Tiga instruksi SBY untuk Chatib Basri sebagai menkeu baru
Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono resmi menunjuk Muhammad Chatib Basri menjadi menteri keuangan yang baru. SBY menyatakan pria yang saat ini masih menjabat sebagai Badan Koordinasi Penanaman Modal itu dibebani beberapa pekerjaan rumah.
Dalam uji kelaikan dan kepatutan (fit and proper test) yang digelar di Istana Negara siang tadi, SBY mengaku langsung memberi tugas pada Chatib. Tugas pertama adalah hati-hati (prudent) menjaga pengelolaan fiskal negara khususnya yang tercermin dari kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pasalnya perekonomian dunia saat ini masing gonjang-ganjing.
"Ada tiga tugas utama menkeu. Pertama adalah menjaga, mengembangkan, dan menjalankan kebijakan fiskal yang prudent, dalam perekonomian dunia yang masih penuh dengan gejolak ini, APBN harus kita jaga kesehatannya," kata Presiden di Istana Negara, Senin (20/5).
Kedua, SBY meminta Chatib meneruskan kinerjanya yang positif sebagai Kepala BKPM dalam menggaet investasi baik dari asing maupun dalam negeri. Selama Chatib menjabat di BKPM, tahun lalu realisasi investasi mencetak rekor terbesar sepanjang sejarah, mencapai Rp 313 triliun.
Untuk itu, ketika kini diserahi tugas menjadi bendahara negara, presiden ingin Chatib bisa royal memberi insentif fiskal, seperti pengurangan pajak ataupun kebijakan lain yang dirasa strategis menggenjot arus penanaman modal.
"Menkeu juga harus bisa back up policy agar kebijakan investasi meningkat. Bisa dorong investasi dengan baik, apakah insentif fiskal atau kebijakan lain. Itu untuk gerakkan perekonomian dan manfaat lain bagi negara kita," ujar presiden.
Pekerjaan rumah ketiga Chatib setelah jadi menkeu adalah meningkatkan investasi di bidang industri padat karya. SBY ingin, peningkatan investasi menghasilkan pembukaan lapangan kerja yang lebih luas.
"Menkeu juga harus bisa berikan dukungan kebijakan agar investasi bisa kerjakan tenaga kerja yang besar, termasuk industri yang membuka kesempatan kerja yang luas membutuhkan dukungan menkeu," papar SBY.
Fit and proper test terhadap Chatib Basri digelar sejak pukul 12.00 WIB tadi. Setelah mempertimbangkan berbagai aspek, SBY memberi kepercayaan dan penugasan kepada Chatib Basri untuk menjadi menteri keuangan menggantikan Agus Martowardojo yang pindah tugas menjadi Gubernur Bank Indonesia.
SBY melihat sosok Chatib sebagai seorang ekonom yang memiliki pengalaman dan penugasan yang luas. SBY juga memuji prestasi Chatib selama memimpin BKPM setahun terakhir. "Investasi di Indonesia tumbuh secara signifikan, ini sangat penting, kontributor di kala ekspor kita dan ekspor negara-negara lain mengalami kemerosotan," puji SBY.
Chatib Basri pernah bertugas sebagai staf khusus menteri keuangan, sebagai deputi menkeu untuk tugas-tugas di G20. Sebelum dipercaya menjabat sebagai Kepala BKPM, Chatib menjabat sebagai wakil ketua komite ekonomi nasional (KEN).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selagi ada sumber daya dan tekad yang kuat untuk mencapainya, kebebasan finansial sangat mungkin untuk diraih lebih cepat.
Baca SelengkapnyaSosok pengusaha sukses ini dulunya sempat hidup serba susah, pernah bekerja sebagai kernet angkot sampai sang ibunda dihina oleh tetangganya sendiri.
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaMeski ibu menyusui boleh berpuasa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kebutuhan gizi bayinya tetap terpenuhi.
Baca SelengkapnyaPastikan Anda mengetahui dan mengikuti langkah yang tepat saat hendak mengecek BSU BPJS Ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaUU Cipta Kerja hadir untuk mempermudah peraturan aktifitas investasi
Baca SelengkapnyaKerja bakti memiliki peran penting dalam membangun dan memelihara kebersamaan serta kesejahteraan di lingkungan masyarakat.
Baca SelengkapnyaUsai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.
Baca Selengkapnya