - Anak usaha holding BUMN PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) kembali menyalurkan beasiswa peduli pendidikan untuk 36 pelajar berprestasi dari keluarga kurang mampu secara finansial di Kota Bontang.
Penyaluran beasiswa ini sudah dilakoni perusahaan sejak tahun 2008. Kala itu pemberian beasiswa hanya diperuntukkan bagi pelajar yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, dan mereka bebas memilih jurusan sesuai minat dan bakat.
Sejak 2008, sebanyak 188 mahasiswa telah menerima manfaat dari beasiswa tersebut dengan jumlah mahasiswa aktif saat ini mencapai 62 orang, selebihnya telah lulus dan bekerja. Selain membiayai pendidikan, perusahaan juga memberikan bantuan untuk mahasiswa penerima beasiswa mulai dari biaya tes masuk perguruan tinggi, biaya akomodasi, buku, tugas akhir, hingga biaya penelitian.
Direktur Utama Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi menjelaskan, pada 2016 Pupuk Kaltim memperluas cakupan pemberian beasiswa dengan membuka kesempatan anak-anak untuk belajar di Yayasan Pupuk Kaltim.
"Hingga kini ada 126 anak telah menerima manfaat dari beasiswa tersebut. Perusahaan memfasilitasi berbagai kebutuhan mereka muli dari seragam sekolah, buku pelajaran, iuran SPP, dan lain sebagainya," kata Rahmad dikutip dari Antara, Rabu (7/7).
Dia mengatakan, sejak program beasiswa itu bergulir selama hampir 13 tahun, Pupuk Kaltim telah menyalurkan biaya pendidikan untuk program beasiswa perguruan tinggi sebesar Rp18,98 miliar dan program beasiswa sekolah senilai Rp3,10 miliar. Sehingga totalnya mencapai Rp22 miliar.
"Beasiswa ini wujud dukungan kami terhadap visi misi Pemerintah Kota Bontang, khususnya pendidikan bagi anak berprestasi dari keluarga kurang mampu agar SDM lokal lebih berdaya saing," katanya.
Rahmad menjelaskan komposisi penerima beasiswa di Bontang kali ini mulai dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi, yang terdiri dari 10 siswa tingkat SD, delapan siswa tingkat SMP, dan delapan siswa tingkat SMA.
Selanjutnya terdapat 10 penerima beasiswa tingkat perguruan tinggi yang menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Sepuluh November, dan Universitas Hasanuddin.
"Jenjang SD hingga SMA akan menempuh pendidikan di Yayasan Pupuk Kaltim, sedangkan tingkat perguruan tinggi tersebar di berbagai universitas terkemuka di Indonesia," kata Rahmad.
Tingkatkan Kualitas SDM untuk Masa Depan
Pupuk Kaltim memberikan beasiswa untuk para siswa mulai dari tingkat sekolah dasar agar ada kesinambungan proses pendidikan di setiap jenjang bagi anak, sehingga ke depan mampu berkontribusi untuk daerah melalui keterampilan yang dimiliki dan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat.
Lebih lanjut Rahmad berpesan agar seluruh penerima beasiswa semangat dan tekun belajar mengingat tidak semua anak mendapatkan kesempatan serupa.
Dia berharap program itu bisa menjadi salah satu jalan bagi anak-anak di Bontang untuk berprestasi di bidang masing-masing.
Pupuk Kaltim berkomitmen selalu peduli dalam meningkatkan pendidikan pelajar berprestasi agar mereka bisa menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas di masa depan.
"Jaga amanah ini dengan baik agar beasiswa ini bermanfaat dalam mencapai cita-cita, sehingga ke depan dapat memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka dikenal tetangga sebagai mahasiswa di salah satu kampus Jakarta.
Baca SelengkapnyaKendala pelunasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) menjadi penghalang yang menghentikan langkah masyarakat miskin dalam meraih peluang.
Baca SelengkapnyaWalau dia tak tamat menempuh pendidikan di bangku SD, nyatanya kini ia berhasil menjadi seorang bos dengan punya banyak karyawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) telah diunduh oleh lebih dari 3,5 juta guru.
Baca SelengkapnyaUsahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaTransformasi pendidikan tinggi selama empat tahun ini telah berlangsung dengan akseleratif dan mulai bisa dirasakan hasilnya.
Baca SelengkapnyaBesarannya ditetapkan berdasarkan perhitungan indeks harga lokal masing-masing wilayah perguruan tinggi.
Baca SelengkapnyaTepuk Dahi, Bupati dari PDIP Tak Percaya Mahasiswa Kompak Pilih Anies: Di Benak Saya Ganjar
Baca SelengkapnyaRekonstruksi ini digelar dengan pengawalan ketat. Sebanyak 45 personel gabungan berjaga.
Baca Selengkapnya