Sempat jatuh pasca putusan MA, saham MNC mulai bergerak naik
Merdeka.com - Saham Grup MNC mulai bergerak naik meski tipis. Sejak Mahkamah Agung (MA) mengabulkan permohonan kasasi putri sulung mantan Presiden Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana, atau biasa disapa Mbak Tutut dalam perkara kepemilikan stasiun TPI (Televisi Pendidikan Indonesia) saham MNC sempat rontok.
"Mungkin yang akan berpengaruh besar mungkin langsung ke MNCN soalnya kasus ini terkait dengan televisi namun anak usaha lainnya tidak akan berdampak besar," ujar Analis Pasar Modal, Kiswoyo Adijoe, saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Kamis (17/10).
Menurutnya, Grup MNC merupakan perusahaan media yang terintegrasi. MNC adalah salah satu perusahaan media terlengkap mulai dari online hingga stasiun televisi. Persoalan seperti ini dinilai hanya berlangsung sementara untuk gerak-gerak saham Grup MNC.
Tercatat, pada pembukaan perdagangan hari ini PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik 0,94 persen atau 25 poin ke level 2.675, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 1,03 persen atau 20 poin ke level 1.970, sedangkan beberapa anak usaha Grup MNC tercatat mengalami stagnasi seperti PT MNC Investama Tbk (BHIT) stagnan 1,39 persen atau 5 poin ke level 3.55 dan PT MNC Sky Vision Tbk stagnan 2,25 persen atau 50 poin ke level 2.275.
Sebelumnya pada sesi pertama kemarin Rabu (16/10) rata-rata anak usaha Grup MNC mengalami pelemahan antara lain PT Media Nusantara Citra turun 0,93 persen atau 25 poin ke level 2.650, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun 1,01 persen atau 20 poin ke level 1.970, PT MNC Investama Tbk (BHIT) 1,39 persen atau 5 poin ke level 3.55 kecuali PT MNC Sky Vision Tbk naik 2,25 persen atau 50 poin ke level 2.275.
Sedangkan akhir perdagangan penutupan rata-rata anak usaha Grup mengalami stagnan, malah cenderung menurun antara lain PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun 2,01 persen atau 40 poin ke level 1.950 dan PT MNC Sky Vision Tbk naik 3,05 persen atau 0,004 poin ke level 0,135 dan sisanya mengalami stagnasi.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaSelain dari aspek liburan, momentum kenaikan upah minimum pendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPasca publikasi Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2024, harga saham BRI terpantau mengalami koreksi signifikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaBloomberg pernah menulis bahwa Sultan Ibrahim juga memiliki seperempat saham U Mobile, sebuah provider terbesar di Malaysia.
Baca SelengkapnyaMasuknya tambahan modal akan berdampak positif kepada para pemegang saham.
Baca SelengkapnyaKesadaran wajib pajak melaporkan SPT tahunan mengalami peningkatan 4,92 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca Selengkapnya