Simak Tips Sukses Berbisnis Kuliner dari Chef Bara
Merdeka.com - Teknologi saat ini tak dipungkiri banyak memegang peran penting dalam perkembangan bisnis kekinian. Kini Anda tidak perlu khawatir untuk mengembangkan usaha Anda, meski modal yang dimiliki sangat minim. Dimulai dari rumah, Anda bisa membangun usaha besar.
Usaha yang kini kian digemari banyak orang, salah satunya kuliner. Seperti yang diungkap Chef Bara Pattiradjawane, bahwa usaha di bidang kuliner tidak akan pernah ditinggalkan dan terus mengalami perkembangan.
"Industri kuliner itu, tidak akan ada habisnya, paling yang berubah hanya bagaimana seorang menyajikan masakannya," ujarnya, dalam acara pelatihan Go-Jek Swadaya, di Jakarta, Sabtu (8/2).
Kini, menurut Bara, hanya dengan fasilitas dapur di rumah, dan koneksi internet untuk mengunggah makanan atau minuman yang ingin dijual, juga jasa pengiriman, Anda sudah bisa menjalankan usaha dalam bidang kuliner.
Dengan peluang itu, saat ini Bara mengatakan, bukan hanya kalangan muda yang bisa memiliki inovasi dalam usaha, tapi ibu rumah tangga juga harus mencobanya. Selain karena tidak membutuhkan banyak waktu di luar, ibu rumah tangga bisa membuka usaha sambil menjaga anak-anak di rumah.
Namun, sebelum Anda mantap membuka usaha kuliner, Bara mengatakan ada bekal yang perlu Anda miliki. Berikut tips bisnis kuliner dari Chef Bara.
1. Inovasi
Tips pertama dalam berbisnis kuliner ala Chef Bara ialah mengedepankan inovasi setiap waktu. Salah satunya dengan tidak latah dalam menjiplak usaha yang tetangga miliki.
"Banyak ibu-ibu yang melakukan kesalahan tersebut (ikut-ikutan usaha yang tetangganya jalani). Saya selalu bilang, meski (ibu-ibu) mendapatkan ide dari tetangganya, saya bilang, kamu (ibu-ibu) harus menciptakan sesuatu yang baru, memberikan suatu inovasi," papar Bara.
Inovasi, menurutnya, amat penting dalam bisnis yang menyangkut rasa. "Misalnya,(saat melihat tetangga menjual bakso cilok), ambil dari bakso, mungkin (inovasinya menjadi) akan bikin bakso pakai mie, jangan langsung cari resep bakso cilok, seperti apa yang tetangga jual," tambah Bara.
2. Miliki Mental Kuat
Kemudian, Bara mengatakan, penting bagi Anda melatih mental sebelum membuka usaha. Seringkali nanti dijumpai, satu hari tidak ada konsumen, atau hanya satu atau dua yang beli, itu bukan merupakan masalah yang besar.Anda harus terus melaju, meyakini bahwa usaha yang sedang Anda rintis akan maju di kemudian hari. Pada dasarnya, semua orang memerlukan proses untuk menuju kesuksesannya dalam usaha."Kadang-kadang bisa sehari ada 10 orang yang pesan, kadang-kadang tidak ada sama sekali, kadang hanya 1 atau 2, itu bener-bener kita harus melatih mental, untuk tidak boleh menyerah," ungkapnya.
3. Bisa Menerima Kritik
Setelah itu, saat sudah ada di puncak kesuksesan dalam usaha, Bara mengungkapkan, Anda harus kembali kokoh dalam menerima kritik. "Misalnya kita masak, sudah kirim pesanan 10 bungkus makanan, dari 10 pesanan ada satu orang bilang, ini terlalu asin menurut saya itu jangan dijadikan patokan, untuk mengubah resep yang kamu miliki."Hal itu didasari pada beragamnya kondisi rasa yang dimiliki setiap orang. Bara mengatakan pada dasarnya dalam memasak, kita tidak bisa menyamaratakan kesukaan banyak orang dalam rasa. "Namun, misalnya jika (yang mengkritik rasa dari masakan Anda), sudah lebih dari sepertiga orang, berarti Anda harus lebih banyak belajar."
4. Terus Belajar
Kemudian, Bara mengatakan untuk terus belajar dan selalu merasa kurang dalam menuntut ilmu, sehingga Anda terus mau menggali ilmu dan keterampilan dalam hal ini memasak. "Saat ini, informasi (banyak kita jumpai) dari Google, YouTube, buku-buku resep, dan lain sebagainya, untuk kita coba,"Anda juga perlu memperhatikan manajemen dapur atau manajemen memasak. Diantaranya memperhatikan cara penyimpanan bahan-bahan makanan dengan baik dan benar serta memahami sistem untuk mensterilisasikan peralatan dapur, dan ruang kerja dapur, karena itu yang paling penting."Kemudian, untuk Anda yang ingin benar-benar membuka usaha kuliner, penting memperhatikan kebersihan makanan dan alat-alat dapur yang digunakan. "Misalnya, memisahkan antara talenan untuk mengiris bawang, daging, sayur, atau mengiris makanan sudah matang, misalnya steak, itu harus terpisah, (oleh karena itu, harus) dibekali dengan ilmu tentang manajemen memasak yang baik, termasuk sterilisasi bahan-bahan dan sebagainya, karena itu adalah tanggung jawab penjual kepada pembeli," tandas Bara.Reporter Magang : Nurul Fajriyah
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjalankan usaha minuman yang sedang populer bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.
Baca SelengkapnyaJika Anda sedang mempertimbangkan beberapa nama usaha makanan, berikut ini mungkin bisa menjadi pilihannya.
Baca SelengkapnyaPadahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bedu ternyata menjual rumahnya untuk membuka usaha kuliner yang diimpikannya.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaSejak lahir hingga usia enam bulan, ASI eksklusif dianggap sebagai makanan terbaik untuk bayi. Namun, banyak ibu yang merasa cemas tentang kecukupan ASI.
Baca SelengkapnyaPenjual bakso tersebut berhasil membuka tiga cabang di berbagai wilayah Cirebon, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSeorang pengusaha kuliner asal Indonesia berhasil membuka restoran di Amerika Serikat dengan perjuangan dan keringat yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaRatusan gerai UMKM kuliner menjadi daya tarik pengunjung.
Baca Selengkapnya