Semester I-2020, Mandiri Sekuritas Raup Pendapatan Rp 288 Miliar
Merdeka.com - Mandiri Sekuritas mencatat revenue yang masih cukup bagus sebesar Rp 288 miliar sampai dengan semester I-2020. Total revenue ini merupakan konsolidasi dari Mandiri Sekuritas dan Mandiri Securities Pte. Ltd. (Mandiri Sekuritas Singapore/MSPL).
"Ini hanya revenue dari Mandiri Sekuritas dan Mandiri MSPL di Singapore. Kita tidak memasukkan revenue dari mandiri manajemen investasi karena ini anak perusahaan yang kita anggap independen," kata Direktur Operations Mandiri Sekuritas, Heru Handayanto dalam konferensi pers, Kamis (23/7).
Adapun komposisi revenue, terdiri dari capital market 42 persen, retail 30 persen, IB 19 persen, dan MSPL 8 persen. "Kalau kita lihat komposisi revenue berdasarkan divisi bisnis kita lihat disini masih didominasi oleh capital market," imbuhnya.
Sementara dari sisi pertumbuhannya, global bond dan retail yang masing-masing tumbuh 41 persen dan 19 persen. Sementara untuk institusi dan IB masing-masing mengalami penurunan 17 persen dan 45 persen.
"Dari sisi servis kita bisa mempertahankan di 2 market dengan growth yang cukup besar yaitu di MSPL kita masih mencatat growth 41 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Growth ini karena 2 bulan sebelum krisis itu memang banyak sekali di Singapura, ada 2 atau 3 global bond yang kita busa underlight dengan hasil yang cukup baik," jelas Heru.
Sementara untuk pertumbuhan retail, Heru mengaku divisi retail dalam 3 bulan terakhir telah menguasai market, terutama di BEI.
Adapun penurunan dari sisi institusi, menurut Heru tidak terlalu mengkhawatirkan. Hal ini disebabkan adanya transaksi besar yang ditangani oleh Mandiri Sekuritas. Jika transaksi ini tidak diperhitungkan, Heru menyebutkan pertumbuhannya masih positif.
"Untuk IB, sekarang turun itu karena memang di awal-awal ini masih pandemi, jadi behind the crisis selalu ada opportunity. Kita masih optimis IB kita di semester 2 akan jauh lebih besar karena banyak project yang sedang jalan dan mudah mudahan akan kita buka revenuenya di semester kedua," tandasnya.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca Selengkapnyakegiatan yang saat ini diblokir (catatan halaman IV A DIPA) dan diperkirakan tidak dapat dipenuhi dokumen pendukungnya sampai dengan akhir Semester I TA 2024.
Baca SelengkapnyaDalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyaluran pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 27,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDengan capaian ini, untuk keseimbangan primer mengalami surplus mencapai Rp122,1 triliun.
Baca SelengkapnyaKinerja perdagangan Indonesia terus mencatatkan surplus hingga ke-47 kali berturut-turut sejak Mei 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaBesarannya ditetapkan berdasarkan perhitungan indeks harga lokal masing-masing wilayah perguruan tinggi.
Baca Selengkapnya