Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Serangan Menteri Sudirman Said soal kebijakan energi era SBY

Serangan Menteri Sudirman Said soal kebijakan energi era SBY Menteri ESDM Sudirman Said. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Kabinet kerja di bawah komando Jokowi-JK sudah enam bulan menjalankan roda pemerintahan. Segudang persoalan dihadapi kabinet baru.

Meski sudah berganti tampuk kepemimpinan, tetap saja kinerja pemerintahan sebelumnya yakni pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seolah tidak bisa dilepaskan. Sejumlah persoalan negeri ini disebut-sebut sebagai buah warisan SBY yang berkuasa 10 tahun.

Salah satu menteri di kabinet kerja pemerintah Jokowi-JK yang cukup rajin mengkritik kinerja pemerintahan sebelumnya adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. Sudirman bahkan menuding SBY cuma memikirkan kehidupan rakyat dengan subsidi, namun melupakan pembangunan energi.

"Yang paling miris, kita habiskan subsidi energi Rp 2.600 triliun untuk 10 tahun. Tapi untuk subsidi energi baru sangat minimal," kata Sudirman di Jakarta, Selasa (14/4).

Ternyata bukan hanya soal energi baru terbarukan yang dikritik oleh Sudirman, ada sejumlah masalah energi yang tidak bisa dipecahkan SBY. Merdeka.com merangkum daftar sindiran dan kritik mantan Dirut PT Pindad ini. Berikut paparannya.

Melupakan sumber energi baru

Sudirman menuturkan, pemerintah SBY melupakan pembangunan energi, tapi selalu memberikan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) setiap tahunnya.

Seharusnya justru mendorong pembangunan energi baru terbarukan. Sehingga yang terjadi selama ini sumber energi fosil makin tergerus seiring makin tingginya konsumsi BBM.

"Sekarang kita harus ubah pikiran yang baru yang utama," ujarnya.

Habiskan Rp 2.600 triliun selama 10 tahun

Sudirman bahkan menuding SBY cuma memikirkan kehidupan rakyat dengan subsidi, namun melupakan pembangunan energi.

"Yang paling miris, kita habiskan subsidi energi Rp 2.600 triliun untuk 10 tahun. Tapi untuk subsidi energi baru sangat minimal," kata Sudirman di Jakarta, Selasa (14/4).

Tak becus kelola migas

Sudirman mengkritik pemerintah SBY - Boediono terkait minimnya serapan anggaran infrastruktur migas, hanya 15 persen saja. Sehingga yang terjadi adalah bobroknya pengelolaan migas karena banyak kepentingan di dalamnya. 

Bahkan dirinya menuding SBY cuek dan tidak sepenuh hati mengurus perusahaan BUMN bidang migas. Ini berdampak pada mandeknya kemajuan sektor migas nasional.

"Dulu sebelum saya, banyak kelucuan-kelucuan. Itu karena banyak hal yang sifatnya non teknis. Terlalu banyak kepentingan," ucap Sudirman dalam rapat bersama Komisi VII DPR di Senayan, Jakarta, Kamis (29/1).

Krisis Listrik

Sudirman menuding krisis listrik di Indonesia dimulai dari pemerintah SBY - Boediono. Terutama pasokan listrik di wilayah Timur Indonesia. Belum lagi, listrik di wilayah Sumatera juga mengalami cadangan bahan baku.

"Jadi, kalau terjadi di mana-mana byarpet itu sesuatu yang sebetulnya adalah hasil dari tindakan kita pada tahun-tahun yang lalu dan ini tidak akan kita ulangi. Beberapa yang diputuskan bahwa kita ingin menyederhanakan prosedur, memangkas perizinan, memangkas dokumen dan birokrasi yang tidak perlu," ujarnya saat ditemui di kantor wakil presiden, Jakarta, Senin (10/11).

Karena itu pemerintah Jokowi-JK berkomitmen tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Setidaknya, Sudirman bersama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan transparan terhadap proyek kelistrikan.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran

Bersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran

Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.

Baca Selengkapnya
Sudirman Said Nilai Pertemuan Megawati-JK Penting: Benefitnya Lebih dari Sekadar Mengurusi Elektoral

Sudirman Said Nilai Pertemuan Megawati-JK Penting: Benefitnya Lebih dari Sekadar Mengurusi Elektoral

Sudirman memandang pertemuan antara dua elite itu pasti akan menghasilkan pembahasan yang substansial untuk bangsa

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Biang Kerok Buat Anggaran Perlindungan Sosial Membengkak Setiap Tahun

Ternyata, Ini Biang Kerok Buat Anggaran Perlindungan Sosial Membengkak Setiap Tahun

kenaikan anggaran perlinsos tahun ini utamanya disumbang lebih besar oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan pergerakan nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Bakal Potong Anggaran Subsidi Listrik Tahun Ini

Pemerintah Bakal Potong Anggaran Subsidi Listrik Tahun Ini

Kementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.

Baca Selengkapnya
Sudirman Said Dengar Ada Skenario Bangun Koalisi Besar Permanen: Ini Itikad Sangat Buruk

Sudirman Said Dengar Ada Skenario Bangun Koalisi Besar Permanen: Ini Itikad Sangat Buruk

Sudirman menilai skenario tersebut sebagai itikad buruk yang mengancam demokrasi.

Baca Selengkapnya
Sudirman Said Yakin Empat Menteri Jokowi Penuhi Undangan MK soal Sengketa Pilpres

Sudirman Said Yakin Empat Menteri Jokowi Penuhi Undangan MK soal Sengketa Pilpres

Siapapun yang dipanggil oleh MK dalam persidangan nanti disebutnya wajib untuk hadir.

Baca Selengkapnya
Sudirman Said Nilai Indonesia Dalam Masa Mencemaskan: Berbahaya, Hukum dan Etik Diabaikan

Sudirman Said Nilai Indonesia Dalam Masa Mencemaskan: Berbahaya, Hukum dan Etik Diabaikan

Dia menyebut, seorang pemimpin yang berpikir sangat legalistik bakal mementingkan kemauan diri sendiri.

Baca Selengkapnya
Program Makan Siang Gratis Dikabarkan Bakal Pangkas Subsidi Energi, Ternyata Subsidi BBM Pernah Ditentang BJ Habibie

Program Makan Siang Gratis Dikabarkan Bakal Pangkas Subsidi Energi, Ternyata Subsidi BBM Pernah Ditentang BJ Habibie

TKN Prabowo-Gibran menilai penyesuaian subsidi energi bisa menjadi alternatif sebagai sumber pendanaan makan siang gratis.

Baca Selengkapnya
Sudirman Said Nilai Syarat Jadi Pemimpin Indonesia Terlalu Longgar: Tidak Heran Ada Pengingkaran Etika

Sudirman Said Nilai Syarat Jadi Pemimpin Indonesia Terlalu Longgar: Tidak Heran Ada Pengingkaran Etika

Sudirman menyoroti syarat yang diatur dalam Pasal 169 Undang-Undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017.

Baca Selengkapnya