Siap-siap ditilang kalau nekat foto-foto di tol atas laut Bali
Merdeka.com - Tidak dipungkiri, proyek jalan tol di atas laut Bali cukup fenomenal dan mengundang perhatian. Proyek ini sudah rampung 100 persen dan tinggal menunggu peresmian dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pemandangan laut Bali yang indah tentu menjadi salah satu daya tarik. Tapi jangan coba-coba mengambil foto di atas jalan tol ini. Sebab, jika nantinya sudah beroperasi, pihak Jasa Marga melarang dengan tegas pengendara untuk berhenti di tengah jalan tol untuk foto-foto.
Direktur Utama Jasa Marga Bali Tol Akhmad Tito Karim berjanji akan menindak tegas setiap pengendara yang berhenti di tengah jalan tol. Setiap pelanggaran tidak ada ampun dan akan langsung ditilang. Tito berpijak pada Undang-Undang yang mengatur mengenai ini.
"Langsung kita tilang, akan ada denda buat mereka yang berhenti. Ada di pasal tentang jalan tol, denda tilang dan denda mengikuti UU yang ada," katanya di Bali, Minggu (25/8).
Untuk memantaunya, Tito telah menyiapkan kamera di sepanjang jalan tol untuk memantau pergerakan kendaraan. Jika ada yang berani berhenti, dipastikan terpantau langsung dari kamera dan akan langsung ditindak.
"Ini setiap jengkalnya kita sudah pasang kamera," katanya.
Untuk kecepatan kendaraan juga akan diatur, di mana kecepatan mobil hanya boleh 60-80 KM per jam untuk mobil. Sedangkan untuk sepeda motor, maksimal 40 KM per jam. Ini untuk keamanan perjalanan selama di dalam tol.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kamera terdiri dari tiang baja dengan silinder tembaga di atasnya.
Baca SelengkapnyaPara bule ini terlihat bergaya dengan kompak menggunakan kaca mata, lalu mengacungkan jari saat aksi konvoinya direkam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaMengantre berjam-jam untuk menaiki kapal penyeberangan menuju Sumatera membuat pemudik kelelahan, terutama anak-anak.
Baca SelengkapnyaSaat upacara Melasti, segala sesuatu atau sarana sembahyang di Pura dibawa ke laut untuk disucikan.
Baca SelengkapnyaCegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Gunung Soputan, depan Balai Pertemuan Bhumiku, Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, Bali pada Rabu (17/1) dini hari.
Baca Selengkapnya