Sri Mulyani Ingin Bank Berani Salurkan Kredit ke Pelaku Pariwisata
Merdeka.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati akan terus menyelaraskan instrumen kebijakan untuk pemulihan perekonomian Bali. Melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 32/2021 tentang Tata Cara Penjaminan Pemerintah untuk Pelaku Usaha Korporasi melalui Badan Usaha Penjaminan yang ditunjuk dalam Rangka Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional, Sri Mulyani ingin agar perbankan berani meminjamkan dana kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menurutnya, PMK 32/2021 bertujuan selain agar perbankan mudah memberikan pinjaman, para UMKM juga memiliki keyakinan untuk meminjam uang. Itu semua dijamin karena seluruh risiko akan diambil oleh pemerintah.
"Ini semua dikaitkan dengan kemampuan terutama perusahaan di bidang hotel, restoran, dan akomodasi atau Horeka yang terkena dampak cukup besar sehingga mereka bisa dapat pinjaman yang direlaksasikan," kata Mulyani dihadapan stakeholder pelaku usaha pada acara "Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional-Temu Stakeholders" di Avurpa Kempinski Bali, Nusa Dua, pada Jumat (9/4) sore.
Dia mengajak semua pihak bersama untuk penyesuaian instrumen dan policy dalam menangani dampak pandemi. "Kita terus meningkatkan dalam sektor usaha dengan kerja sama erat, lakukan kalibrasi dan re-kalibrasi terus. Agar industri dan perbankan bangkit," ajaknya.
Menurut Menkeu, kalau semua pihak bersama dan sinkron maka niscaya 2021 akan lebih baik, apalagi ada vaksinasi yang dapat jadi momentum atau game changer.
"2021, kita lebih siap seimbangkan Prokes (protokol kesehatan) dan kegiatan ekonomi. Kita optimis ke arah yang lebih baik. Kita sudah lihat cahaya di lorong gelap untuk pulih dengan semangat dan jangan menyerah. (Bali) kita bantu dan dukung penuh sebagai solidaritas melalui berbagai ikhtiar mengalahkan Covid-19," ujarnya.
Dorong Himbara Jadi Leader Pemulihan Bali
Sementara, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menjawab usulan Gubernur Bali Wayan Koster, untuk mendorong peran bank-bank milik negara yang tergabung dalam Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) untuk bisa jadi leader untuk bangkitnya ekonomi di Bali.
Dia mengatakan, bank-bank milik negara alias Himbara siap mengucurkan modal kerja kepada sektor-sektor yang terdampak parah dari Covid-19 yakni pariwisata, perhotelan, dan restoran, termasuk di Provinsi Bali yang menjadi prioritas.
"Sektor pariwisata, perhotelan, dan restoran jadi prioritas di Bali. Tadi malam kami sudah rapat dengan Pak Suahasil (Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara) dan Dirut Himbara mulai didata seluruh nasabah yang milik Himbara untuk di-rolling modal kerja tambahan," ujar Wimboh.
Sementara itu Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meminta Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan bank-bank swasta nasional segera menurunkan suku bunga kredit mengikuti pemangkasan suku bunga acuan utama yang dilakukan bank sentral. Langkah itu, diperlukan guna mendorong pemulihan ekonomi nasional yang terdampak akibat pandemi Covid-19.
"Sekarang tinggal BPD dan bank-bank swasta lain. Ayo, turunkan suku bunga, supaya kita terus mendorong ekonomi kita," ujar Perry.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah terus memberikan support terhadap pertumbuhan kredit perbankan dan investasi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 29,2 juta pelaku UMKM saat ini belum memperoleh akses pembiayaan dari perbankan.
Baca SelengkapnyaKemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap pertemuan pertama kali dengan Susi Pudjiastuti
Baca SelengkapnyaBerbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan memberikan keringanan utang kepada 2.821 debitur.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berbaju merah tampak hendak diseruduk kambing putih berkali-kali.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaSaat ini Kemenkop UKM tengah mengumpulkan data - data calon penerima KUR untuk menilai perilaku mereka dalam bertransaksi.
Baca SelengkapnyaSedangkan dalam upaya mendukung pariwisata di Kota Jakarta, Bank DKI berkolaborasi bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya